Kabar Tokoh
Masih Ingat Jenderal Sutarman? Kapolri yang Dipecat Jokowi, Terungkap Curhatnya pada Sang Ayah
Sutarman menjabat sebagai Kapolri dari 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015 setelah diberhentikan secara hormat oleh Presiden Jokowi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingatkah dengan kapolri jenderal sutarman yang dipecat Jokowi pada tahun 2015.
Bahkan Jenderal Sutarman pernah ditawari dua jabatan penting di pemerintahan dari Presiden Joko Widodo, langsung ditolak.
Berikut ini cerita ayah Jenderal Sutarman, Pawiro Miharjo, setelah sang anak diberhentikan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sebagai Kapolri.
Tak cuma itu, Jenderal Sutarman saat itu juga menolak 2 jabatan mentereng yang ditawarkan Jokowi.
Diketahui, Mantan kapolri jenderal sutarman telah resmi menyerahkan tampuk kepemimpinan Polri kepada Komjen Badrodin Haiti, Rabu (21/1/2015) silam.
Mantan Kapolri Jenderal Pol. Sutarman (kiri). Ini kisahnya setelah Diberhentikan Jokowi dan Tolak 2 Jabatan (Antara)
Pawiro pun mengunjungi Sutarman tepat setelah sang anak diberhentikan secara hormat oleh Presiden Jokowi
Ungkapan hati Sutarman pun terlontar dalam sebuah dialog di meja makan.
Pawiro bercerita, saat itu ia berkunjung ke Jakarta untuk menemui sang anak.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Jenderal Polisi Sutarman Pernah Curhat kepada Ayahnya Setelah Diberhentikan Jokowi'.
Ia mengemukakan, tujuannya ke Ibu Kota merupakan bentuk sokongan moral kepada anaknya selepas diberhentikan dari jabatannya sebagai Kapolri.
"Kinten-kinten setengah wulan kepungkur, kula dhateng Jakarta. Ten mrika, kula ngleremaken anak kula
(Sekitar setengah bulan yang lalu, saya ke Jakarta. Tujuannya ialah untuk menentramkan hati dan mendukung anak saya)," ungkapnya.
Hanya sebentar saja Pawiro tinggal di kediaman sang Jenderal. Pertemuannya dengan Sutarman pun berlangsung singkat.
"Kula ten Jakarta namung sekedhap, niku mawon mboten kepanggih anak kula dangu. Sonten kula nyipeng, enjinge nembe kepanggih piyambake, niku nggih namung ngomong-ngomong sekedhik.
(Di Jakarta hanya sebentar saja. Itu saja tidak bertemu dengan saya lama, hanya sebentar. Sore hari, saya sampai dan menginap. Baru keesokan harinya, saya bertemu dia dalam sebuah sarapan)," kenangnya.
Dalam pembicaraan itu, Pawiro sempat bertanya tentang kelanjutan karier Sutarman.
"Tarman matur piyambake ditawari dados menteri utawa dubes. Nanging ditolak sedaya. Piyambake pengin bebas merdika.
(Sutarman bilang bahwa ia ditawari menteri ataupun dubes. Tetapi, keduanya ditolak. Ia bilang ingin menjadi orang yang bebas merdeka)," ucapnya.
Pawiro juga tidak menentang keputusan jenderal bintang empat tersebut untuk leren (beristirahat).
"La kowe sing sabar, trimak-trimakno, rasamu ya mesthi rak penak. Aku ngerti.
Mengko mundhak awakmu malah dadi ora kepenak. Nek meh leren-lerena, ya kowe dadiya wong merdika
(Yang sabar, terima saja keputusannya. Perasaanmu pasti tidak enak. Aku tahu. Namun, jika tidak kau relakan, akan merusak badanmu saja. Kalau kau ingin berhenti, silakan saja. Jadilah orang yang merdeka)," tuturnya.
Presiden Joko Widodo memberhentikan secara hormat Jenderal (Pol) Sutarman dari jabatannya sebagai Kapolri berdasarkan keputusan Presiden yang diumumkan di Istana Merdeka pada Jumat (16/1/2015).
Sebagai penggantinya, jabatan Kapolri dipegang oleh Pelaksana Tugas Kapolri Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti.
Biodata Jenderal Sutarman
Menurut profil dan biodata Jenderal Sutarman di Tribunnews Wiki, purnawirawan Polri itu pernah mengemban amanah sebagai Kapolri tahun 2013-2015 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Perjuangan Jenderal Sutarman berawal dari Akademi Kepolisian setelah ia lulus dari STM.
Sutarman lulus dari Akademi Kepolisian dengan predikat lulusan terbaik pada 1981.
Karier Sutarman sebagai polisi dimulai pada 1982.
Berikut rangkuman perjalan karier nya dilansir dari Tribunnews Wiki dalam artikel 'Jenderal Polisi (Purn.) Drs H Sutarman, SIK
1. Berjualan Bambu Keliling
Setelah menamatkan sekolahnya di jenjang STM, Sutarman sempat mendaftarkan diri ke AKABRI namun tidak lolos karena usianya belum mencukupi.
Tak larut dalam kesedihan, Sutarman yang cekatan kemudian memilih profesi sebagai kuli bangunan. Tak hanya itu, sulung dari lima bersaudara itu juga kembali berjualan bambu keliling.
Sejak kegagalan pertamanya masuk Akabri, Sutarman tak lagi berpikir untuk kembali mendaftar.
kapolri jenderal sutarman seusai memimpin rapat pengamanan pelantikan presiden di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/10/2014) sore. (Warta Kota/Ahmad Sabran)
2. Karier di kepolisian
Saat menginjak 25 tahun, Sutarman menjadi Kepala Staf Lalu Lintas Kepolisian Restor Bandung.
Setelah itu Sutarman diangkat menjadi Kepala Kepolisian Sektor Dayeuh, Bandung.
Pada 2000, Sutarman menjabat sebagai Ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.
Karier Sutarman di kepolisian semakin melejit.
Dalam waktu lima tahun, Sutarman menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Kapolda Jawa Barat, hingga Koplda Metro Jaya.
Setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman ditarik ke Mabes Polri dan dilantik menjadi Kabareskrim.
Saat masih menjabat sebagai Kabareskrim, pernah terjadi insiden polisi mengepung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) saat terjadi kasus petinggi Mabes Polri yang ditangani KPK.
Sutarman diangkat sebagai Kapolri pada 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.
Komisaris Jenderal Sutarman resmi menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, pada 25 Oktober 2013.
Sutarman merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Berikut jabatan-jabatan yang pernah diemban Sutarman:
- Kepala Staf Lantas Polres Bandung Polda Jabar (1982)
- Kapolsek Dayeuh Polres Bandung Polda Jabar (1982)
- Kasat Lantas Polres Sumedang Polda Jabar (1983)
- Danki Tar Akpol (1986)
- Kasubbag Renset Dit Pers Polda Metro Jaya (1988)
- Kapolsek Metro Kebon Jeruk Restro Jakbar (1989)
- Kapolsek Metro Penjaringan Restro Jakut (1991)
- Paban Muda III / Binkar Spers ABRI (1993)
- Kabag Bintibmas Dit Binmas Polda Metro Jaya (1995)
- Kapusdalaops Polwil Timor Timur Polda Nusra (1996)
- Kapolres Lombok Timur Polda NTB (1996)
- Kabag Top / DSP Subdit Diaga Dit Minpers POLRI (1997)
- Kabag Diawan / Gassus Subdit Dalkar Minpers POLRI (1997)
- Kabag Dalkar Dit Pers Polda Metro Jaya (1997)
- Kapolres Bekasi, Polda Metro Jaya (1999)
- Ajudan Presiden RI (2000-2001)
- Kapoltabes Palembang Polda Sumsel (2001-2003)
- Dirreskrim Polda Jatim (2003-2004)
- Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim (2004-2005)
- Kapolda Kepri (2005-2008)
- Kaselapa Lemdiklat Polri (2008-2010)
- Kapolda Jawa Barat (2010)
- Kapolda Metro Jaya (2010-2011)
- Kabareskrim Polri (2011-2013)
- Kapolri (2013-2015)
2. Diberhentikan secara hormat
Sutarman menjabat sebagai Kapolri dari 25 Oktober 2013 sampai 16 Januari 2015 setelah diberhentikan secara hormat oleh Presiden Jokowi.
Pemberhentian Sutarman dan pengangkatan Komjen Boedi Gunawan sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi menuai banyak protes dari masyarakat.
Presiden Jokowi kemudian menunjuk Wakapolri Badrodin Haiti menjadi petugas pelaksana Kapolri.
3. Tolak Tawaran Jokowi
Pernah diberitakan Kompas.com, setelah tidak lagi menjabat sebagai Kapolri, Sutarman ingin mendedikasikan hidupnya untuk membantu rakyat.
Ia menolak tawaran Jokowi untuk menjadikannya sebagai duta besar atau komisaris badan usaha milik negara.
"Saya terima kasih sudah ditawarkan itu. Saya bekerja di pemerintahan hampir 34 tahun."
"Sisa hidup saya akan saya gunakan untuk membantu rakyat yang masih membutuhkan," ujar Sutarman di Kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015) siang.
Sutarman menegaskan tidak akan terjun lagi ke pemerintahan atau dunia politik.
Ia ingin pulang kampung ke Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dia tak berkantor lagi di Mabes Polri sampai masuk masa pensiun pada Oktober 2015.
Selain bergerak di bidang sosial, Sutarman pun akan melanjutkan kerja ayahnya, yakni bertani.
"Dengan bertani, saya ikut membantu program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan."
"Saya akan habiskan sisa hidup saya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan, butuh sentuhan lembut tangan-tangan kita."
"Saya akan gunakan tangan saya untuk itu," ujar dia.
Sutarman tak lagi menjabat sebagai Kapolri sejak 18 Januari 2015 setelah Jokowi meneken keputusan presiden tentang pemberhentian Sutarman sebagai Kapolri .
Presiden kemudian menunjuk Wakapolri Komjen (Pol) Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Kapolri.
Presiden juga menunda melantik Komjen (Pol)) Budi Gunawan sebagai Kapolri untuk menggantikan Sutarman.
Penundaan itu dilakukan setelah Budi ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi oleh KPK.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 'YANG SABAR', Nasihat Ayah Jenderal Sutarman Seusai Si Anak Diberhentikan Jokowi dan Tolak 2 Jabatan