Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Sosok Rissa Ariyanti Tolinggi, Anak Penjual Bubur yang Menjadi Polwan: Sudah jadi Cita-cita

Perempuan kelahiran Manado, 02 Februari 2001 ini ketika diwawancarai tribunmanado.co.id Jumat (10/9/2021) mengatakan pekerjaan ibunya penjual bubur

Editor: Rhendi Umar
tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan
Rissa Ariyanti Tolinggi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Rissa Ariyanti Tolinggi tidak pernah menyangka akan menjadi seorang polisi wanita.

"Perasaan sekarang sangat terharu dan bangga ketika terpilih menjadi calon Polwan," kata Icha sapaan akrabnya.

Perempuan kelahiran Manado, 02 Februari 2001 ini ketika diwawancarai tribunmanado.co.id Jumat (10/9/2021) mengatakan pekerjaan ibunya adalah penjual bubur.

"Mama sebagai penjual bubur dan papa seorang tukang jahit," ucap perempuan lulusan SMA 3 Tondano di Asrama PPLP Sulut dari cabang olahraga Pencak Silat.


Rissa Ariyanti Tolinggi (tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan)

Anak pertama dari dua bersaudara ini katakan, meskipun terlahir dari keluarga yang pas-pasan dan tanpa membayar untuk masuk Polri dirinya bisa menjadi calon Polwan.

"Sekarang untuk mengisi waktu yang lowong sekarang ini belajar di rumah dan berolahraga."

"Karena menjadi seorang Polwan sudah cita-cita saya sejak kecil selain itu ingin membanggakan kedua orangtua," ungkap perempuan yang hobi olahraga ini.

Pemilik akun instagram bernama @rissa_ariyanti kedua orangtuanya sangat mendorong dan mensuportnya menjadi seorang Polwan.

Iapun menceritalan saat mengikuti tes ada tiga, tes pertama nilainya bagus, saat akademik nilainya turun sehingga membuatnya down.

Namun begitu, dirinya tidak menyerah, tetap berusaha keras.

"Dan di jasmani alhamdulilah mendapatkan hasil bagus," ungkapnya.

"Pengalaman yang sangat berkesan bagi saya, saat melihat mama menangis ketima pengumuman kelulusan Polwan."

"Untuk menjaga kesehatan, saya tidur yang cukup olahraga dan tidak lupa munum vitamin," tambahnya.

Harapannya jika nantinya menjadi Polwan akan bertanggung jawab dengan pekerjaan untuk melayani masyarakat dengan baik.

Sosok Ipda Nadya Ayu Nurlia, Polwan Lulusan 2020 Jadi Kapolsek Termuda, Belum Menikah dan Merakyat

Di tempat terpisah ada sosok Ipda Nadya Ayu Nurlia, Polisi Wanita ( Polwan ) yang menjadi Kapolsek Batang Gansal di Provinsi Riau.

Ipda Nadya saat ini menyandang predikat sebagai Kapolsek wanita termuda di Indonesia.

Ia menjabat Kapolsek Batang Gansal, Indragiri Hulu, Riau, sejak 16 Agustus 2021 lalu.

Ipda Nadya merupakan Polwan kelahiran tahun 1998, kini berusia 23 tahun.

"Sebelumnya (saya) dinas di Mapolda Riau setelah lulus Juli 2020," ungkap Nadya, Selasa (14/9/2021), dikutip dari laman riau.go.id.


Ipda Nadya Ayu Nurlia (Tribun Pekannaru)

Ipda Nadya memiliki total 23 anggota di Polsek Batang Gansal.

Ipda Nadya mengungkapkan, 6 anggotanya berusia tak jauh beda dengan ayahnya.

"Ada sekitar 6 orang yang sebaya dengan ayah saya. Tentu menjadi pengalaman baru bagi saya karena harus memimpin anggota yang usianya di atas saya," ungkap Nadya.

Mantan Danton Dalmas Dir Samapta itu mengaku mendapat banyak pengalaman dan ilmu dari para anggotanya.

"Sejak masih di Akpol, memang kita diberi tahu bahwa yang seperti ini pasti dialami."

"Artinya saya masuk berbekal teori dan di sini saya bisa dapatkan banyak ilmu serta pengalaman," katanya.

Ipda Nadya saat ini masih lajang.

Ia mengaku masih fokus pada pekerjaan.

"Belum menikah. Ya, 23 tahun jomblo," kata Nadya seraya tertawa.

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved