Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut Pukul 06.00 WIB, Seorang Wanita Tewas Tabrakan dengan Truk, Sopir: Saya Mohon Maaf
Terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Mayor Sunaryo, GOR Gelarsena, Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara pada Rabu tadi pagi.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Mayor Sunaryo, GOR Gelarsena, Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara pada Rabu tadi pagi.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor dan truk.
Akibat kecelakaan tersebut seorang pengendara motor meninggal dunia
Baca juga: Sosok Ramoy Markus Luntungan, Dulu Bupati Minsel, Sekarang Jadi Petani, Persiapan Jajal Pemilu 2024
Baca juga: Terhambat Hujan Deras, Pengawas Victor Robot: Drainase di Jalan Politeknik Manado Terus Dikerjakan
Baca juga: KKB Papua Tembak Warga Sipil dan Prajurit TNI, Kapolda: Tidak Ada Lagi Pengejaran

Seorang wanita bernama Sri lestari (54) warga Dusun Kolekan, Desa Beku, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah tewas setelah terlibat kecelakaan dengan truk di simpang empat jalan Mayor Sunaryo, GOR Gelarsena, Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara. Korban yang mengendarai sepeda motor sepulang dari belanja di pasar Klaten.
"Saya tidak tahu persis kejadiannya. Saya keluar rumah posisi korban sudah di dekat swalayan, belanjaan berceceran di jalan, katanya dari pasar," ungkap Deni Ardiyanto (23) warga setempat, Rabu (23/2/2022) pagi.
Deni mengatakan kejadian sekitar pukul 06.00 WIB. Begitu mendengar ada benturan dirinya keluar rumah dan melihat korban tergeletak di jalan bersama sebuah sepeda motor Scoopy.
"Sepeda motornya Scoopy, lawannya truk pasir kosong. Truk arahnya dari timur dan sepeda motor dari selatan," sebut Deni.
Di lokasi, kata Deni, sebenarnya tidak rawan kecelakaan karena sudah ada traffic light. Selain itu jarak dengan simpang jalan lainnya tidak jauh.
"Sebenarnya tidak rawan karena disini jarak bangjo dekat. Ya tergantung yang pengendaranya juga," lanjut Deni.
Sopir truk, Suwondo (38) warga Kuncen, Sidomakmur, Ngawi, Jawa Timur, mengatakan dirinya saat itu baru saja singgah di SPBU mengisi bahan bakar. Saat sampai di lokasi dirinya yakin lampu menyala hijau.
"Saya yakin lampu hijau, ibu itu dari timur atau selatan, arahnya saya bingung. Saya sempat mengerem, saya mohon maaf," kata Suwondo.
Suwondo mengaku hendak ke Karangnongko mengambil pasir. Dirinya lewat GOR sebab habis mengisi bensin dari SPBU.
"Saya dari SPBU isi bensin. Tujuan mau ke Karangnongko ambil pasir," imbuh Suwondo.
Azhari (60) ketua RT 2 Dusun Kolekan mengatakan korban warganya itu setiap hari belanja ke Pasar Klaten. Korban berjualan di pasar Karanganom.
"Jualannya di Pasar Karanganom, tiap pagi belanja ke pasar Klaten. Jadi memang berdagang dan putranya lima atau enam saya lupa," kata Azhari.
Pantauan di lokasi kejadian, darah masih terlihat meskipun ditutup pasir. Coretan di aspal bekas olah TKP sat Lantas Polres Klaten masih ada beserta makanan dan sayuran sisa belanjaan.
Sementara sepeda motor Scoopy AD 4550 IC milik korban di Sat Lantas Polres Klaten beserta belanjaan. Truk dump nomor polisi AD 1517 EN juga diamankan di Sat Lantas.
Kanit Laka Sat Lantas Polres Klaten Ipda Wahyu Shofhan membenarkan ada laporan kejadian tersebut. Korban meninggal di lokasi kejadian.
"Korban meninggal di lokasi kejadian. Barang bukti sudah diamankan di Sat Lantas," ungkap Wahyu melalui ponselnya.

Kecelakaan Lainnya
Kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM17+200, Bekasi Timur, Kota Bekasi arah Jakarta, Selasa (22/2/2022) sekira pukul 07.19 WIB.
Video beberapa kendaraan saling bertubrukan beredar di media sosial.
Terlihat bagian depan maupun kendaraan yang terlibat kecelakaan ringsek akibat benturan.
Kepala Induk PJR Tol Jakarta-Cikampek Kompol Rikky Akmaja mengatakan, sedikitnya ada tujuh kendaraan yang teribat kecelakaan itu.
"Kecelakaan tujuh kendaraan yang terlibat, sudah ditangani," kata Rikky kepada wartawan saat dikonfirmasi.
Rikky memastikan, kecelakaan tidak sampai menyebab korban jiwa.
Hanya saja kerugian materil akibat insiden itu tidak dapat terelakkan.
"Kerugian materil saja, korban luka juga tidak ada."
"Saat kecelakaan arus lalu lintas sedang dalam keadaan padat," jelas dia.
Kecelakaan beruntun ini disebab pengendara kurang mengantisipasi jarak aman sehingga terlambat melakukan pengereman.
"Terlambat melakukan pengereman karena kurang mengantisipasi jarak, kondisi lalin ada kepadatan," paparnya.
Akibat kejadian tersebut, situasi arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta sempat terjadi hambatan.
Namun, petugas langsung melakukan pengaturan lalu lintas dan mengevakuasi tujuh kendaraan yang teribat kecelakaan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com