Kampung Miliarder
Nasib Seorang Warga di Kampung Miliarder yang Jual Tahan dan Rumah ke Pertamina, Kini Ngaku Menyesal
Masih ingat Kampung Miliarder di Tuban? Dulu kaya raya setelah tahan mereka dibeli pertamina.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Kampung Miliarder di Tuban?
Dulu kaya raya setelah tahan mereka dibeli pertamina.
Kini kabarnya seorang warga menyesal menjual tanah dan rumahnya.
Baca juga: Sosok Serda Adhini Pramugari Pesawat Kepresidenan, Penampilan Anggun Tapi Jago Tembak dan Bela Diri
Baca juga: BREAKING NEWS, Mantan Bupati Talaud Sri Manalip Jalani Sidang Putusan Dugaan Kasus Gratifikasi
Baca juga: HUT Ke-13 Tribun Manado, Ini Harapan Kapolres Sitaro AKBP Hansjen Ratag
Foto : Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai. (Istimewa)
Kisah warga kampung miliarder di Kecamatan Jenu, belum selesai.
Setelah mendapat ganti rugi penjualan lahan untuk proyek kilang minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) di kecamatan setempat, kini kabar tak mengenakkan datang.
Hal itu diketahui saat unjuk rasa warga enam desa di ring perusahaan patungan Pertamina dan Rosneft asal Rusia, Senin (24/1/2022).
Di antaranya Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu.
Seorang lelaki tua, Musanam, warga Desa Wadung, mengaku menyesal telah menjual tanah dan rumahnya ke PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) setahun lalu.
Kini kakek yang berusia 60 tahun itu sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap, sebagaimana setiap masa panen.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, iapun terpaksa harus menjual sapi ternaknya.
"Sudah tak jual tiga ekor untuk makan dan kini tersisa tiga," ujarnya di sela-sela aksi demo.
Hal lain juga disampaikan Mugi (60), warga kampung miliarder lainnya.
Usai menjual tanah seluas 2,4 hektare ke perusahaan plat merah tersebut, kini ia kesulitan mendapatkan penghasilan setiap panen.