Berita Viral
Menhan Prabowo Disebut Macan Mengeong dan Hina IKN di Kalimantan, Siapa Sebenarnya Edy Mulyadi?
Sebelumnya diketahui beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang memberikan pernyataan hinaan.
TRIBUMMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang memberikan pernyataan hinaan.
Diketahui penghinaan tersebut ditujukan ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Bahkan menyinggung wilayah Kalimantan dengan kata-kata tak wajar.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 07.00 WIB, 3 Orang Tewas, Korban Terpental Usai Tabrakan dengan Mobil Pikap
Baca juga: Sulhan Manggabarani Minta Pemerintah Pusat Pertimbangkan Lagi Soal Penghapusan Honorer
Baca juga: Santriwati 5 Kali Jadi Korban Bejat Pemimpin Ponpes, Tak Berani Lapor karena Pelaku Orang Penting
Foto : Siapa Edy Mulyadi, sosok yang viral gara-gara menghina Kalimantan dan rendahkan Prabowo Subianto?. (Tangkapan Layar dari kanal youtube Edy Mulyadi)
Ucapan lantang seorang pria yang bernama Edy Mulyadi sedang ramai diperbincangkan karena menghina Kalimantan dan juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Banyak yang penasaran, siapa sebenarnya Edy Mulyadi?
Video viral Edy Mulyadi yang mengeluarkan pernyataan yang menyinggung masyarakat Kalimantan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) kini tengah menjadi sorotan.
Bahkan, tagar #TangkapEdyMulyadi dan #Kalimantan menjadi trending topik 1 di twitter dengan .
Belakangan, sejumlah tokoh termasuk yang ada di Kalimantan bereaksi atas pernyataan Edy Mulyadi tersebut.
Lalu siapa Edy Mulyadi yang viral gara-gara menghina Kalimantan dan merendahkan Prabowo Subianto?
Berikut sederet fakta soal Edy Mulyadi yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
Dikutip dari akun Twitter @YRadiato yang membagikan video, Edy Mulyadi mengatakan bahwa ibu kota negara akan dipindah ke Kalimantan yang disebutnya sebagai tempat jin membuang anak.
"Bisa memahami enggak, ini ada sebuah tempat elite punya sendiri yang harganya mahal," ujar Edy Mulyadi dari video viral tersebut.
Bahkan Edy Mulyadi menyebut pasar bagi Ibu Kota Baru adalah kuntilanak dan genderuwo.