Kabar Tokoh
Sosok Habib Husein Baagil, Cucu Pemuda Pemegang Tongkat Mikrofon Soekarno, Dekat dengan KSAD Dudung
Potret tersebut menunjukkan Soekarno tengah berpidato. Seorang pria tampak membantu membawakan tongkat mikrofon yang dipakai oleh Soekarno
TRIBUNMANADO.CO.ID - Inilah sosok Husein Baagil cucu pemuda pemegang tongkat mikrofon Soekarno , dekat dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman
Akun Instagram @husein.baagil pada Selasa 1 Februari 2022, mengunggah foto lawas Presiden Soekarno tengah berpidato
Akun Instagram @husein.baagil tersebut adalah akun resmi milik Habib Husein Baagil
Habib Husein Baagil adalah orang yang dihormati.
Dirinya merupakan pemimpin Majelis Ta'lim wal Maulid Ar-Ridwan Tuban.
Ia juga merupakan teman dekat dari KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman
Habib Husein Baagil sempat mengunggah potret kedekatannya dengan Jenderal Dudung.
Pada Kamis 3 Februari 2022, Habib Husein Baagil tampak mendampingi Jenderal Dudung di Markas Kopassus.
"Hari ini saya mendampingi KASAD Jendral TNI Dudung Abdurahman @tni_angkatan_darat dalam kunjungan silaturahmi dengan satuan tempur....
JAYALAH NEGERIKU....
BERKIBARLAH SANG SAKA MERAH PUTIHU..." tulis Habib Husein Baagil melalui caption unggahan.
Kedekatan Habib Husein Baagil dan Jenderal Dudung (Instagram @husein.baagil)
Cucu Pembawa Mikrofon Soekarno
Tak hanya menjadi teman dekat Jenderal Dudung, Habib Husein Baagil ternyata cucu dari pria pembawa tongkat mikrofon Presiden Soekarno.
Fakta ini terungkap ketika Habib Husein Baagil mengunggah potret lawas kakeknya di Instagram.
Potret tersebut menunjukkan Soekarno tengah berpidato.
Seorang pria tampak membantu membawakan tongkat mikrofon yang dipakai oleh Soekarno.
Pria itulah kakek dari Habib Husein Baagil.
"Kenangan kakek kami Al Habib Muhammad bin Abu bakar bin Achmad Ba'agil saat memegang tongkat mic Bapak Presiden Ir.H.M Soekarno.
Habaib dari zaman ke zaman selalu menjadi sahabat pemerintah , pendukung pemerintah...
Pahamilah dan yakinilan duhai saudara-saudariku setanah air, bahwa tidak ada satupun pejabat yang menjabat di Bumi pertiwi melainkan mendapatkan Ridho dari ALLAH SWT ROSULULLAH SAW DAN PARA SALAF AULIAK-NYA.." tulis sang Habib
Kisah pemuda pembawa mikrofon Soekarno (Instagram @husein.baagil)
Unggahan itu sontak mencuri perhatian publik.
Akhir Hidup Presiden Soekarno, Minta Nasi Kecap untuk Sarapan, Pelayan Istana Justru Jawab Ketus
Kisah ini dicuplik dari buku berjudul "Maulwi Saelan, Penjaga Terakhir Soekarno" terbitan Penerbit Buku Kompas 2014 dan ditulis oleh Asvi Warman Adam, Bonnie Triyana, Hendri F. Isnaeni, M.F. Mukti.
Pada suatu pagi di Istana Merdeka, Soekarno minta sarapan roti bakar seperti biasanya.
Langsung dijawab oleh pelayan, “Tidak ada roti.”
Soekarno menyahut, “Kalau tidak ada roti, saya minta pisang."
Dijawab, “Itu pun tidak ada.” Karena lapar, Soekarno meminta, “Nasi dengan kecap saja saya mau.”
Presiden Soekarno (HO)
Lagi-lagi pelayan menjawab, “Nasinya tidak ada.”
Akhirnya, Soekarno berangkat ke Bogor untuk mendapatkan sarapan di sana.
Maulwi Saelan, mantan ajudan dan kepala protokol pengamanan presiden juga menceritakan penjelasan Soekarno bahwa dia tidak ingin melawan kesewenang-wenangan terhadap dirinya.
“Biarlah aku yang hancur asal bangsaku tetap bersatu,” kata Bung Karno.
Di saat lain, setelah menjemput dan mengantar Mayjen Soeharto berbicara empat mata dengan Presiden Soekarno di Istana.
Maulwi mendengar kalimat atasannya itu, ”Saelan, biarlah nanti sejarah yang mencatat, Soekarno apa Soeharto yang benar.”
Maulwi Saelan tidak pernah paham maksud sebenarnya kalimat itu.
Ketika kekuasaan beralih, Maulwi Saelan ditangkap dan berkeliling dari penjara ke penjara.
Dari Rumah Tahanan Militer Budi Utomo ke Penjara Salemba, pindah ke Lembaga Pemasyarakatan Nirbaya di Jakarta Timur.
Sampai suatu siang di tahun 1972, alias lima tahun setelah ditangkap, dia diperintah untuk keluar dari sel.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com