Digital Activity
Sejarawan Bode Talumewo Beber Perkembangan Minahasa Doeloe dan Sekarang
Sudah menekuni sejarah Minahasa sejak 1991, sampai sekarang ini, Bode masih melakukan penelusuran data tentang Budaya dan Sejarah Minahasa.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Podcast Tribun Manado kedatangan tamu spesial. Seorang Sejarawan Minahasa bernama Bode Grey Talumewo mengulas tema Minahasa Doeloe dan Sekarang.
Bode Grey Talumewo merupakan Lulusan Ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi
Sudah menekuni sejarah Minahasa sejak 1991, sampai sekarang ini, Bode masih melakukan penelusuran data tentang Budaya dan Sejarah Minahasa.
Podcast Tribun Manado dipandu host Aswin Lumintang. Diungkap lewat wawancara tanya jawab dengan narasumber.
Bagaimana kehidupan Tou Minahasa awalnya?
Masyarakat Minahasa awalnya tinggal di gunung, maka dikatakan orang gunung, kampung tua Minahasa itu ada di gunung di daerah Minahasa tengah kemudian menyebar ke seluruh ke tanah Minahasa.
Sistem pemerintahan dipimpin hukumtua di atasnya ada kepala walak atau balak.
Jika di Yunani ada polis, maka di Minahasa ada desa, atau republik walak, sistem pemerintahan seperti ini, semacam kepala suku, dipilih ada juga berdasarkan keturunan.
Karena menjadi kepala walak maka diajarkan ke anak, sehingga bisa jadi calon pemimpin kuat berikutnya.
Sudah terbentuk leadership tapi tidak otomatis.
Ada sosok namanya Tonaas. Pemimpin di bidangnya, ada yang memimpin sebagai Hukum tua, ada yang memimpin pengobatan, ada yang menjadi mantri air, ada juga tonaas Walian pemimpin agama.
Itu namanya tonaas. Di antara Tonaas ada yang disebut Tonaas Wangko, lebih ke arah kepala walak.
Walak itu tahun 1830 jadi distrik di zaman Belanda. Kemudian berubah jadi kecamatan jumlahnya 27.
Seperti apa perubahan kultur budaya saat orang Eropa masuk ke Minahasa?
Ada perubahan, Orang Minahasa disebut mangkage. Orang Minahasa mudah beradaptasi dengan lingkungan.
Ketika orang Eropa masuk mudah menyerap hampir total terhadap budaya orang Eropa.
Di waruga misalnya, menggunakan bentuk baju di zaman kerajaan eropa abad pertengahan. Tidak kolot, mangkage, mudah beradaptasi.
Portugis pernah datang ke Minahasa, apa yang mereka bawa kemudian melekat hingga saat ini?
Bahasa, saya menemukan sampai 50 kata yang masih ada sampai sekarang.
Portugis dan Spanyol bahasa hampir miripm misalnya kukis bobengka, kawayo (kuda) masuk ke kotakasa Minahasa.
Satu peninggalan yang masih tersisa hingga sekarang Benteng Portugis di Amurang.
Portugis itu sekitar 1512-1523 Spanyol kedatangan agak kurang terekam dalam naskah, tapi Spanyol itu mengikuti Portugis.
Portugis datang dari Hindia, Spanyol itu datang dari Filipina dan Amerika Selatan, Samudera Pasifik.
Mereka bertemu di Tarnate. Tujuan mencari rempah-rempah yanglangka di Eropa.
Bagaimana kemudian Belanda datang ke Tanah Minahasa?
Kalau Belanda jalan ke Tarnate, karena sudah ada pertikaian antara orang Katolik dan Protestan.
Belanda cenderung Protestan, cenderung mencari jalur sendiri mengikuti jalur Portugis berdagang ke sana - sini hingga ke Pulau Banda. Kemudian,1608 mereka sudah ada di Manado.
Secara resmi itu Belanda ada tahun 1660-an, ketika 1644 Orang Minahasa minta bantuan ke Belanda melawan Spanyol. Orang Minahasa, mengetahui dua kekuatan dunia, Belanda dan Spanyol ini saling bermusuhan.
