Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Tokoh

Sosok Mas Gili, Pria yang Berhasil Tangkap Buaya 3 Ton Berkalung Ban di Palu, 3 Pekan Pasang Umpan

Mas Gili ternyata sudah tiga pekan berniat menangkap buaya berkalung ban itu. Setiap sore, dia memasang melempar umpan

(TRIBUNPALU.COM/SUTA)
Buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah yang viral akhirnya ditangkap, Senin (7/2/2022) malam. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seekor Buaya berkalung ban di Kota Palu berhasil dievakuasi, Senin (7/2/2022) malam.

Buaya yang sempat viral sebagai maskot Kota Palu ini sudah lama mencuri perhatian masyarakat.

Dulu buaya tersebut masih berukuran kecil sehingga ban motor itu belum mencekik leher, tetapi sekarang buaya tersebut bertambah besar setelah enam tahun.

Bahkan diperkirakan berat buaya itu diperkirakan mencapai 3 ton dan sepanjang 4 meter.

Dari keberhasilan ini, ad sosok Mas Gili yang turut andil dalam proses penangkapan.

Baca juga: Seperti Ini Gaya Ronaldo Mengendarai Mobil Kado Ultah dari Georgina, Langsung Dipakai Latihan

Nama Mas Gili (34) warga asal Sragen Jawa Tengah bergaung di sekitar lokasi penangkapan buaya berkalung ban.

Buaya berkalung ban ditangkap Mas Gili di bantara Sungai Palu, sekitar jembatan 2, Jl I Ngurah Rai, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (7/2/2022).

Warga sekitar bahkan menyebut Mas Gili lebih hebat daripada Panji Petualang karena berhasil melepas ban yang melilit buata sepanjang 4 meter.

Mas Gili ternyata sudah tiga pekan berniat menangkap buaya berkalung ban itu.

Setiap sore, dia memasang melempar umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Mas Gili sambil memegang ban yang dilepas dari buaya.

Petang tadi, Mas Gili memasang umpannya dan berhasil menangkap buaya.

Dia tak sendiri, warga setempat yang menonton aksi Mas Gili turut membantu.

 "Saya memang mau menangkapnya karena kasihan.

Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Mas Gili.

Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Mas Gili pun dengan sigap mengikat buaya itu.

"Sempat lepas dua kali dari umpan, nanti setelah magrib bari berhasil," ucap Mas Gili

Memotong menggunakan Gergaji

Sejak kemunculannya pada 2016 silam, ban yang melilit dilehernya belum terlepas dan tubuh buaya berspesies siam ini makin membesar.

Alhasil, ban tersebut lambat laun akan mencekik lehernya dan tentu hal ini membuat angka kepunahan buaya siam semakin besar.

Untuk mencegah situasi semakin buruk, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Palu, Sulawesi Tengah pernah mengumumkan sayembara untuk menangkap dan membebaskan buaya yang terjerat ban bekas di lehernya itu.

Sayembara ini menjadi jalan yang dipilih BKSDA Sulawesi Tengah karena kekurangan personel untuk melakukan penyelamatan buaya berkalung ban tersebut.

Bahkan, ahli reptil Panji Petualang hingga Matt Wright asal Australia dari Discovery Chanel juga pernah mencoba melakukan evakuasi sejak 2020.

Buaya berkalung ban ini berhasil ditangkap di sekitar Jembatan Palu II Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Taruta Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

Penangkap buaya ini adalah Gili, warga asli Sragen yang sudah berdomisili dan berKTP Kota Palu.

Proses evakuasi pun dipadati warga sekitar yang penasaran dengan kondisi buaya tersebut.

Mulanya, buaya ini sengaja dipancing dengan umpan selama tiga minggu agar naik ke permukaan.

Kemudian buaya tersebut diikat tali agar mudah untuk melepaskan ban sepeda motor yang terlilit di leher buaya.

Hingga akhirnya ban tersebut sudah dilepas dengan memakai gergaji.

Penangkapnya pun mengaku senang karena bisa melepaskan ban dari leher buaya tersebut tanpa harus membunuhnya.

"Saya sudah lega kerja saya nggak sia-sia," kata penangkap buaya saat dimintai keterangan wartawan.

Setelah ban terlepas, tim Damkar Kota Palu giliran yang mengevakuasi buaya itu.

Tim tampak kewalahan karena ramainya warga yang memadati lokasi kejadian.

Buaya sepanjang empat meter itu dilepas karena sulitnya memindahkan buaya itu dari sekitar bantaran Sungai Palu.

Artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Buaya Berkalung Ban di Palu Dievakuasi, Ban Akhirnya Copot setelah Digergaji, Bobotnya Hampir 3 Ton

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved