Berita Heboh
Bocah 9 Tahun Sebelumnya Dikabarkan Hilang, Ditemukan Saat Kakak Sepupunya Melakukan Pengakuan
Kasus menghilangkan nyawa orang lain terjadi di Jawa Tengah. Pelakunya berusia 18 tahun dan korban berusia 9 tahun.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus menghilangkan nyawa orang lain terjadi di Jawa Tengah.
Pelakunya berusia 18 tahun dan korban berusia 9 tahun.
Ada hubungan keluarga antara pelaku dan korban.
Baca juga: Sulut Tuan Rumah World Beach Game 2023, Wagub Steven Kandouw: Persiapan dari Sekarang
Baca juga: Wagub Sulut Steven Kandouw Serahkan SK Badan Promosi Pariwisata
Baca juga: BCL Mandi Kritikan Pedas, Netizen Minta Bunga Citra Lestari Diganti dari Juri X Factor Indonesia

WH, pelaku pembunuhan terhadap sepupunya dihadirkan dalam gelar kasus perkara di Mapolres Banjarnegara, Rabu (12/1/2022) (TRIBUN BANYUMAS/KHOIRUL MUZAKKI)
Awalnya bocah 9 tahun dikabarkan hilang.
Kemudian ditemukan saat kakak sepupunya melakukan pengakuan.
Modusnya ternyata pelaku ingin menguasai HP milik korban.
Hal ini lantaran pelaku sudah kecanduan game online.
Aksi pembunuhan terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Seorang bocah 9 tahun berinisial RY warga Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara dibunuh oleh kakak sepupunya, W (18).
Aksi pembunuhan terjadi pada Minggu (9/1/2022).

Tim gabungan, di lokasi pencarian Ry di hutan Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (10/1/2022). (TRIBUNBANYUMAS/KHOIRULK MUZAKI) ((TRIBUNBANYUMAS/KHOIRULK MUZAKI))
Saat itu, pelaku awalnya mengajak korban memancing.
Mereka pergi menggunakan sepeda motor.
Di tengah perjalanan, pelaku menghentikan kendaraannya lalu mengajak korban berjalan kaki menuju sebuah tempat wisata.
RY dan W sempat berhenti makan jajanan.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menyebut, pelaku kemudian pamit hendak mengambil minum ke atas.
W ternyata mengambil golok di sebuah gubuk.
Golok tersebut dimasukkan di balik jaketnya.
Setelah kembali bertemu dengan RY, W mengajaknya ke arah hutan buukan ke tempat wisata.
W lalu beraksi saat tiba di tepi jurang.
W mengajak RY turun dan langsung mencekik lehernya hingga pingsan.
W kemudian melakukan penganiayaan berulang kali.
Hasil otopsi menunjukkan adanya tiga luka bekas sayatan di kepala bagian atas dan tujuh luka bekas sayatan di kepala bagian belakang.
Hendri menambahkan, pelaku nekat menghabisi nyawa sang adik karena ingin menguasai ponsel korban.
Pelaku sudah kecanduan game online namun ponsel miliknya sedang rusak.
"Tersangka tebersit menginginkan HP korban, karena kecanduan game online, tapi HP-nya rusak, sehingga tidak bisa digunakan," kata Hendri.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Wanaraja, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah digegerken dengan hilangnya bocah 9 tahun berinisial RY.
RY tidak diketahui keberadaannya setelah bermain dengan kakak sepupunya, W (18), pada Minggu (9/1/2022).
Keduanya bermain ke kawasan hutan pinus.
Awalnya W mengajak R memancing di sungai di kawasan tersebut sekira pukul 09.00 WIB.
Pada siang hari, W pulang sendirian tanpa R.
Hilangnya R baru diketahui oleh orangtuanya pada sore hari.
Saat ditanyakan pada Wahyudi, jawabannya selalu membingungkan.
Warga dan relawan pun akhirnya melakukan pencarian terhadap R.
Namun, keberadaan R tak juga diketahui.
"Digali informasinya, tapi tidak mengaku, warga kemudian mencari ke hutan, tapi nihil," kata Kepala Desa Wanaraja Eko Wigontoro, Senin (10/1/2022), mengutip Kompas.com.
W akhirnya mengakui perbuatannya yang telah membunuh R setelah diamankan pihak kepolisian pada Minggu malam.
Warga dan relawan kemudian kembali melakukan pencarian pada Senin (10/1/2022) sekira pukul 03.30 WIB.
Saat pencarian, ditemukan sandal dan jajanan milik korban.
Jasad korban pun akhirnya ditemukan tak jauh dari lokasi penemuan sandal.
Korban ditemukan tewas tersangkut pohon.
"Jasad korban ditemukan tersangkut pohon di jurang sedalam 200 meter," kata Kepala Dusun V Desa Wanaraja Anto.
Pelaku sejak awal sudah mengelabui warga.
Ia selalu berbelit-belit saat ditanyai.
W sempat menyebut korban berada di sungai dan taman.
Namun, warga tak menemukan korban.
Bahkan warga dan relawan harus bolak-balik ke hutan hingga tiga kali.
Sebelum diamankan polisi, W ternyata sempat pergi ke ladang membantu menanam wortel pada Minggu siang.
"Paginya membawa Ryan ke hutan, terus siangnya Wahyudi pulang sendirian, katanya malah sempat ke ladang membantu menanam wortel," kata relawan RAPI Desa Wanaraja Sudarno, mengutip Kompas.com.
(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)
Telah tayang di: