Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bocah Korban Kekerasan

Didampingi Kapolda Sulut, Menteri PPPA RI Ziarah di Makam Korban Dugaan Kekerasan Seksual

Almarhumah yang masih 10 tahun ini diketahui menjadi korban dugaan kekerasan seksual dan sempat dirawat di Rumah Sakit.

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
Polda Sulut
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Mulyatno dampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, ziarah ke makam CT . 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Mulyatno dampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, ziarah ke makam CT .

Almarhumah yang masih 10 tahun ini diketahui menjadi korban dugaan kekerasan seksual dan sempat dirawat di Rumah Sakit.

Ia telah dimakamkan di Desa Senduk, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, pada Selasa (25/1/2022) kemarin. 

Menteri PPPA mengatakan dari awal mencuatnya kasus dugaan kekerasan seksual ini, pihaknya sudah berkomunikasi serta berkoordinasi dengan dinas pengampu urusan perempuan dan anak di Sulut.

Dari tahapan-tahapan yang dilakukan, Menteri PPPA menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pendampingan yang sudah dilakukan.

Baik ketika laporan masuk di Polresta Manado kemudian juga sudah ditindaklanjuti, serta dilakukannya press conference.

“Dan pada hari ini kami hadir untuk memastikan realitas sejatinya yang ada di lapangan.

Terkait proses-proses, tahapan-tahapan yang sudah dilakukan, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada teman-teman yang ada di daerah.

Baik dari jajaran Polresta Manado karena laporannya masuk di sana dan tentu dikawal terus oleh Pak Kapolda Sulut," ujar Menteri PPPA.

Ia juga berterima kasih kepada dinas pengampu urusan perempuan dan anak melalui UPTD dari pemerintah.

"Tidak hanya dari Dinas PPPA, lintas OPD juga sudah ditindaklanjuti untuk memberikan pendampingan apakah itu pendampingan psikososial, pendampingan hukum, demikian juga dari OPD terkait dari sisi pendidikan juga sudah dipikirkan," terang dia.

Dijelaskannya, dalam press conference Senin siang, sudah disampaikan dari pihak RSUP Prof. Kandou Manado bahwa meninggalnya almarhumahah karena leukimia.

“Kami sangat mohon sekali dukungan teman-teman media agar kita semua memberikan informasi yang terang benderang kepada masyarakat.

Jangan ada informasi yang bias terkait dengan meninggalnya almarhumah ini,” ujar I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Sebelumnya diketahui, korban yang dirawat di RSUP Prof Kandou Manado sejak 29 Desember 2021.

Dirinya menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (24/1/2022), sekitar pukul 07.25 Wita.

Korban kemudian dimakamkan di Desa Senduk pada Senin sore.

Menurut penjelasan Direktur Utama RSUP Prof Kandou Manado Jimmy Panelewen dalam press conference Senin siang, meninggalnya CT disebabkan karena penyakit kanker darah atau leukimia yang dideritanya.

Raffi Ahmad Ngotot Datangkan Mesut Ozil yang Nilai Jualnya Rp 60,1 Miliar, Sudah WA Pemain Legend

Kunjungi Pemakaman CT di Desa Senduk Minahasa, Kapolda Sulut Sampaikan Hal Ini

Ditinggal Tidur Dua Jam, Maura Magnalia Anak Nurul Arifin Meninggal di Meja Makan, Ini Sebabnya

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved