Berita Nasional
Kesaksian Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan, Meditasi Buyar hingga Dihantam Ombak Besar
Bayu, seorang korban selamat, menceritakan kronologi kejadian. Diakuinya bersama korban lainnya sedang meditasi di pantai.
Dia merinci, dari 23 orang yang ikut ritual itu, ada 12 orang yang dinyatakan selamat.
Sebagian dari mereka sudah diperbolehkan pulang dan ada yang menjalani perawat.
Sedangkan 11 orang yang dinyatakan meninggal dunia sudah dibawa ke RSD dr Soebandi untuk dilakukan autopsi.
Dia menambahkan, penanganan kasus ini sudah diambil oleh Satreskrim Polres Jember.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 23 orang terseret ombak di Pantai Payangan, di Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, sekitar pukul 00.25 WIB.
Mereka berangkat dari titik berkumpul di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, menuju Pantai Payangan pada Sabtu malam pukul 23.00 WIB.
Mereka berasal dari Kecamatan Panti, Patrang, Sukorambi, Sumbersari, Ajung dan Jenggawah. Tujuannya untuk menjalani ritual. T
Tiba di sana, petugas pantai sudah mengingatkan agar tidak ke laut karena ombak besar. Namun, mereka tetap menggelar ritual hingga akhirnya terseret ombak.
Sering dijadikan tempat ritual
Menurut jurnalis Kompas TV Jember, Imron Fahim, ritual tersebut memang seringkali digelar oleh kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.
Pantai Payangan yang dikenal sebagai pantai selatan ini sering digunakan sebagai tempat ritual.
“Namun sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi."
"Sebelumnya BPBD sudah mengimbau pada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai,” ujar Imron.
Tapi keberadaan kedua puluh empat orang tersebut tidak diketahui oleh petugas, karena mereka masuk tidak memberitahukan pada petugas yang ada di Pantai Payangan."