Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Serie A

Kepercayaan Allegri Dibayar Dybala dengan Prestasi, Juventus Tatap Scudetto

Penguasa serie A, Italia, Juventus yang sempat meredup, kini kembali menemukan bentuk permainannya.

Editor: Aswin_Lumintang
(@worldtodaynews)
Dybala dan Allegri 

TRIBUNMANADO.CO.ID, ITALIA - Penguasa serie A, Italia, Juventus yang sempat meredup, kini kembali menemukan bentuk permainannya.

Ya, klub paling sukses di Italia, Juventus telah menemukan permainan terbaiknya di Liga Italia musim ini.

Setelah rangkaian inkonsistensi dan terseok-seoknya Juventus di Liga Italia, hasil memuaskan sukses Bianconeri dalam tujuh laga terakhir.

Pasukan Massimiliano Allegri itu tampil perkasa dalam tujuh laga terakhir, Juventus hanya mengalami imbang dua kali, di 5 laga lainnya 3 poin meyakinkan sukses mereka rengkuh.

Massimiliano Allegri
Massimiliano Allegri (Tangkap layar instagram juventus)

Terakhir, saat Bianconeri berhadapan dengan AS Roma pada pekan ke-21 Liga Italia, mereka mengukir kemenangan dramatis 3-4 atas bantuan gol dari Dybala, Locatelli, Kulusevski, dan De Sciglio.

Atas tambahan 3 poin tersebut, Juventus kini naik di posisi 5 klasemen Liga Italia dengan torehan 38 angka.

Ya, adaptasi Allegri di Juventus mulai menemukan titik terang, setelah begitu ideal dengan skema 4-4-2 miliknya.

Di 7 laga terakhir, juru taktik asal Italia itu melakukan kontra strategi dengan bermain menggunakan pakem 4-3-3.

Hasilnya pun ciamik, Juventus sukses dibawanya kembali menyodok papan atas Liga Italia dan membuka peluang gelar scudetto untuk Bianconeri.

Baca juga: Massimiliano Allegri Bahas Masa Depan 2 Pemain Juventus, Dybala & De Ligt Aset Berharga Bianconeri  

Baca juga: Curiga dengan Sikap Suami, Artis Ini Malah Pergoki Suaminya Ternyata Selingkuh dengan Ibu Kandung

Salah satu yang paling mencolok dari kebangkitan Juventus adalah peran yang diberikan oleh Paulo Dybala.

Setelah mengalami penurunan di dua musim terakhir, pulangnya Allegri di kursi kepelatihan Juventus mampu mengembalikan ketajaman Dybala.

Musim ini, sumbangan 9 gol dan 4 assist mampu Dybala ukir dari 19 pertandingan yang sudah ia jalani bersama Bianconeri di seluruh kompetisi.

Allegri tahu, pemain asal Argentina tersebut adalah sosok yang harus dipertahankan dan bukan disisihkan seperti sebelum-sebelumnya.

Allegri memang mengenal Dybala lebih dari pelatih lainnya. Dybala tak pernah mengecewakan meski bermain di berbagai peran, baik sebagai striker bayangan ataupun pencetak gol utama.

Walaupun selama dua musim ini sang pemain harus bergelut dengan cedera yang dialaminya, Allegri tetap memberi kepercayaan penuh bagi Dybala untuk mencuat.

Kini, kebangkitan Juventus berada di kaki-kaki lelah Dybala, pemilik nomor 10 Juventus itu tak boleh menjadi pemain pesakitan (lagi). 

Kinerjanya untuk Allegri dan Bianconeri begitu diandalkan dari musim ke musim, kerja sama antara keduanya sukses menghadirkan barisan gelar dan puluhan gol untuk Juventus.

Ya, Sekitar 70 persen, gol-gol yang diukir Dybala untuk Bianconeri adalah hasil dari kerja sama-nya bersama Allegri.

Diasuh Allegri dari 2015 sampai 2019, Pemain 27 tahun itu mampu mengoleksi 78 gol dan 25 assist dari 182 penampilan di seluruh kompetisi.

Awal romansa Dybala dan Allegri

Di musim 2014/2015 Paulo Dybala yang bermain untuk Palermo, berhasil mencuri perhatian klub-klub besar di Eropa.

Bagaimana tidak, ia berhasil mencetak 13 gol dan 10 assist di musim pertamanya bermain dalam kompetisi tertinggi di Italia, Serie A.

Klub-klub kaya raya dan mentereng pun adu sikut untuk mendapatkan tanda tangan Dybala yang saat itu baru berusia 20 tahun.

Sebut saja Chelsea, Paris Saint-Germain hingga Manchester United tertarik untuk merekrut Dybala dari Palermo.

Namun, nama besar Juventus dan Allegri membuat Dybala lebih terpincut untuk bermain di tim asal Turin tersebut.

Di paruh musim bersama Si Nyonya Tua, Dybala langsung nyetel dengan skema 3-5-2 milik Allegri.

Dybala sukses mencetak 6 gol dan 2 assist dari 16 pertandingan.

Itu menjadikan Dybala sebagai pemain paling produktif saat melakoni paruh musim bersama Juventus, mengalahkan nama besar seperti Carlos Tevez dan Alessandro Del Piero.

Gelontoran 19 gol berhasil di cetak Dybala sepanjang musim Serie A 2015/2016.

Torehan tersebut menobatkan Dybala sebagai top skor Juventus di musim itu.

Ia juga sukses mengantar Bianconeri meraih Treble Winner. Serie A, Coppa Italia, dan Supercoppa Italia berhasil dibawa pulang Juventus dalam musim yang sama.

Kepercayaan lebih

Performa gemilang Dybala membuat Bianconeri menaruh harapan besar kepadanya.

nomor punggung 10 langsung diberikan kepada pemain berkaki kidal tersebut saat Paul Pogba memilih hengkang ke Manchester United.

Dybala melanjutkan legacy Allesandro Del Piero, Michel Platini, dan Roberto Baggio sebagai pemilik nomor keramat sebelumnya.

Namun, Kedatangan Gonzalo Higuain di musim 2016/2017 membuat Massimiliano Allegri mengubah skema bermainnya.

Pemain depan Juventus Argentina Paulo Dybala (kiri) merayakan setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Salernitana dan Juventus pada 30 November 2021 di stadion Arigis di Salerno.
Pemain depan Juventus Argentina Paulo Dybala (kiri) merayakan setelah membuka skor selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Salernitana dan Juventus pada 30 November 2021 di stadion Arigis di Salerno. (Carlo Hermann / AFP)

Dari yang semula 3-5-2 menjadi 4–3-3. Posisi dan peran Dybala juga dirubah oleh Allegri, ia tak diperankan sebagai pencetak gol utama. Ia harus berbagi dengan Higuain yang diplot sebagai striker no 9.

Dybala sempat terseok-seok dengan skema anyar Allegri tersebut, ia baru bisa mencetak gol perdana di pertandingan yang ke tujuh.

Total gol yang mampu dicetak Dybala musim itu juga turun menjadi 11 gol saja.

Gonzalo Higuain yang berperan sebagai striker utama mampu mencetak 24 gol dan menjadi top skor Bianconeri.

Namun, di musim selanjutnya Dybala mampu beradaptasi dengan peran barunya.

Di tangan Allegri ia digodok menjadi pemain yang serba bisa, baik sebagai striker bayangan ataupun striker utama, Dybala mampu berperan dengan sama baiknya.

Allegri memberi peran untuk Dybala sebagai striker bayangan, ia berada tepat di delakang striker utama.

Perannya tak hanya untuk mensuplai bola kepada striker utama, melainkan juga mencetak gol dari lini kedua.

Dybala juga diberi tanggung jawab lain oleh Allegri, yaitu menjadi kreator serangan, ia sering menjemput bola ke tengah untuk mengatur serangan Bianconeri.

Dan hasilnya pun sempurna, di musim itu, (2017/2018). Sebanyak 22 gol berhasil ditorehkan oleh Dybala, ia kembali menjadi top skor klub mengungguli Higuain yang saat itu hanya mencetak 16 gol.

Dybala juga tak pernah tak mengangkat trofi ketika berada dalam asuhan Allegri. Yang kurang dalam karirnya bersama Bianconeri hanyalah trofi Liga Champions.

Keinginan besar Juventus untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar, mengharuskan Allegri untuk dipecat.

Meskipun sukses memberi gelar domestik dari musim ke musim, pelatih berusia 54 tahun itu dianggap tak becus dalam hal mendatangkan trofi kontinental.

Kepergian Allegri

Kepergian Allegri membuat peran Dybala meredup, apalagi ditambahnya kedatangan Cristiano Ronaldo pada 2018/2019.

Itu membuat seluruh serangan difokuskan kepada seorang Ronaldo.

Pelatih pengganti Alleri saat itu, Maurizio Sarri juga tak begitu percaya dengan kemampuan Dybala.

Skema 4-3-3 milik Sarri membuat pelatih asal Italia tersebut lebih memilih striker murni di tengah dan pemain cepat di sisi sayap.

Dybala yang lebih berperan sebagai striker bayangan kesulitan untuk beradaptasi, hingga akhirnya tak diberi kesempatan banyak untuk bermain.

Performa Dybala kian meredup dan sering diisukan akan meninggalkan klub.

Musim lalu, bersama Andrea Pirlo pun demikian, Dybala tak mampu memberi kontribusi seperti saat masih bersama Allegri.

Apalagi, ditambah seringnya Dybala mengalami cedera, itu membuat waktunya untuk beradaptasi bersama skema Pirlo harus terhambat.

Dybala mengalami masalah pada ligamen dan betis, cedera tersebut membuatnya harus absen lebih dari 120 hari.

Bersama Pirlo, Dybala tampil sebanyak 26 kali di seluruh kompetisi. Kontribusinya sangat minim, ia hanya mencetak 5 gol dan 6 assist. (Tribunnews.com/Deivor)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kebangkitan Juventus di Liga Italia, Rujuknya Romansa Dybala & Allegri, Peluang Scudetto Bianconeri, https://www.tribunnews.com/superskor/2022/01/10/kebangkitan-juventus-di-liga-italia-rujuknya-romansa-dybala-allegri-peluang-scudetto-bianconeri?page=all.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Husein Sanusi

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved