Omicron Ancam Pertumbuhan Ekonomi Sulut di Awal Tahun 2022

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Meningkatkatnya kasus Covid-19 di awal tahun dikhawatirkan mengancam perekonomian Sulut.

"Jika kasus Covid-19 akibat Omicron baik, akan ada lagi pembatasan sosial dan kegiatan masyarakat. Imbasnya tentu pada perekonomian," kata Kepala Perwakilan BI Sulut, Arbonas Hutabarat kepada Tribunmanado.co.id, Selasa (08/02/2022).

Arbonas bilang, di tengah melonjaknya kasus aktif Covid-19 yang diakibatkan oleh transmisi Omicron berpotensi menahan percepatan pemulihan kinerja perekonomian daerah.

"Oleh karena itu, percepatan pelaksanaan vaksinasi booster menjadi kunci dalam mempercepat pemulihan perekonomian daerah," jelasnya lagi.

Di sisi lain, menurut hemat BI, konsumsi pemerintah yang masih berperan penting dalam perekonomian daerah diharapkan dapat dipercepat realisasinya baik dari sisi belanja barang maupun belanja modal.

Hal ini penting mengingat efek multiplier konsumsi pemerintah pada perekonomian.

Selain itu, percepatan adaptasi pada ekonomi digital perlu ditingkatkan untuk tetap menjaga momentum pemulihan perekonomian meski masih dibayangi risiko pandemi.

Untuk menyikapi tantangan tersebut, BI akan tetap memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah daerah dengan memberi dukungan sistem pembayaran non-tunai serta mendorong pemanfaatan digitalisasi dalam kegiatan ekonomi di Sulut.

Sebagai langkah konkrit, BI Sulut juga akan kembali melaksanakan event Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan mensosialisasikan hasil kajian Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Sulur untuk mendorong roda perekonomian tetap tumbuh dengan aman di tengah kondisi pandemi.(ndo)

Baca juga: Live Streaming Inter Milan Vs AS Roma Malam Ini, Mourinho Jadikan Pellegrini & Matías Viña Starter?

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Bukan Dia Tapi Aku - Judika, Mudah Dipelajari

Baca juga: Sekjen Gerindra Pastikan Pilpres 2024 Prabowo Maju Sebagai Calon Presiden RI, Berembus Nama Cak Imin