Digital Activity
Komunitas Yahudi Minahasa di Mata Ketua MUI Sulut, KH Ghofur: Jangan Dipolitisir
Ghofur sendiri diundang ke peresmian museum itu tapi tak hadir karena ke Balikpapan menghadiri acara Nadhatul Ulama (NU).
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut mengungkapkan, keberadaan Museum Holocaust yang didirikan Komunitas Yahudi di Minahasa tak perlu dipersoalkan.
KH Abdul Wahab Abdul Ghofur Lc melihat museum itu sebagai sarana edukasi.
Ghofur sendiri diundang ke peresmian museum itu tapi tak hadir karena ke Balikpapan menghadiri acara Nadhatul Ulama (NU).
"Secara pribadi, namanya museum, itu bisa dikunjungi sebagai edukasi pembelajaran," kata kiai dalam Tribun Podcast bertopik Komunitas Yahudi di Mata Tokoh Agama Sulut, Rabu (09/02/2022).
Katanya, museum itu justru bisa menjadi sumber pengetahuan bagi masyarakat Sulut.
"Itu pendapat pribadi saya," kata Pengurus BKSUA Sulut ini.
Ia mengungkapkan, hal tersebut jangan dilihat menggunakan kacamata politik.
"Orang dari luar Sulut melihat ini politis sehingga gaduh," jelasnya.
Justru, kata kiai, harus dilihat sebagai bentuk keragaman budaya di Sulut.
"Selama itu untuk edukasi tidak masalah," katanya.
Sementara, MUI sendiri belum bersikap. Ghofur telah dimintaterkaii data dan fakta terkait museum di Tondano itu.
"Nanti ada keputusan MUI. Cuma memang berkembang dalam dialog kami, kok kenapa orang dari luar yang ribut sementara kita di sini, Manado adem saja," ungkap dia.
Katanya, Yahudi laiknya Islam dan Kristen sebagai agama samawi. Sama-sama punya Kitab Suci yang diturunkan Tuhan.
Karena itu, seyogyanya masyarakat Sulut menghargai perbedaan keyakinan dan keberagaman dalam kehidupan sosial.
"Mari kita jaga kerukunan. Jangan menghubungkan ini dengan Israel. Yahudi di sini, orang-orang Minahasa, saudara kita juga," kataStaf Khusus Gubernur Sulut Bidang Kerohanian ini. (ndo)
• Hadits Nabi Muhammad SAW soal Keutamaan Mengamalkan Surah Al-Fatihah
• Amalan Doa agar Umur Panjang
• DBD Penyakit Endemik Sulut, dr Steven Dandel: Pasti Terjadi