Berita Heboh
Akhirnya Terungkap saat Warga Desa Wadas Dikepung Aparat, Ada yang Dikejar Anjing dan Lari ke Hutan
Salah satu warga Wadas yang tak ingin disebutkan namanya menceritakan kejadian ketika ratusan polisi masuk ke desanya.
"Ada juga mobil pribadi sekitar 20 unit masuk ke Desa Wadas dan rombongan motor preman banyak sekali," imbuhnya.
Ia juga menyebut warga dipaksa mengumpulkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan dikumpulkan sebagai pernyataan setuju dengan pembangunan Bendungan Bener.
"Semalam ada rombongan mengendarai motor dan memakai toa (pengeras suara) dan koar-koar ke warga untuk mengumpulkan SPPT ke rumah warga yang pro," ujar dia.
Petugas dirikan tenda dan tidur di teras rumah
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, Anton (bukan nama sebenarnya) adalah salah satu warga yang saat ini masih berada di hutan Desa Wadas.
Ia bercerita ada sekitar 10 truk yang ditumpangi ratusan polisi bersenjata lengkap masuk ke Desa Wadas. Menururnya beberapa truk juga membawa anjing pelacak.
Sementara itu puluhan aparat berbaju preman masuk beriringan dengan menaiki sepeda motor.
Tak hanya itu, mobil-mobil mewah juga berseliweran masuk desa.
"Mereka bersenjata lengkap, ada yang membawa anjing pelacak. Anjing itu mau dilepas ke hutan melacak warga yang sedang ngumpet (bersembunyi). Kondisi hari ini masih menakutkan makanya cari aman di hutan," kata Anton, dalam keterangan pers melalui daring, Kamis sore.
Menurut Anton, warga masih merasa takut karena ratusan aparat itu masih berada di Wadas karena aparat mendirikan tenda dan tidur di teras rumah warga hingga masjid.
Menurutnya warga yang berada di hutan masih kesulitan logistik.
Sempat ada bantuan tapi tidak tersalurkan dengan baik.
"Kalau logistisk, belum bisa dikondisikan karena posisi sangat semrawut dan tidak bisa dikondisikan. Informasinya, ada logistik dari PAC Ansor Bener. Tapi tidak ada yang nerima dan bagikan, pengelolaannya belum baik," katanya.
Warga lain, sebut saja Budi membenarkan banyak warga lari ke hutan sejak pengepungan terjadi.