Profil Tokoh
Sosok Marsda Gita Amperiawan, Perwira TNI yang Digaet Erick Thohir jadi Dirut, Lulusan Luar Negeri
Sosok Marsda TNI Gita Amperiawan. Perwira TNI lulusan luar negeri dan kini menjadi Dosen Universitas Pertahanan (Unhan).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengenal sosok Marsda TNI Gita Amperiawan, perwira TNI AU yang kini jadi Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia.
Marsda TNI Gita Amperiawan merupakan lulusan luar negeri dan kini menjadi Dosen Universitas Pertahanan (Unhan).
Gita Amperiawan kemudian diangkat menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Dirgantara Indonesia oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Marsda TNI Gita Amperiawan adalah Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan RI yang ditunjuk menjadi Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan sebelum dipercaya mengemban amanah jabatan Dirut.
Karier militer dan karier sebagai dosen ditunjukkan dengan berbagai prestasi dalam bidang teknologi dirgantara.
Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Dosen Unhan RI Marsda TNI Gita Amperiawan Diangkat Menjadi Dirut PT Dirgantara Indonesia'.
Sering diundang sebagai pembicara utama dalam berbagai forum ilmiah di dalam negeri dan di luar negeri.
Salah satu capaian prestasi kinerja Marsda TNI Gita Amperiawan adalah diperolehnya Type Certificate untuk Pesawat N219 sebagai hasil karya anak bangsa tanpa Technical Assistant dari luar.
Saat ini Pesawat N219 memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44,69% dan terus akan dinaikkan tingkatnya sampai 60%.
Pesawat N219 dirancang dan ditujukan untuk konektivitas daerah yang Terpencil, Tertinggal dan Terluar guna mendukung program pemerintah dalam pelayanan masyarakat sebagai pesawat angkut penumpang, angkut logistik, medical evacuation dan flying doctor.
PT Dirgantara Indonesia telah melaksanakan beberapa penandatanganan MoU/LoI terhadap permintaan Pesawat N219 baik dari Pemerintah Daerah, Kementerian Perhubungan RI, pihak swasta di Indonesia, maupun permintaan internasional.
PT Dirgantara Indonesia sebagai BUMN strategis telah banyak memproduksi Alutsista TNI.
Banyak pesawat fixed wing dan rotary wing yang digunakan oleh TNI, dan bahkan sudah beberapa negara yang membeli produk-produk berkualitas PT Dirgantara Indonesia.
Kerjasama teknis dengan para akademisi berbagai perguruan tinggi di dalam negeri dan luar negeri telah terjalin dengan baik, termasuk dengan Unhan RI.
Fakultas Teknologi Pertahanan Unhan RI setiap tahun rutin mengirim mahasiswa S2 untuk belajar dan/atau magang ketika melakukan penelitian.
Melansir dari ANTARA, Marsda TNI Gita Amperiawan meraih Philosophy Doctor – Cranfield University, Inggris dan sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Gita sempat memangku jabatan sebagai Kepala Subdirektorat Teknologi Pertahanan Kementerian Pertahanan, juga sempat menjabat sebagai Komandan Unit Pemeliharaan Angkatan Udara Indonesia.
RUPS dilakukan secara daring dipimpin oleh Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Kementerian BUMN, Liliek Mayasari dan Asisten Deputi Bidang Manajemen SDM Kementerian BUMN Andus Winarno, yang dihadiri oleh jajaran direksi dan Dewan Komisaris PTDI.
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Jadi Komisaris Utama
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan PT Dirgantara Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Menteri BUMN, Pahala Nugraha Mansury, menetapkan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Komisaris Utama PTDI, Senin (19/7/2021).
Melansir dari laman tni-au.mil.id, RUPS yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan.
Pengangkatan Komisaris Utama PTDI ini, Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN melalui Surat Keputusan Menteri BUMN selaku RUPS Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia Nomor: SK-242/MBU/07/2021 tentang Pengangkatan Anggota – Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Dirgantara Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kasau bertekad memberikan kinerja terbaik guna mengoptimalkan kinerja perusahaan.
“Sebagai Komisaris Utama, saya bertekad untuk memberikan kinerja terbaik, memberikan kekuatan dan semangat baru bagi jajaran Dewan Komisaris dan Direksi, untuk mewujudkan kinerja perusahaan yang optimal,” kata Komisaris Utama PTDI, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Meskipun beban PTDI semakin berat pada masa pandemi, Kasau tetap optimis Direktur Utama, beserta jajarannya akan selalu mencurahkan tenaga, pikiran, serta gagasan dan kinerja terbaik dalam memajukan PTDI.
“Peran dan kinerja jajaran Direksi saya harapkan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di periode yang sulit ini, guna menjaga eksistensi dan mendorong kemajuan PTDI,” harap Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
PTDI merupakan salah satu industri kedirgantaraan di Asia dengan core competence desain, pengembangan, pengujian, manufaktur struktur, produksi pesawat dan jasa pemeliharaan/services pesawat terbang, baik untuk pesawat sipil maupun militer.
