Ritual Pantai Payangan
Sosok Bripda Febriyan Duwi, Polisi Muda yang Jadi Korban Ritual Maut di Pantai Payangan
Tragedi di Pantai Payangan Jember itu menewaskan 11 orang setelah tergulung ombak.
"Selama ini gak ada yang aneh sama suamiku," pungkas Diana sembari menyeka air matanya.
Tragedi di Pantai Payangan Jember itu menewaskan 11 orang setelah tergulung ombak.
Ke-11 orang tersebut merupakan rombongan padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang sebelumnya menggelar ritual di areal pantai.
Rombongan tersebut berjumlah total 23 orang, 12 orang dinyatakan selamat.
Informasi yang dihimpun, ombak menghantam dua kali saat rombongan menggelar ritual khusus di pantai sekitar pukul 00.25 WIB.

1. Kronologi Kejadian
Peristiwa itu bermula saat para korban melakukan ritual dengan cara saling bergandengan tangan dan berdiri bersama di pinggir pantai.
Kemudian, ombak besar tiba-tiba datang dan menyeret para korban ke laut.
"Untuk ritualnya sendiri mereka saling bergandengan tangan, kemudian berdiri di pinggir pantai."
"Lalu ada ombak besar yang datang sehingga mereka terseret semua ke arah laut," kata Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (13/2/2022).
Dikatakan Hery, saat malam kejadian, ombak di Pantai Payangan memang sedang tinggi.
"Memang situasi ombak tadi malam cukup tinggi. Biasanya pukul 01.00 dini itu situasi laut sedang pasang," ujarnya.
Jumlah total korban meninggal dunia yang terseret ombak Pantai Payangan saat melakukan ritual sebanyak 11 orang.
Satu di antaranya merupakan anggota polisi asal Kabupaten Bondowoso.
"Semua sudah ditemukan, jumlah total korban meninggal dunia ada 11 orang," kata Kasat Polairud Polres Jember, AKP M Nai, pada Kompas.com via telepon.