Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pabrik Porang

Franky Mualim, Sosok Pengusaha Sukses Lulusan SMA, Jadi Dirut PT KKN Operasikan Pabrik Porang

Pembangunan pabrik yang akan memproduksi tepung porang ini sudah dimulai, Selasa (22/2/2022) dilakukan peletakan batu pertama.

Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Ryo Noor
Franky Mualim, Direktur Utama PT KKN. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pabrik Porang pertama siap dibangun di Provinsi Sulawesi Utara.

Pabrik yang investasinya mencapai Rp 45 miliar ini berdiri di Kawangkoan, Minahasa.

Pembangunan pabrik yang akan memproduksi tepung porang ini sudah dimulai, Selasa (22/2/2022) dilakukan peletakan batu pertama.

PT Kawanua Konjac Nusantara (KKN) merupakan perusahan yang menanamkan investasi membangun pabrik porang.

Para investor merupakan orang lokal Sulawesi Utara.

Franky Mualim dipercaya sebagai Direktur Utama PT KKN. Pria asal Kawangkoan ini memang sejak lama mengembangkan bisnis di bidang pertanian.

Di usia 41 tahun, pengusaha muda ini dipercaya sebagai Direktur Utama perusahaan yang siap mengeskpor tepung porang ke Cina ini

"Saya sudah lama bisnis di sektor perkebunan, saya asal Kawangkoan, sekarang tinggal di Manado," kata dia.

Sebelumnya ia mengembangkan bisnis pembibitan tanaman cengkih, vanili, kopi, pala dan komoditas andalan perkebunan Sulut lainnya.

Siapa sangka, Franky hanya lulusan SMA, kerja kerasnya membuahkan hasil.

"Saya sekolah tidak tinggi, lulusan SMA, sempat kuliah tapi tak sampai lulus, tapi Tuhan kasih berkat di lain," kata ayah dari 4 anak ini.

Lahan tempat Pabrik Porang berdiri merupakan lahan miliknya, lokasi di tepi ruas jalan Kawangkoan-Tumpaan ini menjadi lokasi pembibitan.

Selain itu Ia bahkan sudah mengembangkan lebih dulu lahan tanaman porang. Lahan seluas 1,5 haktare miliknya sudah ditanami tanaman porang.

"Jadi selain investor, saya juga sebagai petani, saya tanam porang di lahan perkebunan di Kawangkoan," ujarnya.

Ia pun membeber kerja sama pabrik, koperasi dan petani

Konsepnya nanti, petani Porang akan bernaung dalam Koperasi Produsen Petani Porang Sulut yang baru dibentuk.

Petani bisa ikut ambil bagian dalam usaha pembibitan hingga produksi hasil panen Porang.

Industri ini akan diatur dari hulu hingga hilir sehingga perkebunan ini berkelanjutan.

Petani tanam, hasil panen dibeli koperasi. Pabrik ambil di koperasi. Kemudian hasil akhir tepung Porang di ekspor ke luar negeri.

"Pabrik nanti akan membeli bahan baku tepung porang dari koperasi. Koperasi nanti membeli dari petani. Dengan konsep ini hasil panen porang berkelanjutan.

Jadi tak perlu khawatir petani tidak ada tempat untuk jual hasil panen," ungkap dia.

Dengan konsep ini maka semua pihak diuntungkan, petani untung, investor untung

"Peluang bisnis tanaman Porang itu besar, karena kebutuhan global sehingga pasarnya besar, otomatis tidak sulit memasarkan barang ini," kata dia.

Sukses tidaknya bisnis ini, jika perusahaan bisa membangun sinergitas koperasi dan petani. (ryo)

Kecelakaan Maut Tadi Pukul 16.15 WIB, Satu Orang Tewas, Pikap Tertabrak Kereta Api Terpental 5 Meter

Harga Minyak Goreng di Pasar Bersehati Manado Turun, Pedagang Mengaku Sulit Mencari Stok

Chord Dasar Merasa Indah - Tiara Andini: Sempat Kau Bersikap Seolah Sandaran Jiwaku

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved