Berita Boltim
DP3A Boltim Kunjungi IRT Asal Desa Kayumoyondi
Informasi yang didapat tribunmanado.co.id, ibu tersebut akan melakukan tindakan nekat (ingin bunuh diri) karena malu.
Penulis: Rustaman Paputungan | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait video viral "tembak jo pakita", ibu rumah tangga asal Desa Kayumoyondi Bolaang Mongondow Timur Lelita Mokodompit (33) masih merasa tertekan dan trauma.
Ia sangat khwatri hal tersebut berdampak kepada anak - anaknya.
Informasi yang didapat tribunmanado.co.id, ibu tersebut akan melakukan tindakan nekat (ingin bunuh diri) karena malu, juga anaknya tak mau lagi ke sekolah karena takut dibully.
Suaminya Adri Tujaena (36) mengaku kalau sampai hari ini belum berani keluar rumah untuk mencari uang, karena takut meninggalkan istrinya.
"Sampai hari ini saya belum bekerja, karena takut meninggalkan istri saya. Sebab istri saya selalu mengatakan lebih baik mati aja,karena sudah malu videonya telah beredar luas," sebutnya.
Hari ini Jumat 28/1/2022 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengunjungi ibu tersebut.
Rahmi Olii,Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKPTA) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur kepada sejumlah wartawan mengatakan kalau ini masih dalam asesmen.
Dia juga menambahkan kalau ibu Lelita ini secara mental memang harus ada pendampingan psikologis.
"Karena kami melihat memang harus mendapatkan pendampingan psikologis agar mentalnya lebih kuat lagi,nanti setelah itu kita akan lihat apakah mentalnya membaik atau belum," terang dia.
Kata dia, selama ibu Lelita merasa terganggu, dan juga bisa mengganggu perkembangan anak - anaknya secara mental dengan beredarnya video - videonya, itu bisa didampingi untuk proses secara hukum.
"Selama ibu Lelita merasa keberatan dengan video-videonya yang menjadi bahan bullyan," sebutnya.
Kata dia, kasus ini bisa dilaporkan, tergantung ibu Lelita dan suami.
"Apalagi ini ada hubungannya dengan anak - anak," kata dia.
Kata dia, pihaknya akan membuat anak-anak Lelita merasa nyaman, dan akan berusaha agar hak-hak mereka terpenuhi.
"Kalau anak-anak ini terbawa-bawa di media sosial karena ada semacam buliyan baik itu di lingkungan sekolah dan sosialnya, maka kita harus dampingi dan cari siapa yang harus bertanggung jawab," tegasnya.
• Maura Magnalia Kirim Dua Benda Ini ke Lucky Mantan Pacar Sebelum Meninggal, Sebuah Firasat
• BREAKING NEWS, Jenazah Grace Karundeng Tiba di Minahasa Utara
• Serang Pos TNI Gome, Kapolda Papua Minta Bupati Aktif Komunikasi dengan KKB Papua