Belanda datang membangun Benteng Amsterdam, lokasinya saat ini antar Taman Kesatuan Bangsa dan Swalayan Jumbo
Sudah tidak ada sisanya, hancur setelah perang dunia ke II. Ketika itu orang republik dari Jawa, mengusir Belanda termasuk menghancurkan benteng itu. Sayang juga, padahal di Ternate dan Makassar masih ada.
Bangsa Eropa mana lagi yang pernah datang ke Tanah Minahasa?
Inggris juga pernah datang 1801 kemudian 1810-1817, waktu itu ada pergolakan di Eropa, Napoleon menguasai Belanda, berimbas di Hindia Belanda.
Secara umum, bagaimana agama Kristen masuk ke Minahasa?
Bangsa Portugis datang lebih dulu membawa agama Katolik salah satu tujuan menginjil.
Ada beberapa kerajaan minta di Baptisan, sebanyak 1500 orang menurut refrensi itu berada di Pulau Manado Tua.
1600-an orang Spanyol datang ke pedalaman Minahasa untuk membaptis. Di pesisir itu dikuasai Portugis, di pedalaman itu dikuasai Spanyol.
Membawa agama Nasrani ke Minahasa itu Spanyol, Portugis, dan Belanda.
Belanda datang 1660-an datang membawa Protestan, tapi sudah ada orang Minahasa sudah menganut Katolik. Orang spanyol yang membawa agama Katolik diusir, nanti diizinkan kembali 1860-an.
Era saat ini seperti apa perubahannya orang Minahasa?
Saya kira orang Minahasa pada umumnya mampu beradaptasi dengan keadaan dan lingkungan.
Contohnya, di luar negeri, orang Spanyol mau bicara Bahasa Inggris kentara logat orang hispanik, sementara orang Minahasa itu fasih.
Orang Minahasa itu sejak Zaman Belanda hingga kemerdekaan mampu bersaing.
Mampu mengisi jabatan tertentu yang sulit diraih, orang Minahasa hanya sepersekian penduduk Indonesia tapi mampu menguasai banyak bidang.
Karakter orang Minahasa terbuka apa pengaruhnya? Apakah kehilangan jati diri?
Ketika agama diterima ada hal budaya Minahasa yang positif dihilangkan. Meski tidak berlawanan dengan agama.
Misalnya, kalau ada orang meninggal, ada dulu namanya pembacaan silsilah.
Kalau sekarang tinggal daftar riwayat hidup, kalau dulu sampai ke Toar Lumimuut dibaca.
Cara melihat bintang, bercocok tanam, mendengar suara binatang, pengobatan makatana, itu hilang.
Sesuatu sudah terjadi tidak bisa membalikan
Apa yang harus dilakukan melestarikan budaya Minahasa yang positif ini?
Banyak sekarang ormas adat meski banyak yang so talebe, punya keinginan mengangkat budaya Minahasa yang tidak bertentangan dengan zaman sekarang dan saya kira sudah diungkap kembali.
Namun kerap ada bentrok kepentingan, tugas kita orang Minahasa menjaga budaya.
Misalnya konsep Bali, dari zaman Belanda itu tidak diganggu kebudayan mereka. Bali itu unik, bangsa mempertahankan agama Hindu.
Minahasa perlu upaya keras dan masif, ada yang tidak tahu ujung pangkal namun menolak
Di Bali, agama dan budaya tetap beriringan, bergandengan tangan erat, tidak dengan Minahasa. (ryo)
• Pantas Anggi Novita Ceraikan Ferry Irawan, Ternyata Punya Kebiasaan Buruk di Rumah
• Kasat Lantas Polres Kotamobagu Minta Tribun Manado Tetap Edukasi Masyarakat Agar Taat Lalu Lintas
• Potret Mahalini, Jebolan Indonesian Idol yang Dikabarkan Pacaran dengan Rizky Febian, Lihat Kakinya