Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Kisah Jenderal Sutarman, Menangis sebelum Dicopot dari Jabatan Kapolri: ''Saya Meneteskan Air Mata''

Kisah Jenderal Sutarman yang pernah menangis jau sebelum dicopot Presiden Jokowi. Tolak tawaran jabatan dari Jokowi.

Editor: Frandi Piring
Warta Kota/Ahmad Sabran
Kisah Jenderal Sutarman, Menangis sebelum Dicopot dari Jabatan Kapolri oleh Jokowi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah dari Jenderal Sutarman, purnawirawan Polri sebelum diberhentikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dari jabatan Kapolri 22015 silam.

Diketahui, Jenderal Sutarman dicopot dari jabatan Kapolri oleh Jokowi setelah 2 tahun memimpin Kepolisian Republik Indonesia.

Pada satu momen, Jenderal Sutarman pernah menangis saat membaca kisah sosok bersejarah beberapa waktu sebelum diberhentikan.

Sosok bersejarah tersebut adalah mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Imam Santoso.

Jenderal Sutarman membaca kisah-kisahnya melalui buku berjudul "Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan".

Mantan Kapolri periode 2013-2015 itu mengaku sempat menitikkan air mata saat membaca buku tersebut.

Bahkan, kisah Jenderal Hoegeng menjadi inspirasi bagi Jenderal Sutarman untuk memimpin Polri.

"Saya sampai meneteskan air mata saat membaca buku ini.

Beliau juga orang yang selalu mementingkan rakyatnya," kata Sutarman dalam acara peluncuran buku tersebut di Toko Buku Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu (17/11/2013).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Baca Buku Jenderal Hoegeng, Sutarman Teteskan Air Mata'.

Sutarman mengatakan, kisah Hoegeng sangat menginspirasi dirinya yang menjabat Kapolri saat ini.

Sutarman mengaku terketuk hatinya dan ingin menyampaikan kisah Hoegeng pada bawahannya.

"Saya membaca satu malam ini sampai habis dan mengetuk hati saya.

Selaku Kapolri saya harus mengetuk anggota-anggota Polri yang jumlahnya 400.000," kata Sutarman.

Dia pun mengisahkan bahwa Hoegeng memang jenderal yang tak hanya jujur dan bersih, tapi juga berani.

Hoegeng juga dikenal sebagai pribadi yang sederhana karena tak pernah menyalahgunakan fasilitas negara yang diberikan.

Menurut Sutarman, kehadiran buku itu pun sangat pas disaat Polri disorot dengan isu korupsi.

"Buku ini ditulis di tengah-tengah kita rindukan seorang yang tauladan yang menginspirasi.

Kita memimpikan figur yang mendambakan," katanya.

Mata Sutarman juga terlihat berkaca-kaca. Dia duduk disamping istri Hoegeng, yaitu Meri Hoegeng.

Turut hadir Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, anggota Kompolnas Adrianus Meliala, anggota DPR Bambang Soesatyo, dan aktivis anti korupsi Teten Masduki.

Diberhentikan Jokowi dan Tolak 2 Jabatan

Diketahui, Presiden Jokowi memberhentikan secara hormat Jenderal Sutarman dari jabatannya sebagai Kapolri berdasarkan keputusan Presiden yang diumumkan di Istana Merdeka pada Jumat (16/1/2015).

Jenderal Sutarman diberhentikan setelah 2 tahun menjabat Kapolri semenjak tahun 2013.

Jenderal Sutarman resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan Polri kepada Komjen Badrodin Haiti pada Rabu (21/1/2015).

Setelah Jenderal Sutarman resmi diberhentikan, ayahnya, Pawiro Miharjo, datang berkunjung untuk memberikan dukungan moral.

Berikut pengakuan Pawiro melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jenderal Polisi Sutarman Pernah Curhat kepada Ayahnya Setelah Diberhentikan Jokowi'.

