Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Kolintang Digandrungi Milenial dan Perjuangkan Hingga Bisa Jadi Warisan Dunia di Tahun 2023

Publik Indonesia, khususnya Sulawesi Utara tak kenal lelah berupaya agar Kolintang dapat menjadi warisan Unesco

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
Dokumen Tribun Manado
Steve Tuwaidan dari grup kolintang Primavista dan Bernhard Holderman, praktisi seni budaya milenial dalam Tribun Podcast Rabu (5/1/2022) di studio Podcast Tribun Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Publik Indonesia, khususnya Sulawesi Utara tak kenal lelah berupaya agar Kolintang dapat menjadi warisan Unesco.

Asa muncul pada 2023 nanti.

Saat itulah penentuan Kolintang, apakah dapat menjadi warisan Unesco.

Publik optimistis, tujuan itu dapat tercapai.

Seperti diutarakan Steve Tuwaidan dari grup kolintang Primavista dan Bernhard Holderman, praktisi seni budaya milenial dalam Tribun Podcast Rabu (5/1/2022) di studio Podcast Tribun Manado.

Acara dipandu wartawan senior Tribun Manado Aswin Lumintang.

Steve menuturkan, kolintang sudah masuk warisan Indonesia pada 1990.

"Dengan begitu kolintang dapat dipentaskan di wilayah mana saja di Indonesia," kata dia.

Dorongan untuk menjadikan Kolintang warisan Unesco muncul kemudian.

Salah satu pemicunya adalah menakutkan klaim bangsa lain atas budaya Indonesia yang marak kala itu.

Mulailah tim bergerak.

"Waktu diadakan simposium, verifikasi dan lainnya," kata dia.

Pada 2018, Kolintang pun diajukan ke Unesco. Sayang belum beruntung.

"Waktu itu hanya peringkat dua saja," kata dia.

Namun publik tak patah arang.

Kolintang kembali diajukan pada 2023.

"Saat ini tengah dalam tahap verifikasi," kata dia.

Ia yakin Kolintang nantinya mendunia.

Salah satu keyakinannya adalah musik kolintang bisa memainkan semua genre musik.

"Dari pop, klasik, jazz, semua bisa dengan kolintang," katanya.

Kolintang pun punya makna universal. Yakni sebagai pemersatu.

"Kolintang ini bisa memainkan musik dari semua suku dan agama," kata dia.

Bernhard mengatakan, musik kolintang kini sangat digandrungi milenial.

Itu karena musik kolintang dapat mengiringi lagu lagu milenial.

"Suaranya juga merdu dan unik," kata dia.

Ujar dia, gandrungnya anak muda terhadap kolintang nampak dari lomba lomba kolintang.

Lebih banyak grup kolintang milenial yang tampil.

"Ini hal yang sangat menggembirakan," kata dia. (Art)

Baca juga: Aktivitas Tambang Diduga Penyebab Jalan Likupang Bitung Amblas, Ini Sikap Walhi Sulut

Baca juga: Diskominfo Kotamobagu Mulai Terapkan Program Desa Digital

Baca juga: Fraksi Golkar Bekasi Berusaha Hubungi Wali Kota Rahmat Effendi yang Kena OTT KPK

 

 

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved