Kasus Penganiayaan
Diteriaki Maling, Remaja 17 Tahun Tewas Dikeroyok Padahal Sedang Cari Kucingnya yang Hilang
Terjadi pengeroyokan hingga mengakibatkan korban jiwa. Diketahui korban seorang remaja usai 17 tahun dikeroyok sekelompok orang.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi pengeroyokan hingga mengakibatkan korban jiwa.
Diketahui korban seorang remaja usai 17 tahun dikeroyok sekelompok orang.
Korban dikeroyok karena dituduh maling, padahal bukan maling.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5.4 Berpusat di laut, Info Terkini Guncangan di Banten Jumat 11 Februari 2022
Baca juga: Peringatan Dini Hari Ini Jumat 11 Februari 2022, BMKG: 25 Wilayah Patut Waspada Cuaca Ekstrem
Baca juga: Akhirnya Hyun Bin dan Son Ye Jin Akan Menikah, Pemain Drakor Crash Landing on You Minta Doa Restu

Nasib tragis dialami seorang remaja berinisial LEH (17) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ia tewas saat mencari kucingnya yang hilang.
LEH dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal karena dituduh maling.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya LEH.
"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Suprayitno, Kamis (10/2/2022), dilansir Tribun Jakarta.
Peristiwa nahas itu bermula saat korban keluar rumah menggunakan sepeda motor, Sabtu (5/2/2022) sekira pukul 23.30 WIB.
Korban keluar rumah untuk mencari kucingnya yang hilang.
Sambil berkendara, LEH berkeliling hingga keluar kompleks perumahannya.
"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ungkap Edy.
Adapun lokasi mereka berpapasan yakni di depan portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency.
Seketika pelaku langsung mengejar korban dengan membawa senjata tajam.
Mereka langsung mengayunkan senjata tajam dan mengenai bagian kepala LEH.
Dengan luka parah di bagian kepala, korban masih berusaha menyelamatkan diri menggunakan sepeda motornya.
Namun, 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, korban terjatuh dari sepeda motornya.
"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar dia.
Melihat korban yang sudah tak berdaya, bukannya berhenti, pelaku malah kembali menganiaya korban secara membabi buta.
"Walau sudah terjatuh, korban masih dianiaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," terangnya.
Setelah itu, pelaku langsung kabur dan membiarkan korban tergeletak di pinggir jalan.
Pelaku Anggota Gangster
Diberitakan Tribun Jakarta, para pelaku merupakan anggota gangster Brother Street.
"Motifnya spontan karena (korban) diteriaki maling besi," ucap dia.
Dijelaskan Edy, sebelum kejadian, para pelaku melihat korban berkeliling mengendarai sepeda motor.
Mereka langsung menuduh korban hendak mencuri besi di sekitar ruko perumahan.
Mereka meneriaki korban maling.
Korban sempat menyangkal tuduhan itu dan menyebut tengah mencari kucingnya yang hilang.
Para pelaku yang sudah emosi langsung mengeroyok korban.
Edy mengungkapkan, setiap pelaku memiliki peran berbeda saat mengeroyok korban.
Ada yang bertugas meneriaki korban sebagai maling besi, ada yang memukul, dan ada yang menghunuskan senjata tajam.

"Peran masing-masing tersangka beda-beda. Ada yang neriakin, ada yang mukul, ada yang bacok pakai celurit, ada yang pakai samurai," bebernya.
Saat ini, pihaknya sudah menangkap empat dari enam pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka.
Selain menangkap empat orang pelaku, pihaknya juga mengamankan senjata tajam berupa celurit yang digunakan untuk melukai korban.
Edy menambahkan, kelompok tersangka memang beraksi secara acak.
Sementara dua orang lainnya masih diburu.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.