Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Kasus Positif Omicron Bertambah, Berikut Data Terbaru dari Kementerian Kesehatan

Jumlah kasus Covid-19 Omicron di Indonesia menjadi 506 sejak pertama terkonfirmasi pada 27 November 2021 silam.

(The Scotsman)
Update kasus covid 19 di Indonesia Rabu 12 Januari 2022. Ilustrasi varian baru virus corona, yakni varian Omicron 

Update corona atau Covid-19 varian Omicron di Indonesia bisa di akses di sini.

Kombinasi Vaksin Rekomendasi Pemerintah

Simak kombinasi vaksin yang akan diberikan untuk vaksinasi booster pemerintah Indonesia.

Untuk diketahui, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), vaksin booster akan diberikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Pemberian vaksinasi booster tersebut akan diberikan secara bertahap mulai 12 Januari 2022, hari ini.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan beberapa kombinasi yang dapat digunakan untuk vaksinasi ketiga.

"Pemerintah akan memberikan vaksinasi booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini, karena jenisnya akan berbeda dengan ketersediaan vaksin di tahun lalu," terang Menkes Budi, Selasa (11/1/2022), dikutip dari Setkab.go.id.

Kombinasi vaksinasi booster di antaranya:

- Penerima vaksin primer jenis Sinovac atau vaksin pertama dan kedua Sinovac, diberikan booster setengah dosis vaksin Pfizer;

- Penerima vaksin primer jenis Sinovac, akan diberikan booster setengah dosis vaksin AstraZeneca;

- Penerima vaksin primer jenis AstraZeneca, akan diberikan booster setengah dosis vaksin Moderna.

Kendati demikian, penetapan kombinasi ini dapat berubah mengikuti ketersediaan vaksin yang ada di Indonesia.

Yang pasti, juga harus mengantongi hasil riset yang sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

Baca juga: Menkes: Vaksin Booster untuk Penerima Sinovac, Bisa Pfizer atau AstraZeneca Setengah Dosis

“Ini adalah kombinasi awal dari regime vaksin booster yang kita akan berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada dan juga hasil riset yang sudah disetujui BPOM dan ITAGI, yang nantinya bisa berkembang tergantung terhadap hasil riset yang baru dan ketersediaan vaksin yang ada,” lanjut Menkes Budi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved