Cerita Alkitab
Sosok Ishak, Anak Abraham yang Warisi Janji Tanah Kanaan, Lahir di Usia 100 Tahun
Kelahiran Ishak sudah disampaikan oleh Tuhan sendiri ketika mendatangi kemah Abraham dan Sara kira-kira setahun sebelumnya.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNMANADO.CO.ID - Di dalam Alkitab diceritakan tentang sosok bernama Ishak.
Melalui keturunannya lahir bangsa Israel yang mewarisi tanah Kanaan dari Abraham.
Kelahiran Ishak sudah disampaikan oleh Tuhan sendiri ketika mendatangi kemah Abraham dan Sara kira-kira setahun sebelumnya.
Ishak lahir pada saat Abraham berusia 100 tahun dan Sara 91 tahun.
Menurut agama Yahudi dan Kristen, Ishak adalah anak yang hendak dikorbankan oleh Abraham kepada Allah di Bukit Moria sebagai bukti ketaatan Abraham kepada-Nya (Kejadian 22).
Dalam Al Quran, kitab suci agama Islam, nama anak yang dikorbankan tidak disebutkan, sehingga muncul 2 pendapat, yaitu Ishak atau Ismael.
Sesaat sebelum Abraham hendak mengorbankan Ishak, Allah memberikan Abraham pengganti untuk Ishak yaitu seekor domba jantan untuk dijadikan sebagai kurban.
Tempat itu lalu dinamainya dengan Tuhan menyediakan (bahasa Ibrani: Yehowah Jireh).
Tinggal di negeri orang Filistin
Ketika timbul kelaparan di negeri itu (ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham), Ishak sempat tinggal beberapa lamanya di Gerar di negeri orang Filistin (Kejadian 26).
Di sana Tuhan menampakkan diri kepadanya dan menegaskan kembali janji yang diberikan-Nya kepada Abraham, ayah Ishak:
"Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat"
Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.
Pada dua sumur pertama, bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak, sehingga Ishak menamai kedua sumur itu berturut-turut "Esek" dan "Sitna".
Pada sumur ketiga, tidak ada pertengkaran dan Ishak menamai sumur itu "Rehobot".