Gempa di Talaud
Gempa 6.1 SR Guncang Wilayah Indonesia Tadi Pukul 09.26 WIB Sabtu 22 Januari 2022, Ini Info BMKG
Diketahui gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 6.1 yang terjadi pada pukul 09.26 WIB.
Penulis: Glendi Manengal | Editor: Glendi Manengal
TRIBUNMANADO.CO.ID - Info gempa bumi terkini hari ini Sabtu 22 Januari 2022.
Diketahui gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 6.1 yang terjadi pada pukul 09.26 WIB.
Berikut keterangan terkait gempa bumi yang terjadi di wilayah Sulut.
Baca juga: Pantas Australia Bantai Indonesia 18-0 di Piala Asia Wanita 2022, Ternyata Para Pemain Punya Hal ini
Baca juga: Setelah Dibelah Didapati Beberapa Potongan Tubuh Korban Pria Tewas Diterkam Buaya
Baca juga: Pantas Faisal Ogah Undang Doddy Sudrajat Datang ke Syukuran Rumah Gala Sky, Ternyata Karena Hal ini
Foto : Info gempa bumi terkini magnitudo 6.1, Sabtu 22 Januari 2022. (BMKG)
Berdasarkan info BMKG gempa bumi tersebut terjadi di wilayah Melonguane, Sulawesi Utara pada pukul 09.26 WIB, Sabtu (22/1/2022).
Guncangan gempa bumi bermagnitudo 6.1 yang berpusat di laut.
BMKG menambahkan titik lokasi gempa bumi berada di koordinat 3.67 LU-126.82 BT.
Pusat gempa bumi itu sendiri berada di laut 39 kilometer tenggara Melonguane, Sulut.
Sementara itu gempa bumi berpusat pada kedalaman 12 kilometer.
Info BMKG gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Saran BMKG hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi
Berikut info yang dibagikan BMKG melalui akun twitter.
"#Gempa Magnitudo: 6.1, Kedalaman: 12 km, 22 Jan 2022 09:26:13 WIB,
Koordinat: 3.67 LU-126.82 BT (39 km Tenggara MELONGUANE-SULUT),
Tidak berpotensi tsunami #BMKG" twitter BMKG.
Jenis-jenis Gempa Bumi
Gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan kedalaman sumber gempa.
Berikut ini klasifikasi gempa bumi:
a. Jenis gempa berdasarkan penyebabnya
1. Gempa Vulkanik
Jenis gempa bumi vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh letusan gunung berapi.
Gempa vulkanik terjadi karena getaran dari dalam bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, biasanya gunung berapi ini merupakan gunung aktif.
Contoh gunung berapi adalah Gunung Bromo, Gunung Una-Una, Gunung Krakatau, dan Gunung Merapi.
2. Gempa Tektonik
Jika gempa bumi vulkanik disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, maka lain halnya dengan gempa tektonik.
Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya geseran lapisan kulit bumi karena lepasnya energi di zona penunjaman.
Geseran lapisan bumi ini memiliki kekuatan yang cukup besar.
Contoh gempa tektonik yang pernah terjadi di Indonesia adalah gempa Pangandaran 2006.
3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa bumi berdasarkan penyebabnya yang ketiga adalah gempa runtuhan atau terban.
Jenis gempa ini disebabkan oleh runtuhan misalnya tanah longsor, gua yang runtuh, batuan gunung yang runtuh, dan lain-lain.
b. Jenis gempa berdasarkan kedalamannya
1. Gempa bumi dalam
Jenis gempa bumi berdasarkan kedalaman yang pertama ini dikategorikan sebagai gempa bumi dalam.
Pusat gempa (hiposentrum) ini diperkirakan mencapai lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi atau berada di dalam kerak bumi.
Pada umumnya jeni gempa bumi ini tidak terlalu berbahaya.
2. Gempa bumi menengah
Kategori gempa bumi menengah memiliki hiposentrum antara 60 km hingga 300 km di bawah permukaan bumi.
Gempa bumi menengah umumnya menimbulkan kerusakan ringan.
Jenis gempa bumi ini menimbulkan getaran yang dapat dirasakan manusia.
3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal berada di kedalaman kurang dari 60 km dari permukaan bumi.
Jenis gempa ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar karena dekat dengan permukaan bumi.
Foto : ilustrasi gempa. (via Kompas)
Istilah-istilah lain dalam gempa
1. Foreshocks
Foreshocks adalah gempa bumi yang mendahului gempa bumi yang lebih besar di lokasi yang sama.
Namun, suatu gempa bumi tidak dapat diidentifikasi sebagai gempa pendahuluan (foreshock) sampai setelah gempa bumi yang lebih besar di daerah yang sama terjadi.
2. Main shock
Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.
3. Aftershocks
Gempa susulan adalah gempa bumi yang lebih kecil yang terjadi di area yang sama.
Biasanya gempa ini terjadi setelah adanya gempa utama (main shock) dengan skala lebih dari 6 skala richter.
Gempa susulan disebabkan oleh adanya jarak kurang lebih satu hingga dua patahan, kemudian gempa susulan menyesuaikan dengan bagian patahan yang tergelincir saat gempa utama terjadi.
4. Earthquake Swarm
Earthquake swarm atau gempa bumi swarm adalah gempa yang terjadi di satu lokasi dengan banyak hitungan gempa.
Jenis gempa ini sering dikaitkan dengan aktivitas vulkanisme.
5. Primary and Secondary Quake
Gempa primer adalah gempa yang terjadi terlebih dahulu karena getaran gempa ini memiliki kecepatan rambat paling besar.
Sedangkan gempa sekunder adalah memiliki kecepatan getaran yang lebih rendah.
(Tribunmanado.co.id/gln)