Liga Champions
Sosok Dusan Vlahovic, Bintang Juventus yang Cetak Gol Cepat di Liga Champions Rabu 23 Februari 2022
Profil Dusan Vlahovic menggetarkan jala gawang Villarreal yang dikawal Geronimo Rulli pada saat pertandingan baru berjalan 32 detik.
Ujung Tombak Asal Serbia
Dikutip dari laman FootballCritic, Dusan Vlahovic merupakan ujung tombak asal Serbia yang memulai karier senior bersama Partizan Belgrade.
Pada awalnya, Vlahovic sempat membela rival Partizan Belgrade, Red Star, pada tim junior.
Karena penampilan yang terus menanjak, Dusan Vlahovic mendapatkan kontrak profesional saat berumur 15 tahun.
Kemudian, ia mencatatkan debut pada usia 16 tahun dan menjadi pencetak gol termuda untuk Partizan.
Hebatnya, rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini itu dikreasikan pada penampilan kelima.
Sinar Dusan Vlahovic tidak berhenti sampai di situ.
Ia merupakan pemain termuda yang pernah tampil dalam derby antara Partizan kontra Red Star.
Bakat Vlahovic akhirnya sampai ke telinga pemandu bakat Fiorentina.
Akhirnya, La Viola mengucurkan 1,95 juta euro untuk mendapatkan sang striker pada 2018.
Langkah Fiorentina memboyong Vlahovic tak lepas dari rekomendasi Valeri Bojinov.
Ia merupakan mantan rekan satu tim Vlahovic di Partizan dan eks penggawa Fiorentina.
Tak tanggung-tanggung, dalam testimoninya, Bojinov menyebut Vlahovic sebagai The Next Zlatan Ibrahimovic.
Keputusan Fiorentina mendatangkan Vlahovic rupanya tepat.
Seiring berjalannya waktu, Vlahovic menjelma menjadi predator berbahaya di area pertahanan lawan.
Ditunjang dengan postur yang tinggi menjulang, Vlahovic semakin sulit dihentikan.
Dusan Vlahovic Kuat Duel Udara dan Terampil di Darat
Daniel Verri, seorang penulis sepak bola Italia berbicara kepada BBC Sports soal Dusan Vlahovic di atas lapangan.
Dusan Vlahovic merupakan striker yang kuat dalam duel udara dan terampil di darat, dalam banyak artian, baik dari penempatan posisi, membuat bek lawan kewalahan, hingga insting mencetak golnya.
Dengan postur tubuh 1,9 meter dan berotot kekar, kemampuan itu tentu sangat menunjang.
Ia memiliki kemampuan fisik untuk melindungi bola, membuatnya jadi sorotan bagi bek lawan ke mana pun dia bergerak.
Buktinya, pada musim ini, Dusan Vlahovic menjadi pemain Serie A yang memenangkan lebih banyak duel udara, bersama tiga pemain lainnya.
Statistik Vlahovic hanya kalah dari pemain tengah Sampdoria, Morten Thorsby.
Menurut Vierri, Vlahovic memang tidak secepat Kylian Mbappe ataupun Erling Haaland, namun dia memiliki sentuhan halus dalam mencetak gol, kepekaan posisi yang cerdas, dan kesadaraan akan rekannya.
"Dia banyak bergerak, tetapi dia adalah striker yang menunjukkan banyak kehadiran di area penalti," kata Vierri.
"Dia bisa mendorong pemain bertahan (lawan) menyingkir, menahan bola, dan dia bisa menarik dua pemain bertahan bersamanya dan tetap mencetak gol," jelasnya.
Satu hal yang mungkin sama dengan Mbappe dan Haaland adalah terkait umurnya yang masih sangat muda dan potensial untuk mencapai level terbaik.
Diketahui, Dusan Vlahovic baru berusia 21 tahun dan dia sudah menjalani caps bersama timnas Serbia (senior) sejak Oktober 2020 lalu.
"Dia masih sangat muda. Dia belum menyentuh potensi penuhnya," menurut Vierri.
Jika pemain muda kerap dikesampingkan soal mental, itu tidak berlaku bagi Vlahovic yang sudah memberikan bukti, khususnya untuk timnya ini, Fiorentina.
Dusan Vlahovic bergabung dengan Fiorentina pada 2018 dari Partizan, klub papan atas Serbia.
Musim pertama dengan La Viola tidak berjalan sesuai skenario berkaca dari penampilannya yang gemilang bersama Partizan yang tercatat sebagai pencetak gol termuda melewati catatan Luka Jovic (saat ini di Real Madrid).
Vlahovic hanya tampil dalam beberapa pertandingan Fiorentina dan gagal mencetak gol.
Pada musim berikutnya, Vlahovic tampil dalam 30 pertandingan dan hanya mencetak enam gol saja. Capaian yang belum maksimal bagi pesepak bola yang memiliki talenta luar biasa.
Baru pada musim 2020-2021 ketika Fiorentina diarsiteki Cesare Prandelli pada November membuat nama Vlahovic melejit.
Setelah satu gol dalam 10 pertandingan di Liga Italia, Vlahoic meledak bagaikan bom waktu yang menyita perhatian dunia.
Sejak 16 Desember 2020, Vlahovic telah mencetak 28 gol dalam 39 pertandingan di Liga Italia.
Dia adalah pemain termuda yang mencetak lebih dari 20 gol liga untuk La Viola dalam satu musim sejak tahun 1990-an dan awal 2000-an yang ketika itu dihasilkan Gabriel Batistuta.
Pada tahun 2021, hanya ada dua pemain di lima liga top Eropa yang berhasil mencetak lebih dari 25 gol, mereka adalah Robert Lewandowski dan Erling Haaland.
"Saya berhutang segalanya padanya," kata Vlahovic terkait Cesare Prandelli.
"Pelatih (Prandelli) telah memberi saya ruang dan kepercayaan diri di momen yang rumit bagi saya.
"Setelah lockdown, dia datang dua jam lebih awal untuk latihan. Dia membuat saya mengerti apa artinya menjadi juara di dalam dan di luar lapangan. Dia raksasa di mana-mana," jelanya.
Tottenham, Liverpool, Atletico Madrid, PSG, hingga Juventus
Karena hal di atas, banyak klub Eropa menginginkan jasanya di lini depan mereka.
Sebut saja Arsenal, Tottenham, Atletico Madrid, PSG, Real Madrid, hingga Juventus yang notabennya kerap 'merampok' pemain La Viola.
Bukan hanya satu atau dua pemain, tetapi sejak era Roberto Baggio, Chiellini, Bernardeschi, hingga yang terbaru pahlawan Italia, Federico Chiesa.
Potensi Vlahovic memperkuat di antara tim di atas sangat mungkin terjadi.
Pemilik Fiorentina, Rocco Commisso pernah mengungkapkan pada Oktober lalu bahwa sang penyerang tidak akan memperpanjang kontraknya, meskipun tim telah memberikan penawaran pengajuan yang membuat dirinya sebagai pemain dengan bayaran tertinggi di Florence.
"Seperti yang Anda ketahui, Fiorentina melakukan penawaran yang sangat signifikan kepada sang pemain. Proposal kami akan membuatnya menjadi pemain dengan bayaran tertinggi dalam sejarah klub," kata Rocco.
"Kami juga meningkatkan penawaran kami pada beberapa kesempatan untuk mengakomodasi permintaan baik Dusan maupun rombongannya. Namun, terlepas dari upaya kami, tawaran itu belum diterima," pungkasnya.
Masa kontrak Vlahovic dengan Fiorentina akan berakhir pada musim panas 2023.
Vierri kembali mnyeletuk, jika tawaran yang tepat datang ditambah dengan tempat di Liga Champions, bisa saja Vlahovic meninggalkan Florence lebih awal.
"Jika tawaran yang tepat tiba pada Januari, itu mungkin, tetapi Fiorentina melakukannya dengan cukup baik musim ini," ujar Vierri.
"Jika mereka dekat dengan Liga Champions, mereka mungkin berkata kepada Vlahovic: 'Berhenti bicara, mencetak gol dan datang pada Juni, ita bisa duduk dan menemukan solusi," pungkasnya. (tribunmanado/dik)
Telah tayang di: Tribunnews.com, TribunJabar.id, Kompas.com