Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Justice For Icha

Swara Parampuang Minta Aparat Segera Tangkap Pelaku Rudapaksa di Manado: Bukti-bukti Sudah Jelas

Bocah usia 10 tahun berinisial CT yang diduga merupakan korban kekerasan seksual telah meninggal pada Senin (24/1/2022).

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Chintya Rantung
Dokumentasi Tribun Manado
Swara Parampuang Minta Aparat Segera Tangkap Pelaku Rudapaksa 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Bocah usia 10 tahun berinisial CT yang diduga merupakan korban kekerasan seksual telah meninggal pada Senin (24/1/2022).

Namun menurut keterangan pihak RSUP Prof Dr R D Kandou Manado, Sulawesi Utara (Sulut) CT meninggal karena kanker darah atau leukemia.

Terkait hal tersebut, Koordinator Program Swara Parampuang (Swapar) Mun Djenaan mengatakan pengungkapkan kasus kekerasan seksual memang penuh tantangan.

Dalam kasus CT, Mun menyangsikan pernyataan dokter bahwa CT meninggal karena leukemia.

"Anak sampai mengalami trauma, ada lebam dan pendarahan di bagian vagina. Jadi tidak mungkin sekadar leukemia," ujar Mun ketika dihubungi Tribunmanado.co.id, Rabu (26/1/2022).

Mun tidak meragukan jika CT memang memiliki leukemia, namun Mun menyatakan pihak Swapar tidak yakin jika CT semata meninggal karena leukemia.

Mun menganggap kekerasan seksual lah yang memicu kondisi penyakit di diri CT semakin parah.

Mun juga mengatakan bahwa dalam penanganan kasus kekerasan seksual, pengakuan sang anak sebagai korban sering diabaikan.

"Sekarang aparat sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak menangkap pelaku, bukti-bukti kekerasan seksual sudah sangat jelas," tutur Mun.

Mun juga mengkritik publikasi kasus kekerasan seksual baik di Sulut maupun di Indonesia secara umum saat ini.

Bagi Mun saat ini pemerintah masih terlalu fokus terhadap tersangka dan korban kekerasan seksual.

"Mempublikasi atau mengadakan konferensi pers terkait kasus kekerasan dari sisi advokasi memang bagus, tapi hal itu bisa menjadi taruma bagi keluarga karena menjadi perbincangan publik," lanjut Mun.

Belum lagi jika pihak keluarga mendapatkan rundungan atau stigma dari masyarakat yang akan memperbesar luka dan trauma keluarga.

Untuk menghindari hal tersebut, pemerintah diminta juga memberi perhatian kepada keluarga.

"Masyarakat perlu diedukasi agar tidak merundung atau stigma sehingga ketika korban dan keluarga kembali ke masyarakat mereka mendapatkan pemulihan dan dukungan," tutup Mun.

Baca juga: Belum Ada Jalur Evakuasi di Ibu Kota Kabupaten Bolmong, BPBD: Tahun Ini Rencananya Akan Dipasang

Baca juga: Masih Ingat Mantan Suami Laudya Cynthia Bella? Sudah Punya Istri Baru, Kini Keduanya Makin Lengket

Baca juga: Akhirnya Terjawab Hubungan Istimewa Ariel NOAH dan BCL, Tak Sengaja Diungkap Rossa

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved