Berita Manado
Alasan Om Botak Bertahan Sebagai Kusir di Manado Meski Pendapatan Tak Menentu
Om Botak biasa memarkirkan bendinya di sekitar Kawasan Niaga 45 hingga Pasar Bersehati. Paling jauh, ke Tikala.
Penulis: Isvara Savitri | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) pasti tidak asing dengan istilah bendi.
Bendi adalah sebutan delman di Sulut dan merupakan transportasi tradisional yang keberadaannya masih ada hingga kini meski digerus zaman.
Salah satu yang memilih bertahan menarik bendi adalah Om Botak (52), lelaki asal Cereme, Tuminting, Manado, Sulut.
Om Botak biasa memarkirkan bendinya di sekitar Kawasan Niaga 45 hingga Pasar Bersehati.
Paling jauh, Om Botak hanya berani mengantarkan penumpang maupun barang hingga ke Tikala.
Hal tersebut karena Om Botak juga memperhatikan kesehatan kudanya.
"Sekarang usianya sekira lima sampai enam tahun, sudah usia pertengahan untuk kuda," kata Om Botak ketika ditemui Tribunmanado.co.id di Pasar Bersehati, Selasa (4/1/2022).
Untuk membuat kudanya tetap prima, Om Botak memberi makan kudanya setidaknya tiga kali sehari.
Pakannya pun terbilang murah, hanya rumput atau sesekali diberi jagung.
"Kalau rumput gampang, tinggal cabut di rumah. Yang susah itu kalau sehari pendapatan pas-pasan tapi harus membeli jagung. Sekali beli jagung bisa Rp 25 ribu," jelas Om Botak.
Om Botak juga memperhatikan kondisi ketika kudanya sedang makan.
"Biasa kalau kelihatan lemas dan tidak nafsu makan, itu berarti sakit. Yang susah itu kalau kuda stroke, bisa sampai berbulan-bulan baru sembuh," tambah Om Botak.
Kalau sudah sakit, Om Botak harus membeli obat-obatan bagi kudanya dan bisa menghabiskan dana Rp 100 ribu.
Padahal, pendapatan Om Botak dalam sehari tidak menentu.
"Kalau angkut barang ada yang cuma kasih Rp 10 ribu, tapi kalau keliling kadang-kadang ada yang kasih Rp 100 ribu," ujar Om Botak.
Meski begitu, Om Botak memilih bertahan dengan bendinya karena profesi tersebut dinilai paling aman.
Tentang Manado
Kota Manado adalah Ibukota Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, dan merupakan kota terbesar kedua di Pulau Sulawesi.
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km².
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua.
Saat ini Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang. (*)
• Ramalan Zodiak Besok Rabu 5 Januari 2022, Ada yang Harus Ubah Pola Pikir untuk Lawan Semua Ketakutan
• Tergoda Lihat Posisi Tidur Anak, Ayahnya Berbuat Bejat ke Putrinya, Sudah Teriak Tapi Tak Dihiraukan
• Pernampilan Tubagus Joddy di Penjara Berubah, Lebih Rajin Mengaji dan Bisa Tertawa Lepas