Berita Minsel
Kapal Ferry Muat Alat PT TMS Tertahan di Pelabuhan Amurang Minsel, ASDP Tak Izinkan Berlayar
Sekadar informasi PT TMS merupakan perusahaan yang mengoperasikan tambang emas di Pulau Sangihe.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapal Ferry Parodisa dengan muatan Peralatan Tambang milik PT Tambang Mas Sangihe (TMS) masih tertahan di Pelabuhan Penyeberangan Mobongo Amurang, Minahasa Selatan.
Kapal tersebut harusnya sudah berlayar menuju Pulau Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sangihe
Sekadar informasi PT TMS merupakan perusahaan yang mengoperasikan tambang emas di Pulau Sangihe.
Hingga Sabtu (27/2/2022) malam PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) operator pelabuhan Penyeberangan Mobongo Amurang masih belum mengizinkan Kapal Ferry Parodisa berlayar ke Tahuna
PT TMS mempertanyakan alasan hingga pihak PT ASDP Pelabuhan Mobongo Amurang tidak memberikan izin, padahal semua persyaratan sudah dilengkapi.
"Semua ketentuan aturan sudah dipenuhi, tapi kenapa pihak ASDP tak mengizinkan untuk mengangkut peralatan kami, jelas ini kami pertanyakan serta sangat kecewa dengan kebijakan yang tidak sesuai aturan ini," tandas Public Relation PT TMS Cesylia Saroinsong.
Superviser ASDP Pelabuhan Mobongo Amurang Dantje Maleke ketika dikonfirmasi belum memberikan alasan rinci hingga Kapal Ferry memuat alat PT TMS belum diizinkan berlayar
"Kami masih menuggu putusan pimpinan di ASDP Pelabuhan di Bitung," jawab Dantje saat dikonfirmasi lewat telepon selular Sabtu (26/02/2022) .
Mualim 1 KM Porodisa Arthur Sigarlaki yang ditemui di atas kapal mengatakan pihaknya hanya mengacu dari keputusan pihak ASDP.
"Kalau sudah diizinkan pihak ASDP tentu kami akan mengangkut peralatan tersebut," kata Sigarlaki.
Informasi diperoleh, kapal ferry bisa berlayar menunggu putusan dari General Manager ASDP Sugen Purnowo.
Pekerja PT TMS yang masih menuggu hingga larut malam dengan tidak ada kepastian karena peralatannya berada di pelabuhan.
PT TMS memang mendapat tantangan berinvestasi di sektor pertambangan.
Perusahaan ini sudah mengantongi kontrak karya tambang emas di Pulau Sangihe.
Namun, aktivitas pertambangan ini mendapat penolakan sejumlah warga yang sering dilakukan lewat aksi demonstrasi.
Bahkan, aktivitas memuat peralatan ini beberapa kali diadang sejumlah warga yang protes di Pelabuhan Tahuna, Sangihe. (ryo)
• Kecelakaan Maut Tadi Pukul 05.20 WIB, 5 Tewas Usai Bus Tertabrak KA, Warga: Suara seperti Ledakan
• SOSOK Nenek Iro, Dulu Penjuan Jajanan di Teras Minimarket hingga Tinggal Bareng dengan Baim Wong