Sejak berdiri pada Agustus 1976, PTDI di bawah naungan Kementerian BUMN RI telah berhasil mengembangkan kemampuan sebagai industri dirgantara dengan pencapaian pengiriman pesawat terbang sebanyak lebih dari 455 unit untuk banyak customer di berbagai negara.
Adapun produk unggulan PTDI adalah pesawat NC212i, CN235 dan N219, serta PTDI memiliki project kerja sama dengan Airbus Defence & Space untuk pesawat CN295.
Selain itu, PTDI juga memiliki project kerja sama lainnya dengan Airbus Helicopters untuk berbagai jenis helikopter dan Bell Helicopters dalam memproduksi tail boom, door assembly, door post, pylon dan ducts untuk helikopter Bell 412 dan Huey II.
Di samping itu, PTDI dan Bell Helicopters juga memiliki kerja sama dalam melakukan joint sales & marketing untuk Bell 412EPI, customization dan pemeliharaannya.
PTDI bekerja sama dengan LAPAN telah sukses membangun pesawat N219 dan telah resmi memperoleh Type Certificate pada tanggal 22 Desember 2021 dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasioan Pesawat Udara (DKPPU), Kementerian Perhubungan RI.
Pesawat N219 merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 orang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23.
Pesawat N219 memiliki kemampuan lepas landas di landasan pendek yang tidak dipersiapkan sehingga akan menjadi pendukung konektivitas antar pulau terutama di wilayah Perintis.
Biodata Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
Melansir dari Antara, Marsekal Fadjar Prasetyo sebelum menjadi KASAU mengemban tugas sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II (Pangkogabwilhan II).
Fadjar merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1988.
Pria kelahiran Jakarta, 9 April 1966, itu mulai meniti karier militernya sebagai sebagai penerbang A-4 Skyhawk di Skuadron 11 Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 1990 hingga 1995.
Sejak 1995, dia ditugaskan menjadi perwira penerbang di Skuadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma. Dia menerbangkan pesawat Fokker F-28 dan Boeing B-707.
Selanjutnya, menjadi Komandan Skuadron Udara 17 dan menerbangkan Boeing 737-200. Fadjar pun sempat menjadi Atase Pertahanan.
Fadjar juga pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikdan dan Latihan (Dirdiklat) Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Udara.
Pada tahun 2016 hingga 2018, Fadjar diberikan amanah untuk menjabat sebagai Danlanud Halim Perdanakusuma ke-39.
Kariernya pun makin moncer, Fadjar menduduki posisi penting, seperti Panglima Komando Operasi TNI AU (Pangkoopsau) I pada tahun 2018-2019.
Saat itu, Fadjar dinilai sukses melaksanakan berbagai tugas operasi, seperti operasi Lintas Rajawali, Tangkal Rajawali, Kawal Rajawali, Sayap Rajawali, Lintas Udhaya, serta latihan Jalak Sakti.
Dalam operasi tersebut, Fadjar juga berhasil mencatatkan prestasi yang baik karena dalam pelaksanaan operasinya berlangsung aman dan lancar dengan predikat zero accident.
Selain itu, Fadjar juga berhasil membawa Koopsau I membantu pemerintah dalam berbagai bidang sosial dan kemanusiaan.
Misalnya, Operasi TMC, menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, penanggulangan bencana gempa bumi di Palu, serta evakuasi korban unjuk rasa di Wamena.
Selain itu, Fadjar Prasetyo juga ikut menyukseskan program Pembinaan Potensi Dirgantara atau Binpotdirga.
Kala itu, dia mengadakan program karya bakti, baik dalam bentuk bedah rumah, renovasi tempat ibadah, operasi mata katarak, maupun pengobatan gratis lainnya.
Dalam program itu, dia juga memberikan paket sembako kepada sejumlah masyarakat yang membutuhkan.
Sebelum ditunjuk menjadi KASAU, Fadjar menduduki jabatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II, sebuah organisasi TNI yang baru diresmikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada tahun 2019.
Berikut riwayat Jabatannya :
Pa Pnb Skadud 11 Lanud Hasanuddin
Kasubsilat Silat Disops Skadud 17 Lanud Halim P
Instruktur Pnb Skadik 101 Lanud Adi
Wadanyon III Resimen Chandradimuka Akmil
Danskadud 17 Lanud Halim P
Kasubdis SAR/VAL Dislambangjaau
Atase Udara di Malaysia
Dan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma (2013)
Paban VI/Binprof Sopsau
Dirdiklat Kodiklatau
Danlanud Halim Perdananakusuma[1][2][3] (2016—2018)
Pangkoopsau II (2018)
Pangkoopsau I (2018—2019)
Pangkogabwilhan II (2019—2020)
Kasau (2020—).
(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Perwira TNI AU Lulusan Luar Negeri Diangkat Jadi Dirut PT DI, ini Sosok Marsda Gita Amperiawan, https://surabaya.tribunnews.com/2022/02/03/perwira-tni-au-lulusan-luar-negeri-diangkat-jadi-dirut-pt-di-ini-sosok-marsda-gita-amperiawan?page=all.