Kabar Artis
Kejadian Pilu Sebelum Novi Amelia Ditemukan Meninggal Dunia Terungkap, Ini Kata Kuasa Hukumnya
Menjelang subuh sekira pukul 04.30 WIB, pihak keamanan apartemen berusaha membuat Novi Amelia mengurungkan niatnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kejadian pilu sempat terjadi sebelum Novi Amelia meninggal dunia.
Model majalah dewasa tersebut ditemukan tewas di sebuah apartemen.
Pemilik nama asli Linda Astuti tersebut diduga mengalami depresi hingga putuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Kabar tewasnya model majalah dewasa bernama Novi Amelia membuat kuasa hukumnya pilu.
Rendi Anggara Putra lantas teringat dengan kejadian yang sempat menimpa Novi Amelia sebelum meregang nyawa.

Ternyata artis seksi yang punya nama asli Linda Astuti itu sempat mengalami hal sedih sebelum terjun dari Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan pada Rabu (16/2/2022).
Aksi Novi Amelia mengakhiri hidupnya sempat dicegah oleh sekuriti setempat.
Menjelang subuh sekira pukul 04.30 WIB, pihak keamanan apartemen berusaha membuat model asal Medan, Sumatera Utara itu mengurungkan niatnya.
Mulanya, dua sekuriti yang sedang berpatroli terkejut lantaran melihat Novi Amelia sedang duduk di jendela.
Kala itu, Novi Amelia duduk tepat di list tembok samping jendela lantai delapan, kamarnya.
Melihat hal tersebut, kedua sekuriti pun spontan memperingatkan Novi Amelia dari bawah apartemen.
Kemungkinan teriakan peringatan kedua sekuriti tersebut tidak didengar Novi Amelia.
Hingga akhirnya, wanita berambut panjang itu pun lompat dari lantai delapan kamarnya.
Novi seketika tewas usai terjatuh di lantai parkiran apartemen.
Posisi korban jatuh tepat di depan sebuah klinik kecantikan di apartemen tersebut.
Saat ditemukan, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dan tergeletak dengan luka di kepala bagian belakang dan paha.
Kejadian Pilu Sebelum Terjun dari Apartemen

Mendengar kabar Novi Amelia meninggal dunia usai terjun dari lantai delapan apartemen, kuasa hukumnya bergegas datang.
Rendi Anggara Putra, pengacara yang pernah menangani kasus Novi Amelia pun angkat bicara perihal penyebab kematian sang klien.
"Penyebabnya Kita dengar dari teman-teman, katanya loncat dari apartemen," kata Rendi Anggara Putra dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Kamis (17/2/2022).
Lebih lanjut, Rendi pun membongkar kejadian pilu yang menimpa mendiang Novi Amelia sebelum meregang nyawa.
Rendi menyebut, ada isu bahwa kliennya sempat mengalami pemukulan akibat ribut dengan seseorang beberapa hari lalu.
"Kita belum tahu, masih mendalami. Penyebab sebelumnya, katanya (mendiang Novi Amelia) sempat ribut juga, (Novi) sempat dipukulin beberapa hari sebelumnya," pungkas Rendi Anggara Putra.
Kendati demikian, Rendi belum bisa memastikan kebenaran isu tersebut.
Hingga saat ini, Rendi masih menyelidiki dan menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.
"Informasinya sempat ada pemukulan, terhadap siapa Kita belum tahu," sambungnya.
Diduga Depresi
Kasus Novi Amelia tewas mengenaskan usai terjun dari apartemen segera diselidiki pihak kepolisian.
Kanit Reskrim Polsek Pancoran, AKP Abdullah mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, korban melompat dari lantai delapan karena diduga mengalami depresi.
Namun dugaan tersebut masih didalami oleh penyidik.
"Iya mungkin depresi. Tapi ini masih perlu kita dalami lagi," ucap AKP Abdullah dikutip dari Warta Kota.

Hal senada juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit yang mengatakan, polisi masih mendalami motif Novi Amelia mengakhiri hidupnya.
"Kita melihat bahwa ada yang mengatakan dia depresi, ada yang mengatakan menggunakan beberapa obat-obatan terlarang."
"Itu semua kita masih menyelidiki untuk membuktikan sebab musabab sampai dia melakukan tindakan itu," ujar AKBP Ridwan Soplanit.
Ridwan mengatakan, sejauh ini penyidik telah berkoordinasi dengan orangtua, kakak, dan kerabat Novi setelah insiden itu terjadi.
Namun belum ada yang menyampaikan secara merinci mengenai permasalahan dialami oleh Novi.
"Tapi ada beberapa kerabat dekat yang kini kita lakukan pemeriksaan. Berdasarkan keterangan saksi, dia itu tinggal sendiri," kata AKBP Ridwan Soplanit.
Beban Berat Novi Amelia Sejak 2012
Isu perihal Novi Amelia mengalami depresi sempat diungkap kuasa hukumnya.
Kuasa hukum Novi Amelia, Chris Sam Sewu, mengungkapkan bahwa kliennya pernah menjalani perawatan kejiwaan 10 tahun lalu.
"Novi pernah berobat menjalani pemeriksaan kejiwaan beberapa tahun lalu," ujar Chris pada 2012 dikutip dari Kompas.com.
Chris mengatakan, Novi Amelia yang memulai kariernya sebagai model di tahun 2004 tersebut pernah beberapa kali bertanya ke psikiater terkait suara-suara yang kerap didengarnya.
Kondisi Novi Amelia yang mengalami gangguan kesehatan kejiwaan itu berimbas pada hal pilu yang ia alami.
Nama Novi Amelia sempat jadi sorotan lantaran berbagai kasus hukum yang menjeratnya.
Pada 11 Oktober 2012, Novi pernah menabrak tujuh pengguna jalan saat mengendarai mobil Honda Jazz di Jalan Gajah Mada, Tamansari.
Akibat perbuatannya, Novi divonis 6 bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun pada 7 Januari 2014.
Dengan vonis tersebut, Novi tidak harus menjalani hukuman penjara asalkan dalam waktu satu tahun tidak mengulangi perbuatannya.
Setelah bebas dari jerat hukum, rupanya Novi Amelia belum bisa lepas dari kasus lainnya.
Novi Amelia terjerat narkoba pada Juni 2014, hingga bahkan sampai mengalami overdosis.
Ia saat itu mendapat perawatan serius di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Catatan redaksi:
Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.
Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.
Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:
LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293)
Kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Jika semakin parah, disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.
LSM Jangan Bunuh Diri adalah Lembaga swadaya masyarakat yang didirikan sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan jiwa.
Tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mengubah perspektif masyarakat terhadap mental illness dan meluruskan mitos serta agar masyarakat paham bahwa bunuh diri sangat terkait dengan gangguan atau penyakit jiwa.
Kalian dapat menghubungi komunitas ini melalui nomor telepon (021 0696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Penulis: khairunnisa/Vivi Febrianti