Profil Tokoh Daerah
Sosok Grace Karundeng, Mahasiswa asal Sulut Meninggal di Kanada, Banyak Ucapan Duka
Banyak yang mengenal sosok Grace Karundeng sebagai siswi cerdas saat masih menjadi pelajar di Manado Independent School (MIS).
Penulis: Aldi Ponge | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Banyak ucapan duka meninggalnya Grace Karundeng, mahasiswa asal Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara di Ontario, Kanada.
Ucapan duka, simpati dan belasungkawa terkait peristiwa ini yang tersebar di media sosial Facebook sepanjang Minggu (9/1/2021).
Banyak yang mengenal sosok Grace Karundeng sebagai siswi cerdas saat masih menjadi pelajar di Manado Independent School (MIS).
Selain itu, Grace Karundeng yang masuk kelas Jurnalistik, disebut sosok disiplin dan cepat belajar.
Ada juga yang menyebut gadis yang jago bahasa Inggris tersebut adalah sosok yang baik dan dengar-dengaran
Belum diketahui penyebab kematian Grace. Polisi setempat masih menyelidikinya
Diketahui, Grace Karundeng meninggal di Basement, Richmond Hill, Ontario
Grace Karundeng disebutkan sedang belajar di Humber College

Ayahnya Audy dan ibu Tessie saat ini berada di Airmadidi Minahasa Utara, tepatnya di depan Universitas Klabat Airmadidi.
Amatan Tribun Manado, di rumah duka sudah terpasang tenda.
Sudah banyak yang datang melayat ke rumah duka tersebut.
Seorang pelayat peluk Tessie sambil menangis.
Pelayat lainnya menguatkan Tessie dengan memberikan kata kata penghiburan dan kutipan ayat Alkitab. Audy dan Tessie terlihat shock.
Meski demikian keduanya coba menguatkan diri. Di salah satu pojok rumah terdapat meja dengan foto Grace.
Sebuah lilin dipasang depan foto itu.
Di luar, tenda didirikan. Warga dan jemaat Gereja Advent bahu membahu bangun tenda.
Orangtua Shok
Tessie, sang Ibu mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
"Sebagai orang tua saya sangat terpukul. Ini pergumulan yang sangat berat untuk kami lalui, saya berdoa agar Tuhan kuatkan kami," kata dia sambil meneteskan air mata kepada tribunmanado.co.id
Dirinya belum tahu penyebab tewasnya sang anak. "Kami belum tahu," kata dia.
Sebut dia, Grace adalah adalah yang sangat baik. Ia penurut serta sangat kreatif.
"Dia membuat sebuah video jurnalisme berbagai bangsa. Ia menyampaikan narasi berbagai bahasa dengan pakaian dari bangsa itu," katanya.
Ia mengatakan, Grace belajar ke luar negeri karena terobsesi kakaknya yang belajar di sana. Ia mengambil kuliah manajemen dan baru satu semester. "Rencananya ia segera ujian semester," katanya.
Kepergian Grace, sebut dia, membawa duka, bukan hanya bagi keluarga tapi juga warga.
Ia bercerita, para pemuda di dua gereja meneteskan airmata kala mengetahui Grace meninggal.
"Warga dan pemuda sekitar berbondong bondong membuat sabuah (tenda)," bebernya.
Untuk kepulangan jenazah, ia masih berkonsultasi dengan konsulat Indonesia di Kanada.
Waktu pengurusan berkas memakan waktu 3 hingga 7 hari.
"Kemungkinan jenazahnya tiba di sini hari kesepuluh," katanya.
Bupati Sitaro Eva Sasingen melayat di rumah duka di Kelurahan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Minggu (9/1/2022).
Dari Minut datang Kadis Pendidikan Minut Olvi Kalengkongan. "Ibu Eva adalah kenalan kami," kata Tessie Karundeng Sanches, ibunda Grace.
Menurutnya, ponselnya banjir ungkapan duka. Ada yang mengirim video Grace sementara menjalankan sebuah program jurnalisme berbagai bahasa.
"Ini membuat saya ingin menangis," kata dia.
Tentang Minut
Minahasa Utara disingkat Minut adalah salah satu kabupaten di Sulawesi Utara.
Pusat pemerintahan dan ibu kota Kabupaten Minut adalah Kota Airmadidi.
Kabupaten ini memiliki lokasi yang strategis karena berada di antara dua kota, yaitu Manado dan kota pelabuhan Bitung.
Jarak dari pusat kota Manado ke Airmadidi sekitar 12 km yang dapat ditempuh dalam waktu 30 menit.
Sebagian dari kawasan Bandar Udara Sam Ratulangi terletak di wilayah Minahasa Utara.
Daerah ini memiliki banyak potensi wisata antara lain:
* Wisata Budaya, yaitu cagar budaya Waruga atau kuburan batu moyang Minahasa di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi,
* Batu bertumbuh di Desa Watutumou Kecamatan Kalawat dan Karapan Sapi.
* Wisata Laut, yaitu Taman Laut di pulau Gangga, pulau Lihaga, Pulau Nain dan pulau Talise.
* Makam pahlawan nasional Ibu Maria Walanda Maramis.
* Gunung tertinggi di Sulawesi Utara, yaitu Gunung Klabat atau Tamporok.
* Pasar tradisional di Airmadidi yang menjual berbagai makanan khas Tonsea
* Serta objek wisata yang baru dibangun oleh pemerintah daerah, yaitu objek Wisata Religius Kaki Dian dan Hutan Kenangan yang keduanya berlokasi di kaki gunung Klabat.
* Tanjung Tarabitan, yang merupakan titik paling utara dari pulau. (Ald/Art)