Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Soeharto

Kisah Soeharto Takut saat Disoraki Bocah SD, Jadi Kenyataan di Tahun 1998: 'Mereka Mengecam Saya'

Cerita dari Soeharto semasa menjabat Presiden RI. Pernah takut dan khawatir setelah disoraki bocah SD. Jadi kenyataan di tahun 1998 saat reformasi.

Editor: Frandi Piring
Youtube HM Soeharto/Tangkap Layar
Kisah Soeharto Takut saat Disoraki Bocah SD, Jadi Kenyataan di Tahun 1998. Foto: Momen Seoharto berbincang dengan siswa-siswi SD. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Soeharto yang pernah dielu-elukan atau disoraki bocah SD yang menimbulkan rasa khawatir dan takut bagi sang Presiden kala itu.

Dalam hati Seoharto bukannya senang, ia justru merasa ketakutan.

Apa yang membuat Pak Harto merasakan setelah disoraki bocah SD?

Simak selengkapnya dalam ulasan yang dirangkum TribunManado.co.id dari berbagai sumber.

Kisah <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/soeharto' title='Soeharto'>Soeharto</a> Takut saat Disoraki Bocah SD, Jadi Kenyataan di Tahun 1998. Foto: Momen Seoharto berbincang dengan siswa-siswi SD.
(Foto: Momen Seoharto berbincang dengan siswa-siswi SD. Kisah Soeharto Takut saat Disoraki Bocah SD, Jadi Kenyataan di Tahun 1998. /Youtube HM Soeharto/Tangkap Layar)

Semasa menjabat Presiden RI, Soeharto memiliki sebuah kebiasaan yang langsung turun ke bawah.

Hal itu bertujuan untuk memastikan apakah pembangunan berjalan sebagaimana mestinya.

Terkait kegiatan Soeharto yang turun ke masyarakat, sebuah pengakuan disampaikan oleh Kunarto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu dalam sebuah buku, tepatnya berjudul " Pak Harto The Untold Stories ".

Terkait kegiatan Soeharto yang turun ke masyarakat, sebuah pengakuan disampaikan oleh Kunarto, yang pernah menjadi Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat itu.

Ternyata di tepi jalan, ada ribuan bocah SD yang melambaikan sejumlah bendera merah putih berukuran kecil.

Soeharto kemudian menurunkan kaca jendela mobil yang ditumpanginya.

Soeharto lalu tersenyum, dan melambaikan tangannya.

Namun, tiba-tiba saja sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Soeharto.

"Pak Gub, orang mengira saya senang dielu-elukan dan disoraki anak-anak ini, padahal hati saya tidak bergitu. Kenapa, coba?" tanya Soeharto seperti yang ditirukan oleh Kunarto.

Ditanya seperti itu, Wahono rupanya hanya terdiam, dan tidak mengeluarkan jawaban sama sekali.

Beberapa saat kemudian, Soeharto melanjutkan perbincangannya.

Soeharto justru merasa takut, dan khawatir terhadap hal itu.

"Yang ada di pikiran saya, sepuluh tahun lagi mereka akan memasuki pusaran kerja. Jika mereka sulit mendapat kerja, mereka akan mengecam saya.

Memang sekarang kelihatannya lucu-lucu, tetapi sepuluh tahun lagi tuntutannya banyak sekali," lanjut Soeharto kala itu.

Pembicaraan itu sempat terhenti saat mereka tiba di tempat acara.

Selain itu, mereka juga sempat bertemu dengan para peserta Kelompencapir.

Pembahasan masalah itu kembali terjadi begitu acara selesai.

Wahono yang berusaha menenangkan Soeharto, menanggapi masalah bocah SD tersebut.

"Yang nanti, dipikir nanti sajalah Pak," ucap Wahono.

Mendapatkan jawaban seperti itu, Soeharto malah menyanggahnya.

"Lho ya ndak (tidak) bisa begitu toh, Pak Gub. Kita tidak boleh meninggalkan bom waktu pada pengganti kita. Itu sama saja berbuat tanpa mau bertanggung jawab.

Yang benar itu ya sekarang ini direncanakan dan dikendalikan. Stop produksi anak, misalnya. Galakkan transmigrasi dan seterusnya.

Jadi sejak kecil anak-anak sudah siap menghadapi kenyataan," sanggah Soeharto.

Soeharto kemudian masih melanjutkan pembicaraan itu.

"Buat saya, banyak penduduk itu tidak apa, asal mereka penduduk yang produktif dan tidak membebani negara. Penduduk banyak itu sebenarnya kekuatan, sepanjang mereka mampu bekerja dan membangun.

Tetapi kalau cuma bisa makan dan menganggur, mereka akan menjadi beban selamanya," tandas Soeharto.

Apa yang menjadi kekhawatiran Soeharto itu rupanya terbukti di kemudian hari.

Tepatnya, saat kekuasannya tumbang.


(Foto Kolase Soeharto dan Massa 1998 silam./Kolase foto: AGUS LOLONG/AFP/KOMPAS/EDDY HASBY)

Indonesia dilanda krisis ekonomi, dan bermunculan banyak pengangguran.

Tidak hanya itu, masih menurut Kunarto, banyak cercaan yang diterima Soeharto saat gerakan reformasi meletus di tahun 1998.

"Setelah itu berbagai cercaan dilontarkan kepada Pak Harto. Sakit hati betul saya.

Hujatan-hujatan itu semuanya mencampakkan begitu saja jasa-jasa Pak Harto selama masa-masa beliau memimpin pembangunan bangsa ini dari berbagai sisi kehidupan rakyat," kata Kunarto.

Berita Terkait Soeharto

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bukan Senang, Soeharto Malah Khawatir Saat Disoraki Bocah, Ketakutan Terbukti Saat Kekuasan Jatuh?, https://jatim.tribunnews.com/2022/01/27/bukan-senang-soeharto-malah-khawatir-saat-disoraki-bocah-ketakutan-terbukti-saat-kekuasan-jatuh?page=all.

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved