Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Heboh

Akhirnya Terungkap saat Warga Desa Wadas Dikepung Aparat, Ada yang Dikejar Anjing dan Lari ke Hutan

Salah satu warga Wadas yang tak ingin disebutkan namanya menceritakan kejadian ketika ratusan polisi masuk ke desanya.

(ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH)
Sejumlah warga yang sempat ditahan polisi tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 64 warga Desa Wadas dibebaskan oleh pihak kepolisian terkait aksi penolakan pembangunan Bendungan Bener. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kesaksian warga Desa Wadas.

Sejumlah warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, memilih untuk bertahan di hutan karena trauma pasca-kericuhan di lokasi rencana pembangunan quarry, Selasa (8/2/2022) lalu.

Bahkan seorang warga menceritakan kronologi kejadian yang terjadi di desanya tersebut.

Hal ini diungkapkan saat Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (GEMPA DEWA) melakukan konferensi pers via Zoom pada Kamis (10/2/2022) siang.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Aksi Bejat Seorang Guru Agama, Lecehkan 11 Anak Murid Laki-laki di Tempat Ibadah

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberpa perwakilan organisasi dari Amnesti Internasional hingga Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia.

Saat acara, salah satu warga Wadas yang tak ingin disebutkan namanya menceritakan kejadian ketika ratusan polisi masuk ke desanya.

Ia mengaku dirinya dikejar oleh aparat keamanan hingga lari ke hutan.

"Tadi malam, Brimob dan Polisi masih seperti kemarin dan masih bermalam di hutan hingga siang ini. Lalu saya dikejar-kejar sampai malam dan sampai sekarang masih ada yang di alas (hutan)," ucap dia.

Selain dirinya, ia bercerita ada beberapa warga lain yang juga dikejar. Sama seperti dirinya, warga tersebut belum berani keluar dari hutan.

"Untuk saat ini kita belum berani turun, ada yang sebagian keluar dari Wadas karena takut dan sekarang tidak bisa makan," kata dia saat zoom.

Warga yang menjadi salah satu narasumber ini juga menjelaskan, terdapat pula preman yang diduga olehnya sebagai aparat keamanan yang membawa anjing pelacak.

"Ada preman membawa anjing sampai ke hutan untuk mengejar para warga yang berada di hutan," tuturnya.

Ia mengatakan anjing pelacak ditempatkan dalam truk yang berbeda.

"Siang hari ini, ditambah (aparat) 10 truk polisi, memakai senjata lengkap lalu ada satu truk anjing pelacak dan mau dilepas ke hutan untuk melacak warga yang masih disana," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved