Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

DBD di Sulut

Awal Tahun 2022 Sudah 27 Kasus DBD di Minahasa

Pertambahan kasus terbilang cukup cepat, pada bulan Januari terdapat 5 kasus DBD, dan awal Februari sudah 27 kasus DBD yang tersebar.

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Mejer Lumantow
Awal tahun 2022, sudah 27 kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Minahasa. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Awal tahun 2022, sudah 27 kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Minahasa

Pertambahan kasus terbilang cukup cepat, pada bulan Januari terdapat 5 kasus DBD, dan awal Februari sudah 27 kasus DBD yang tersebar disejumlah Kecamatan. 

Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Minahasa bisa menciptakan genangan air yang dapat memicu sarang nyamuk DBD.

Kepala Seksi P2 Dinkes Minahasa Jouna mengungkapkan dua bulan terkahir di awal tahun 2022 sudah terdapat 27 kasus DBD.

"Kasus tersebut berada di Kecamatan Tondano Timur sebanyak 2 kasus, Kawangkoan 2 kasus, Tondano Utara 6 kasus, Tombulu 2 kasus, Mandolang 2 kasus, Tondano Selatan 3 kasus, Tondano Barat 1, Pineleng 5 kasus, dan Kecamatan Lembean Timur 3 kasus, serta Kecamatan Eris 1 kasus," bebernya kepada Tribunmanado.co.id, Rabu (9/2/2022).

Terkait hal ini, Pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk waspada.

Kepala Bidang P2 dr Maxi Umboh mengimbau masyarakat untuk waspada DBD.

"Dari data yang ada tahun 2021 kemarin, ada 113 kasus DBD di Kabupaten Minahasa hingga Desember 2021, sementara diawal tahun ini sudah ada 2 kasus DBD yang terdapat di Kecamatan Tanawangko dan Sea, dikhawatirkan masih akan bertambah di bulan Januari ini," kata dr Maxi

Untuk itu, kata dia, diharapkan masyarakat tetap waspada terhadap DBD, apalagi saat musim penghujan yang terjadi saat ini.

"Kami juga sudah menyampaikan kepada petugas-petugas yang disetiap Puskesmas untuk memberikan imbauan kepada masyarakat lewat penyuluhan keliling, yaitu untuk membersihkan lingkungan," ujar dr Maxi.

Dikatakannya, kalau pun terdapat kasus DBD silahkan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit sehingga langsung mendapat penanganan serius.

"Petugas juga telah siap melakukan langkah-langkah pencegahan, intinya mengantisipasi kasus DBD lakukan pembersihan lingkungan masing-masing," pungkasnya. 

Berikut Ciri-ciri demam berdarah yang bisa dikenali lewat pendarahan, nyeri, gangguan pencernaan, sampai syok.

Demam tinggi, mendadak, terus menerus, selama 2–7 hari

Tanda perdarahan, seperti muncul ruam berupa bintik-bintik merah di kulit, mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah

Sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri di belakang mata

Gangguan pencernaan yang ditandai mual, muntah, sakit perut di ulu hati atau di bawah tulang iga.

Terkadang disertai sakit tenggorokan, batuk, pilek

Pada kondisi syok, penderita merasa lemas, gelisah, dan kesadaran menurun

Demam tinggi pada bayi terkadang bisa menyebabkan kejang.

Adik AKP Novandi Arya Unggah Potret Terakhir Bersama sang Kakak, Zara Salsabilla: I Love You, Bang

Peringatan Dini Besok Kamis 10 Februari 2022, BMKG: 26 Wilayah Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

Pantas Haji Faisal Tak Mau Undang Doddy Sudrajat ke 100 Hari Vanessa Angel, Penyebab Utama Terungkap

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved