Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Tangis Pilu Seorang Ibu yang Anaknya Tewas Tenggelam di Pantai Glagah 'Kupeluk Dulu Ya Allah'

Tangis seorang ibu bernama Suranti pecah di depan jasad anaknya yang tewas tenggelam. Suranti seakan tak ingin menyudahi tangisannya.

Editor: Shity Nurjanah
(Thinkstock)
Ilustrasi Tenggelam 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan air menimpa 4 orang warga Dukuh Jlombong, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Boyolali.

Empat orang hanyut di pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu petang (6/1/2022).

Akibat peristiwa itu, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 2 orang selamat dan satu korban sampai saat ini masih dalam upaya pencarian.

Tangis seorang ibu bernama Suranti pecah di depan jasad anaknya yang tewas tenggelam.

Anak berinisial PR (9) tenggelam di Pantai Glagah Jogja.

Jenazahnya telah tiba di rumah duka, Dukuh Jlombong, Kecamatan Musuk, Boyolali, Kamis (6/1/2022). 

Dengan merangkul sang istri Suranti, Ismadi langsung membawa jenazah anaknya itu dari mobil ambulans ke teras rumah.

Keluarga pun langsung memeluk Suranti yang sedari tadi terus menangis dan memanggil-manggil anak perempuan yang telah terbujur kaku di dalam peti jenazah.

Derita yang sangat besar dirasakan Ismadi.

Dia yang semula nampak tegar pun tak kuasa menahan kesedihannya setelah dua anaknya, yakni anak pertama dan ketiga meninggal dunia dalam musibah kecelakaan di pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta.

Ismadi yang mencoba berdiri setelah isterinya ditenangkan kerabat serta warga pun sempat pingsan.

Semula dia yang berjalan menuju peti jenazah yang akan dikeluarkan dari mobil ambulanc tiba-tiba terhuyung-huyung lalu ambruk. 

Beberapa orang lalu membopongnya kedalam rumah.

Isak tangis Suranti pecah saat jenazah PR (9) warga Dukuh Jlombong, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Boyolali, yang tewas tenggelam di Pantai Glagah, Jogja, dimakamkan, Kamis (6/1/2022). (TribunSolo.com/Tri Widodo)

Setalah disholatkan, jenazah almarhumah langsung dimakamkan di areal pemakaman umum dukuh setempat.

PR dimakamkan tepat di bawah makam almarhum kakaknya, Fatih Deandra Auliaska.

Suranti seakan tak ingin menyudahi tangisannya.

Dia yang mengikuti pemakaman ini terus histeris diatas makam anak pertamanya, Aska.

Keluarga dan kerabat yang mencoba menghibur tak mempan untuk meredakan isak tangis Suranti yang memanggil-manggil kedua anaknya itu.

Hingga proses pemakaman ini selesai, dia nampak masih terus menangis histeri.

Bunga, yang dia bawa pun dia persembahkan untuk anak.

“Iki kembang dienggo anakku wedok sing ayu dewe (ini bunga untuk anak perempuan saya yang paling cantik),” kata Suranti kepada beberapa kerabat yang mencoba menenangkan.

Suranti yang awalnya tak ingin kembali ke rumah.

Dia masih ingin berada di makam ini untuk menemani kedua anaknya.

Hingga akhirnya tokoh masyarakat mengambilkan bunga tabur dan membacakan doa agar dia tenang dan mau pulang.

Sambil memeluk pusara anaknya, dia terus menyebut anaknya sambil menangis.

“Nak sayangku.. nak sayangku,” ucapnya.

Diapun kembali menolak ajakan pulang suami yang terus mendapinginya.

“Kosek-kosek, anakku ijek neng kene dewe, kosek-kosek (sebentar-sebentar, anak perempuanku masih disini sendiri, sebentar),” katanya.

“Kosek-kosek, tak meluk anakku wedok sik ya Allah (Sebentar tak memeluk anak perempuanku sebentar ya allah),” ucapnya kepada keluarga yang mengajak pulang sembari menangis histeris.

Setengah dipaksa, Suranti akhirnya mau meninggalkan makam anak tersebut.

Sebelum benar-benar meninggalkan makam, dia kembali mendatangi makam anaknya yang pertama untuk berpamitan.

“Pulang dulu ya nak, Allah akan membuatkan istana yang indah,” pungkasnya.

Korban Ditemukan

Upaya tim SAR Gabungan melakukan pencarian korban hanyut di Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta akhirnya membuahkan hasil.

Seperti diketahui dari 4 korban yang hanyut di pantai tersebut, satu hilang terbawa arus. 

Korban, RP (9) yang sebelumnya dinyatakan hilang telah berhasil ditemukan, Kamis (6/1/2022) sekira pukul 11.30 WIB.

Kepala SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo yang turut terjun membantu operasi SAR di Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta membenarkan hal tersebut.

“Kami mengirim 14 Rescue untuk membantu upaya pencarian korban,” ujarnya.

Sementara itu, keluarga korban, Sunarjo mengatakan dua keponakannya yang korban kecelakaan ini merupakan kakak beradik.

Fatih Deandra Auliaska yang sebelumnya telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia merupakan anak pertama adiknya, Ismandi.

“Dimakamkan tadi setengah 4 pagi,” katanya.

Sedangkan, RP (9) merupakan anak ketiganya.

Dimana, anak pertama dan terakhir adiknya, yang menyeberang ke gundukan pasir yang ada di tengah-tengah muara.

“Jadi yang menyebrang itu anak pertama sama yang ragil. Yang tengahan (anak kedua) itu ada di pinggir tidak mau mainan air. Terus yang (terhanyut) satunya lagi ponakan perempuan,” imbuhnya. 

Ilustrasi (Thinkstock)

Kronologi Kejadian

Kecelakaan air menimpa 4 orang warga Dukuh Jlombong, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Boyolali.

Empat orang hanyut di pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu petang (6/1/2022).

Akibat peristiwa itu, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 2 orang selamat dan satu korban sampai saat ini masih dalam upaya pencarian.

Sunarjo yang ikut dalam rombongan menceritakan sebenarnya berwisata ke pantai Glagah ini hanya sebagai ampiran saja.

Dimana, niat keluarga sebenarnnya hanya untuk membantu pindahan rumah anaknya yang ada di Wates, Kulonprogro, Jogja.

Awalnya hanya dia dan keluarganya saja yang ke rumah anaknya itu.

Namun, keponakan-keponakannya serta adik-adiknya yang mendengar rencana ini kemudian berencana ikut membantu.

Termasuk keluarga Ismandi, ayah korban meninggal yang datang ke rumah dan meminta diajak untuk membantu pindahan di Wates, Kulon Progro, Jogjakarta.

“Akhirnya kita ber 15 berangkat, dari sini setengah sembilan. Sampai disana itu jam 11.00 WIB. Setelah itu beres-beres pindahan setelah itu tidur,” ujarnya.

Berhubung sudah sampai di Jogja, tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada.

Rombongan kemudian berniat untuk mengunjungi Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo untuk swafoto.

Berlanjut ke Pantai Glagah sekitar pukul 15.00 WIB. Di sana mereka bermain air cukup lama. Awalnya hanya di bibir pantai saja.

Namun, empat orang, yakni Ismandi, anak pertama Andra, anak bungsu Radinka Putri (9) dan satu keponakan Zulfa Ulil Absa (16) menyebrang ke gundukan pasir di tengah-tengah Sungai Serang.

Sedangkan rombongan lainnya masih asyik bermain di bibir pantai, termasuk ibu korban dan anak laki-laki kedua Ismandi.

"Sekitar pukul 17.00 WIB keluarga saya empat orang mentas. Kami naik untuk pesan makan malam, seafood. Selesai pesan, kok mereka gak naik-naik ke warung,” katanya.

“Saya sama anak saya ini coba menelepon berkali-kali, tapi gak ada yang mengangkat. Perasaan saya sudah tidak enak. Lalu ada satu ponakan yang bisa di telepon, saya diminta ke sana cepet, bahaya ini. Dia gak bilang kalau tenggelam," kenangnya.

Kagetnya dia saat mendengar anaknya diminta datang cepat.

Apalagi, banyak warga yang jalan mulai meninggalkan pantai sambil membicarakan kejadian yang baru saja dilihat wisatawan lain itu.

Hatinya semakin tak karuan, saat wisatawan itu bicara mengenai jumlah korban selamat dan tidak selamat.

Benar saja, saat melihat kondisi adiknya dan keponakannya telah terhanyut dan ada relawan yang mulai melakukan pencarian.

"Ombaknya tinggi lalu pas arus balik gak bisa nahan. Yang gak bisa renang gak bisa balik (Hanyut,). Yang selamat adik saya (Ismandi,red) dan keponakan Zulfa karena bisa berenang,” imbuhnya. 

Masih Satu Keluarga 

Kecelakaan tragis menimpa 4 orang warga Desa Pusponegoro, Kecamatan Musuk, Boyolali.

Empat orang, hanyut di Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta.

Keempat korban tersebut merupakan bagian dari 15 orang rombongan keluarga yang berwisata ke Jogja.

Dari 4 korban hanyut itu, dua diantaranya ditemukan dalam kondisi selamat, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu masih dalam upaya pencarian.

Sekdes Pusponegoro, Kecamatan Musuk, Listiyanto mengungkap rombongan tersebut berasal dari satu keluarga besar.

"Itu (rombongan) masih satu keluarga. Masih satu trah gitu," ujarnya.

Rombongan keluarga besar itu berasal dari Jlobong, Desa Pusponegoro, Kecamatan Musuk.

Keluarga tersebut pergi berwisata pada Rabu pagi (5/1/2022).

Dia yang berada di rumah duka menyebut korban meninggal, F, rencananya bakal dibawa pulang malam ini.

Saat ini di rumah duka, selain banyak warga sekitar yang datang, anggota dari Polsek, Koramil dan Kecamatan juga berada di berada di rumah duka.

"Kalau yang dua korban selamat sudah membaik. Yang satu sudah sadar dan yang satu sudah membaik," ujarnya.

Baca juga: 3 Berita Populer Selebriti Sore ini, Ashanty Positif, Gading Marten & Raffi Ahmad Kenang Perjuangan

Baca juga: Gadis SMP Pamit Pergi dari Rumah Tak Kunjung Pulang Anggap Aku Hilang

Baca juga: Ashanty Positif Covid-19 Usai Pulang dari Turki, Kronologi hingga Kondisi Terkini

(TribunSolo/ Tri Widodo)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Jerit Pilu Suranti, Ibu Bocah Boyolali yang tewas di Pantai Glagah : Kupeluk Anakku Dulu Ya Allah

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved