Kasus Pembunuhan
Seolah Seperti Kecelakaan Biasa, Ada Pertanyaan Tersisa Dalam Kematian Sejoli Nagreg
Handi dan Salsa sempat dinyatakan hilang, bahkan perkiraan diculik orang jahat mencuat selama 7 hari.
Oditurat Militer Tinggi, adalah institusi penegak hukum militer yang melakukan penuntutan kasus hukum pada oknum TNI berpangkat Mayor ke atas.
"Motifnya sejauh ini, karena panik, sehingga Kolonel P, memerintahkan kedua bawahannya untuk membuang kedua korban!" ungkap Brigjen Edy.
"Saya kemudian bertanya, jika panik, apakah mungkin bisa bertahan hingga 5 jam dengan mengendarai mobil lebih dari 200 kilometer, dan melewati banyak sekali fasilitas kesehatan di 6 kabupaten. Apakah mungkin ada kesalahan lain yang hendak ditutupi oleh tersangka sang Kolonel dari perjalanannya ini?" tanya saya yang lengkapnya akan tayang di Program AIMAN, KompasTV, yang kini tayang setiap Pukul 20.30 WIB.
"Sejauh ini, kami tidak menemukan adanya motif lain, (selain membuang mayat karena panik), tetapi jika ada kemungkinan lain yang terungkap di persidangan, kami terbuka!" jawan Brigjen Edy.
Sidang akan dilangsungkan dengan terbuka dan bebas untuk diliput wartawan.
Selain itu keluarga para korban, atas kebijakan Panglima TNI akan dihadirkan di persidangan, agar sekaligus bisa menjadi persidangan yang transparan bagi publik.
Apresiasi tinggi untuk kecepatan respons jajaran TNI atas kasus yang melibatkan oknum anggotanya.
Meski terbersit harapan untuk bisa menjawab seluruh pertanyaan kejanggalan dari hasil sidang pengadilan yang akan segera digelar.
Saya Aiman Witjaksono...
Salam!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertanyaan Tersisa, Kecelakaan Handi-Salsa dan Tiga Oknum TNI", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2022/01/17/094740578/pertanyaan-tersisa-kecelakaan-handi-salsa-dan-tiga-oknum-tni?page=all