Cap Go Meh
Sosok Tang Sin, Atraksi Saat Cap Go Meh Jadi Pusat Perhatian, Ternyata Aksinya Punya Banyak Makna
Cap Go Meh 2022 yang jatuh pada 15 Februari 2022 masih dapat dinikmati masyarakat meski terbatas.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Cap Go Meh 2022 yang jatuh pada 15 Februari 2022 masih dapat dinikmati masyarakat meski terbatas.
Di kota Bitung, Cap Go Meh di Klenteng Seng Bo Kiong diizinkan keluar melalui tradisi Poa Poe.
Namun serbuan Covid 19 membuat Cap Go Meh hanya bisa berlangsung di halaman Klenteng. Untuk Manado, Klenteng Ban Hin Kiong tidak direstui.
Sosok yang jadi perhatian dalam Cap Go Meh adalah Tang Sin.
Para Tangsin akan menampilkan aksi di luar nalar manusia.
Seperti memotong badan, mengiris lidah dengan pedang hingga menusuk pipi dengan benda tajam tanpa terluka sama sekali.
Tradisi Tangsin sama tuanya dengan kota Manado.
Rasanya tak ada warga Manado yang tidak tahu dengan Tangsin yang oleh kalangan awam sering disebut Ence Pia. Oleh sejumlah warga Manado, Tangsin bahkan dijadikan sebagai ikon.
Namun sedikit yang mengetahui tentang Tangsin sesungguhnya dan maknanya yang luhur.
Rohaniawan Klenteng Altar Agung Ronny Loho beberapa waktu lalu membeber Tang Sin berarti roh suci yang memakai badan kasar manusia.
"Tang adalah ruangan, Sin adalah roh suci, jadi tangsin adalah roh suci yang mamakai badan kasar manusia," kata dia.
Tangsin dengan demikian menjadi alat yang maha kuasa untuk membantu umatnya.
Karena itulah, Tangsin harus berperilaku baik.
"Saya sudah banyak menangani Tang Sin, pesan saya adalah mereka selalu membawa diri, harus beraklak, bermoral, harus bisa jadi teladan bagi sesamanya," katanya.
Dikatakan Loho, aksi Tangsin punya banyak makna yang lekat dengan keseharian.
Aksi Tangsin iris lidah itu untuk memperingatkan umat agar hati- hati dalam berkata-kata, seperti pepatah karena lidah badan binasa, begitu juga dengan aksi menusuk pipi dengan benda tajam," kata dia.
Aksi Tangsin memukul bahu dengan pedang, kata dia, artinya Tuhan memikul dosa manusia. Itu juga bisa diartikan manusia saling membantu dengan manusia lainnya.
"Sedang aksi tangsin melayangkan pedang ke kiri kanan adalah simbol keseimbangan serta harmoni, manusia harus hidup harmonis dengan alam serta sesama," kata dia.
Aksi Tangsin juga menunjukkan karakteristik dari Dewa yang menghuni tubuh kasarnya. Ada Dewa Kwan Kong, Lo Cia, Sun Go Kong dan lainnya.
Tommy Kho Wijaya, Tangsin dari Klenteng Altar Agung mengatakan, dirinya sudah 30 - an tahun menjadi Tangsin. Dia dipilih oleh para sinbeng (roh suci).
"Saya dulunya petugas Hu Hoat (sembahyang)," kata dia.
Tak gampang menjadi Tang Sin. Seseorang harus punya jodoh. "Banyak yang mau tapi harus ikut prosesnya, juga harus ada persetujuan orang tua," katanya.
Puluhan tahun jadi Tangsin, ia mengaku tetap saja merasa khawatir saat akan bertugas. "Kekhawatiran tetap ada tapi saya serahkan pada Tuhan yang maha kuasa," kata dia.
Bagaimana saat roh suci memasuki tubuh kasar Tommy?
"Saat itu saya tak sadar dan tidak terasa apa apa," kata dia. Suka duka ia alami selama jadi Tangsin.
Sukanya adalah saat ia bisa membantu orang lewat tubuh kasarnya.
Goan Loho, Tangsin Klenteng Altar Agung lainnya membeber sejumlah persiapan para Tangsin sebelum tampil.
"Kami harus Ciacai yakni tidak makan makanan bernyawa, membersihkan hati dan pikiran," kata dia.
Proses selanjutnya adalah Cia Kim. Selain puasa, para Tangsin mengurung diri.
"Sambil kami berdoa," kata dia.
Ferry Loho, salah satu Ceng It kepada Tribun Manado beberapa waktu lalu mengatakan, gerakan Tangsin bukan pamer, tapi mengandung makna religi.
"Contoh gerakan memotong tubuh, itu sebenarnya adalah bentuk penebusan dosa oleh Tuhan terhadap manusia. Gerakan memotong lidah diartikan sebagai upaya manusia mengendalikan perkataan," katanya.
Sebut dia, Tangsin adalah wadah yang digunakan para roh suci sinbeng untuk bertemu dengan manusia. Lewat tang sin, Tuhan memberkati Manado.
"Bukan hanya penganut Tridharma saja tapi seluruh umat manusia," kata dia.
Ia membeber, ada dua cara menjadi Tangsin. Pertama lewat cara alami. Cara kedua adalah dengan dipilih.
Dikatakannya, orang tersebut dipilih ceng it setelah melihat kesehariannya yang berlalu baik.
"Nah, bisa atau tidak orang ini nanti dewa yang memutuskan lewat poa pwe, jika disetujui maka ceng it akan membimbingnya," kata dia.
Sebut dia, orang terpilih tersebut akan menjalani puasa selama 49 hari serta dikurung.
Hal tersebut agar dewa benar menyatu dengan badannya. “Dia harus rajin sembahyang serta membaca kitab suci," ujar dia.
Albert Manua dari Klenteng Hok Tek Ceng Sin menyatakan, banyak yang ingin jadi tangsin tapi menyerah di tengah jalan.
"Saat berada dalam meditasi pada proses jadi tangsin, tiba - tiba muncul harimau dan lari terbirit birit, padahal itu cara dari Dewa untuk membersihkan tubuh dari berbagai hawa nafsu," kata dia. (art)
Baca juga: OPM Ancam Tembak Bupati Bila Pemerintah Mekarkan Papua, Pasukan KKB Siap Menyerang
Baca juga: Kecelakaan di Gunungkidul, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak Mikrobus, Terjadi saat Mendahului
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Ritual di Pantai Payangan Jember, Ceritakan Awal Peristiwa Maut Datang