1. Beri dukungan moral

"Kinten-kinten setengah wulan kepungkur, kula dhateng Jakarta. Ten mrika, kula ngleremaken anak kula

(Sekitar setengah bulan yang lalu, saya ke Jakarta. Tujuannya ialah untuk menentramkan hati dan mendukung anak saya)," ungkapnya.

2. Pertemuan berlangsung singkat

Hanya sebentar saja Pawiro tinggal di kediaman sang Jenderal. Pertemuannya dengan Sutarman pun berlangsung singkat.

"Kula ten Jakarta namung sekedhap, niku mawon mboten kepanggih anak kula dangu. Sonten kula nyipeng, enjinge nembe kepanggih piyambake, niku nggih namung ngomong-ngomong sekedhik.

(Di Jakarta hanya sebentar saja. Itu saja tidak bertemu dengan saya lama, hanya sebentar. Sore hari, saya sampai dan menginap. Baru keesokan harinya, saya bertemu dia dalam sebuah sarapan)," kenangnya.

3. Ungkap alasan tolak 2 jabatan

Dalam pembicaraan itu, Pawiro sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman.

"Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika.

(Sutarman bilang bahwa ia ditawari menteri ataupun dubes. Tetapi, keduanya ditolak. Ia bilang ingin menjadi orang yang bebas merdeka)," ucapnya.

4. Beri nasihat

Pawiro juga tidak menentang keputusan jenderal bintang empat tersebut untuk leren (beristirahat).

Ia juga menasihati Sutarman agar sabar dan merelakan saja apa yang sudah terjadi.

"La kowe sing sabar, trimak-trimakno, rasamu ya mesthi rak penak. Aku ngerti.

Mengko mundhak awakmu malah dadi ora kepenak. Nek meh leren-lerena, ya kowe dadiya wong merdika

(Yang sabar, terima saja keputusannya. Perasaanmu pasti tidak enak. Aku tahu. Namun, jika tidak kau relakan, akan merusak badanmu saja. Kalau kau ingin berhenti, silakan saja. Jadilah orang yang merdeka)," tuturnya.

Bodata Jenderal Sutarman

Menurut profil dan biodata Jenderal Sutarman di Tribunnews Wiki, purnawirawan Polri itu pernah mengemban amanah sebagai Kapolri tahun 2013-2015 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Perjuangan Jenderal Sutarman berawal dari Akademi Kepolisian setelah ia lulus dari STM.

Sutarman lulus dari Akademi Kepolisian dengan predikat lulusan terbaik pada 1981.

Karier Sutarman sebagai polisi dimulai pada 1982.

Berikut rangkuman perjalan karier nya dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel 'Jenderal Polisi (Purn.) Drs H Sutarman, S I K'

1. Karier di kepolisian

Saat menginjak 25 tahun, Sutarman menjadi Kepala Staf Lalu Lintas Kepolisian Restor Bandung.

Setelah itu Sutarman diangkat menjadi Kepala Kepolisian Sektor Dayeuh, Bandung.

Pada 2000, Sutarman menjabat sebagai Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.

Karier Sutarman di kepolisian semakin melejit.

Dalam waktu lima tahun, Sutarman menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Kapolda Jawa Barat, hingga Koplda Metro Jaya.

Setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman ditarik ke Mabes Polri dan dilantik menjadi Kabareskrim.

Saat masih menjabat sebagai Kabareskrim, pernah terjadi insiden polisi mengepung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) saat terjadi kasus petinggi Mabes Polri yang ditangani KPK.

Sutarman diangkat sebagai Kapolri pada 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.

Komisaris Jenderal Sutarman resmi menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, pada 25 Oktober 2013.

