Berita Nasional
Sosok Haikal Hassan, Mantan Jubir Prabowo-Sandi yang Diusir Warga, Sering Kritik Kinerja Pemerintah
Media sosial dihebohkan dengan tayangan video ustaz Haikal Hassan diusir sejumlah warga dari sebuah lokasi di Kota Malang
TRIBUNMANADO.CO.ID - Media sosial dihebohkan dengan tayangan video ustaz Haikal Hassan diusir sejumlah warga dari sebuah lokasi di Kota Malang
Video itu diunggah salah satu kanal Youtube Eye Channel dan juga di akun twitter pegiat media sosial Denny Siregar
Diketahui, berdasarkan poster yang beredar di media sosial Haikal Hassan dijadwalkan akan membawakan sebuah acara dakwah di Kota Malang.
Dalam narasi cuitan di video yang diunggahnya, Denny Siregar menyampaikan informasi bahwa tayangan dalam video unggahannya itu adalah momen saat Haikal Hassan diusir dari Malang.
Haikal Hassan dilaporkan ke Polisi karena mengaku bertemu Rasulullah. (twitter @haikal_hassan)
Dalam video tampak Haikal Hassan dengan dikawal sejumlah aparat keamanan tengah keluar dari sebuah bangunan.
Ia langsung disambut teriakan sejumlah warga yang sudah menunggunya di depan pintu bangunan.
Massa berteriak meminta Haikal Hassan segera pergi dari Kota Malang. “Usir, usir, usir Haikal. Usir Haikal sekarang juga. NKRI harga mati!,” teriak warga.
Dengan pengawalan ketat, Haikal yang mengenakan topi khasnya terlihat masuk dalam mobil Pajero.
Lantas siapa Haikal Hassan?
Nama Haikal Hassam mulai lebih banyak dikenal setelah aksi massa 212 atau 2 Desember 2016.
Namanya semakin populer setelah ia menjadi Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Setelah itu, Haikal juga diangkat menjadi Jubir Persaudaraan Alumni 212.
Dikutip dari Skripsi Dicta Pentasha yang diunggah di laman Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Sabtu (12/12/2020), Haikal Hassan berasal dari suku Betawi.
Karena itu, tak jarang ia dipangil 'babe', panggilan yang khas dengan suku Betawi.
Haikal Hassan lahir pada 21 Oktober 1968.
Ia lulus dari S1 Teknik Informatika Univeritas Budi Luhur, Jakarta.
Setelah itu, ia menyelesaikan pendidikan S2 di Teknis Industri ITB dan S3 Filsafat Matematika di University Technology Malaysia.
Sebelum kuliah di Universitas Budi Luhur, Haikal sempat kuliah Diploma 1 di Ya'datul Lughoh dan berlanjut di Ma'hadil Ulum Islamiyah wal Arabiyah di Arab Saudi.
Namun, kuliah di Arab Saudi ini tak ia selesaikan karena tidak betah dan kemudian masuk ke Universitas Budi Luhur.
Lulus dari Universitas Budi Luhur, Haikal melanjutkan pendidikan di luar negeri dan diterima di salah satu universitas di Perth, Australia.
Ustaz Haikal Hassan berkaca-kaca. Sampaikan Pesan Emosional Untuk Jokowi | ILC tvOne (Tangkap Layar YouTube Channel Indonesia Lawyers Club)
Ia mengambil jurusan teknik informatika.
Lagi-lagi ia tidak betah tinggal di luar negeri dan kemudian pulang ke Indonesia tanpa menyelesaikan kuliah di Australia.
Kritis ke Pemerintah Jokowi
Dilansir Tribun Solo, Haikal Hassan Baras atau biasa disapa Babe, dikenal sebagai publik figur yang kerap mengkritisi kinerja pemerintah.
Di sejumlah video, dia juga beberapa kali menggaungkan tagar 2019GantiPresiden.
Pria satu ini juga lekat dengan identitas sebagai ustaz.
Pengakuan itu diungkapkan oleh Haikal Hassan saat menjadi bintang tamu di acara E-Talkshow yang tayang di tvOne, Jumat (4/1/2019).
Talkshow ini dipandu oleh Wahyu Muryadi alias Om Way.
Di acara tersebut, Haikal mengungkapkan alasan mengapa ia kerap dianggap melontarkan kritik pedas kepada pemerintah.
Catatan TribunSolo.com, Haikal Hassan pernah mengkritik pemerintah soal kebijakan dan isu terkini.
Pertama, kasus pembakaran bendera di Garut.
Kedua, acara IMF di Bali yang dianggap Haikal Hassan tak pantas lantaran momennya berdekatan dengan musibah di Sulawesi Tengah.
Namun, Haikal Hassan menegaskan kritikannya itu dilontarkan agar pemerintah semakin baik.
"Buka sinis dengan pemerintah, kalau nggak sekarang, kalau bukan kita yang kritik, siapa lagi coba?" jawab Haikal Hassan.
Haikal Hassan menunjukkan bahwa kontaknya diblokir oleh Mahfud MD. (Tangkapan Layar TVOne)
Ia pun menganalogikan, dengan kritikannya tersebut diharapkan pemerintah bisa melek.
"Supaya pemerintah 'melek' (dengan) apa yang terjadi di lapangan," kata Haikal.
Bukan tanpa alasan Haikal Hassan mengatakan demikian.
Menurut klaimnya, ia sudah berkeliling di sejumlah daerah di Indonesia dan menerima keluhan-keluhan dari warga sekitar.
"Kan ane jalan tiap hari bisa 5 sampai 6 tempat dikunjungi. Dari Aceh sampai Papua pernah dikunjungi."
"Coba tanya petani garam di Madura, ada yang udah enggak bisa sekolahin lagi anaknya. Gara-gara dia udah enggak bisa lagi jualan garam. Gara-gara garam dari luar (impor) masuk ke dalem," ungkap Haikal Hassan.
Selesai menjawab, Haikal kemudian ditanya seputar profesinya.
"Haikal Hassan ini mau jadi apa sih? Jadi ustaz, motivator, apa politisi?" tanya Wahyu, dikutip TribunSolo.com dari TribunWow.com.
Meskipun masih di awal segmen, Haikal merasa jawaban ini cukup berat untuk dijawab.
Tampak ia menghela napas dan minta minum.
Selesai minum, Haikal mengatakan bahwa dirinya bukanlah seorang politikus dan juga tak berniat untuk berkiprah di dunia politik.
"Kalau politisi kan ada karier politiknya, saya nggak ada," jelasnya.
Ia pun menegaskan bukan seorang ustaz, melainkan guru ngaji di kampung.
"Orang bilang panggil saya ustaz, saya berkali-kali bilang, jangan panggil ustaz, saya cuma guru ngaji kampung," tegasnya.
"Tidak berpolitik praktis, tapi kan jadi pengurus Timses Prabowo-Sandi," timpal Wahyu yang seperti belum puas dengan jawaban Haikal.
Haikal pun membalas, jika hal itu tidak bisa menandakan bahwa dirinya adalah seorang politisi.
"Kalau politisi itu kan dia yang berkarier, berjenjang, dan menjabat suatu jabatan di politik. Kalau saya mendukung, itu sih bukan politisi. Itu sikap politik," ujar Haikal.
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Haikal Hassan, Ustaz yang Terkait dengan Ramainya Tagar #BoikotJNE di Twitter