Rusia vs Ukraina
Akhirnya Terungkap, Tentara Rusia Mengaku Ditipu Komandan, Diajak Latihan Malah Disuruh Ikut Perang
Para prajurit mengatakan bahwa mereka hanya ingin kembali ke rumah, tidak ingin menyerang Ukraina sejak awal dan mengalami demoralisasi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada Kamis 24 Februari, hari pertama invasi ke Ukraina, viral foto dua pria berseragam tentara Rusia dan digambarkan sebagai tawanan perang dipublikasikan di halaman Facebook Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzny.
Bahkan beredar video sejumlah tentara Rusia yang ditangkap di Ukraina.
Dalam video tersebut tentara Rusia mengatakan sebenarnya mereka tidak perang dan ingin segera pulang ke rumah.
Baca juga: Ancaman FIFA pada Rusia, Dilarang Kibarkan Bendera dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan hingga Pencoretan
Dalam sebuah video viral, terlihat bahwa para tentara itu mengklaim telah ditipu oleh komandan mereka.
Newsweek melaporkan Senin (28/2/2022), sebuah video yang merekam lima tentara Rusia yang ditangkap di Kharkiv oleh pasukan Ukraina mulai viral di media sosial.
Video itu diposting pada hari Minggu dan sejauh ini telah ditonton lebih dari 700.000 kali.
Orang yang merekam video mewawancarai masing-masing tentara yang terikat tangan dan mempertanyakan mengapa mereka menyerang Ukraina.
Para prajurit mengatakan bahwa mereka hanya ingin kembali ke rumah, tidak ingin menyerang Ukraina sejak awal dan mengalami demoralisasi.
Setelah ditanya dari unit militer apa mereka berasal, tentara Rusia masing-masing menjawab dengan nomor unit militer mereka.
Ketika ditanya apa tujuan mereka datang ke Ukraina, para tentara memberikan tanggapan yang berbeda-beda sambil mengatakan bahwa mereka telah dibohongi dan ditipu.
"Kami datang ke sini untuk pelatihan. Kami ditipu sedikit, jadi begitulah saya di sini," kata tentara Rusia pertama.
"Untuk pelatihan. Saya dikirim ke sini oleh komandan," kata prajurit Rusia kedua.
Prajurit ketiga berkata: "Kami diberitahu bahwa kami dikirim untuk pelatihan pada awalnya, tetapi kami ditempatkan di garis depan. Orang-orang kehilangan semangat dan tidak ingin pergi, tetapi mereka mengatakan Anda akan menjadi musuh publik. Kami tidak ingin perang ini. Kami hanya ingin pulang dan kami menginginkan perdamaian."
Prajurit keempat mengatakan, komandannya memberi tahu mereka bahwa semuanya akan baik-baik saja.