Sutarman merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berikut jabatan-jabatan yang pernah diemban Sutarman:

- Kepala Staf Lantas Polres Bandung Polda Jabar (1982)
- Kapolsek Dayeuh Polres Bandung Polda Jabar (1982)
- Kasat Lantas Polres Sumedang Polda Jabar (1983)
- Danki Tar Akpol (1986)
- Kasubbag Renset Dit Pers Polda Metro Jaya (1988)
- Kapolsek Metro Kebon Jeruk Restro Jakbar (1989)
- Kapolsek Metro Penjaringan Restro Jakut (1991)
- Paban Muda III / Binkar Spers ABRI (1993)
- Kabag Bintibmas Dit Binmas Polda Metro Jaya (1995)
- Kapusdalaops Polwil Timor Timur Polda Nusra (1996)
- Kapolres Lombok Timur Polda NTB (1996)
- Kabag Top / DSP Subdit Diaga Dit Minpers POLRI (1997)
- Kabag Diawan / Gassus Subdit Dalkar Minpers POLRI (1997)
- Kabag Dalkar Dit Pers Polda Metro Jaya (1997)
- Kapolres Bekasi, Polda Metro Jaya (1999)
- Ajudan Presiden RI (2000-2001)
- Kapoltabes Palembang Polda Sumsel (2001-2003)
- Dirreskrim Polda Jatim (2003-2004)
- Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim (2004-2005)
- Kapolda Kepri (2005-2008)
- Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010)
- Kapolda Jawa Barat (2010)
- Kapolda Metro Jaya (2010-2011)
- Kabareskrim Polri (2011-2013)
- Kapolri (2013-2015)

2. Diberhentikan secara hormat

Sutarman menjabat sebagai Kapolri dari 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015 setelah diberhentikan secara hormat oleh Presiden Jokowi.

Pemberhentian Sutarman dan pengangkatan Komjen Boedi Gunawan sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi menuai banyak protes dari masyarakat.

Presiden Jokowi kemudian menunjuk Wakapolri Badrodin Haiti menjadi petugas pelaksana Kapolri.

3. Tolak Tawaran Jokowi

Pernah diberitakan Kompas.com, setelah tidak lagi menjabat sebagai Kapolri, Sutarman ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu rakyat.

Ia menolak tawaran Jokowi untuk menjadikannya sebagai duta besar atau komisaris badan usaha milik negara.

"Saya terima kasih sudah ditawarkan itu. Saya bekerja di pemerintahan hampir 34 tahun."

"Sisa hidup saya akan saya gunakan untuk membantu rakyat yang masih membutuhkan," ujar Sutarman di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015) siang.

Sutarman menegaskan tidak akan terjun lagi ke pemerintahan atau dunia politik.

Ia ingin pulang kampung ke Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dia tak berkantor lagi di Mabes Polri sampai masuk masa pensiun pada Oktober 2015.

Selain bergerak di bidang sosial, Sutarman pun akan melanjutkan kerja ayahnya, yakni bertani.

"Dengan bertani, saya ikut membantu program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan."

"Saya akan habiskan sisa hidup saya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, butuh sentuhan lembut tangan-tangan kita."

"Saya akan gunakan tangan saya untuk itu," ujar dia.

Sutarman tak lagi menjabat sebagai Kapolri sejak 18 Januari 2015 setelah Jokowi meneken keputusan presiden tentang pemberhentian Sutarman sebagai Kapolri .

Presiden kemudian menunjuk Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Kapolri.

Presiden juga menunda melantik Komjen (Pol)) Budi Gunawan sebagai Kapolri untuk menggantikan Sutarman.

Penundaan itu dilakukan setelah Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK.

(*)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sebelum Diberhentikan Jokowi, Mantan Kapolri Jenderal Sutarman Sempat Nangis Baca Kisah Sosok ini, https://surabaya.tribunnews.com/2022/01/15/sebelum-diberhentikan-jokowi-mantan-kapolri-jenderal-sutarman-sempat-nangis-baca-kisah-sosok-ini?page=all&_ga=2.47141348.2132952280.1642382475-1261753041.1633992140

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved