Hukum dan Kriminal
Sosok Pratu Sahdi, TNI yang Tewas Dikeroyok, Berusia 23 Tahun dan Punya Kemampuan Khusus Luar Biasa
Mengetahui anak buah Jenderal TNI Dudung Abdurrachman jadi korban pengeroyokan, polisi langsung gerak cepat
Pratu Sahdi menyandang brevet Cakra dan mempunyai kemampuan khusus.
Sebagai anggota Yonif Raider Kostrad dengan bravet Cakra, Pratu Sahdi memiliki kemampuan tangguh dan tegas.
Ia juga menyandang sebagai prajurit memiliki kesaktian ‘ Cakra’ artinya senjata cakra.
Cakra diyakini sebagai senjata astuti yang secara lahiriah sebagai juru selamat yang ampuh yang dapat digunakan sebagai senjata budi.
Dikutip dari Grid.id, untuk memiliki kualifikasi khusus dan memperoleh brevet Cakra, para prajurit Kostrad harus melalui latihan Standarisasi Kostrad.
Latihan yang dilakukan untuk membangun jiwa korsa yang kuat serta mewujudkan kemampuan yang handal dalam melaksanakan tugas di medan operasi baik di hutan gunung, rawa laut dan perkotaan.
Selain itu latihan tersebut juga dilakukan guna terwujudnya prajurit Kostrad yang memiliki kemahiran dan kemampuan dalam gerakan perorangan, bernavigasi darat, bela diri dan menembak dengan nilai minimal 80 serta fisik yang prima.
Hingga akhirnya tewas, tercatat sebagai anggota Yonif Raider 303 yang setia sampai Mati.
Sahdi lahir di Genuren, Aceh Tengah pada 16 Februari 1999.
Ia menjadi anggota Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati beralamat di Garut, Jawa Barat.
Seperti diketahui Yonif Raider 303 memiliki markas di Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pelaku Ditangkap
Polisi menangkap tiga orang yang diduga melakukan penganiayaan hingga menewaskan anggota TNI berinisial Sahdi (23) di warung seberang Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1/2022) kemarin.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo mengatakan, ketiganya saat ini sedang menjalani pemeriksaan.
"Kami sudah amankan tiga orang. Satu sudah dijadikan tersangka, dua orang hanya sebagai saksi," kata Wibowo di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (17/1/2022).