Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Seleb

Apa Itu Binary Option? yang Kini Buat Indra Kenz Terancam 20 Tahun Penjara karena Binomo

Seperti yang diketahui Indra Kenz atau Crazy Rich Medan ini tengah jadi sorotan publik.

Editor: Glendi Manengal
Tribun_medan.com/Natalin Sinaga
Crazy Rich Medan Indra Kesuma alias Indra Kenz 

Kasus Binary Option menjadi viral setelah pengakuan korban bernama Maru Nazara. Pemilik akun YouTube Panggung Inspirasi Official mengatakan, Indra Kenz dan Doni Salmanan merupakan afiliator yang bermain di Binary Option, dan menipu banyak member dengan total kerugian miliaran rupiah.

"Indra Kenz dan Doni Salmanan adalah afiliator binary option, kalian harus diproses hukum kalian telah menjerumuskan banyak orang dan kalian afiliator dan bukan trader, kalian menipu dan memanipulasi, setiap orang yang loss kalian mendapat bagian 70 persen. Saya rugi Rp 540 juta, bahkan ada yang puluhan juta, miliaran, ada yang jual harta dan rumah, ada juga yang bercerai,” kata Maru Nazara.

Aplikasi binary option, dinyatakan ilegal, diblokir, tapi tetap marak...

Plt Kepala Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Indrasari Wisnu Wardhana beberapa waktu lalu mengatakan, Binary Option tidak mendapat perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, dan transaksinya dilarang.

Bappebti juga tidak memberikan izin kepada aplikasi trading online binary option.

“Bappebti tidak pernah menerbitkan izin untuk Binary Option karena merupakan kegiatan yang dilarang oleh UU PBK (Perdagangan Berjangka Komoditi) pasal 1 angka 8 UU No 10 tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No 32 tahun 1997,” kata Wisnu kepada Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Sementara itu, Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing mengungkapkan, beberapa platform binary option seperti Binomo dan yang lainnya memang telah diblokir sejak tahun lalu.

Namun, perkembangan teknologi yang pesat didukung oleh penawaran dan permintaan yang ada membuat platform binary option terus bermunculan.

“Binary option sudah cukup banyak yang kita blokir tahun lalu, tapi masih marak. Platform ini kebanyakan berasal dari luar negeri, dan penawaran binary option ini tetap ada di internet dan media sosial karena adanya supply dan demand-nya juga,” kata Tongam kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved