Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

CPNS

Surat Terbuka Peserta untuk Mendikbud Nadiem Makarim: 'Mohon Proses Rekrutmen CPNS Berasas Keadilan'

Salah satu peserta CPNS Kemendikbud Ristek Lisa Widyawati bahkan menulis Surat Terbuka kepada Nadiem Makariem. Berikut isinya.

Editor: Frandi Piring
ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Surat Terbuka Peserta untuk Mendikbud Nadiem Makarim soal Proses Rekrutmen CPNS Berasas Keadilan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu peserta Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) menulis surat terbuka kepada Mendikbud Nadiem Makariem.

Hal tersebut merujuk pada proses rekrutmen CPNS.

Proses seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) atau Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS ) kembali disorot oleh sejumlah pihak termasuk DPR RI.

Wakil ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang mendesak Kemenpan RB dan BKN untuk melakukan tes seleksi CPNS 2021 kembali.

DPR RI menganggap nilai passing grade yang tak wajar sebagai dasar desakan melakukan tes ulang seleksi CPNS atau CASN 2021.

Terpisah, rekrutmen CPNS khusus di Kemendikbud Ristek yang dipimpin Mas Menteri Nadiem Makariem juga menuai sorotan.

Salah satu peserta CPNS Kemendikbud Ristek Lisa Widyawati bahkan menulis Surat Terbuka kepada Nadiem Makariem.

Kepada Yth.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim di Jakarta

Bismillahirahmanirahim

Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021, izinkan kami menyampaikan permohonan ini dan mungkin inilah cara terakhir yang dapat kami lakukan untuk mengetuh hati bapak/ibu, setelah sebelumnya di awal kami meminta penurunan Passing Grade subtest B.Inggris dikarenakan terdapat 2900 lebih peserta yang tidak memenuhi nilai ambang batas subtest tersebut.

Surat terbuka ini kami buat dengan penuh kehati-hatian dan se-objektif mungkin agar pihak Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 dapat memberikan keputusan yang bijaksana bagi kami.

Dengan harapan keputusan yang diambil merujuk pada dasar negara yaitu Pancasila yang merupakan pedoman hidup kita sebagai rakyat Indonesia khususnya pada sila ke 4 (empat) “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan” serta sila ke 5 (lima) “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Tentu ini yang harus ditekankan dalam pengambilan setiap keputusan untuk menjadikan negara yang kita cintai ini menjadi lebih baik.

Adapun maksud surat terbuka ini, kami memohon agar Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 dapat memberikan kebijaksanaan dalam pengisian (optimalisasi) formasi kosong untuk peserta tunggal (non pesaing) status TMS-1, atau melakukan pemeringkatan berdasarkan nilai integrasi SKD-SKB pada formasi yang jumlah peserta TMS-1nya melebihi formasi kosong yang tersedia.(*)

Perlu kami sampaikan, permohonan yang bijaksana ini tidak mengubah sedikitpun hasil keputusan peserta yang sudah lulus pada pengumuman sebelumnya.

Permohonan ini sangat sederhana, hanya meminta optimalisasi formasi kosong agar status TMS-1 kami berubah menjadi P/L. Sebab kami hanya jatuh pada subtest B.Inggris, bahkan ada diantara kami yang hanya kurang 1 poin, sedangkan nilai kami pada subtest lain sangat memenuhi dan jauh melebihi ambang batas.

Kami yakin kegagalan ini bukan karena ketidakmampuan atau tidak memiliki kualifikasi, tetapi karena kurangnya persiapan dikarenakan banyaknya aturan yang dilanggar.

Tentu ini sangatlah objektif sebab pengumuman SKB diberitahukan 5 hari sebelum ujian dilaksanakan. Padahal sesuai aturan rentang waktu pengumuman SKB paling singkat 15 hari kalender.

Selain itu ketentuan Passing Grade untuk setiap subtest SKB diumumkan ketika ujian SKB akan dilaksanakan bukan serangkaian dengan pengumuman rekrutment CPNS.

Hal yang lebih janggal lagi kami masih diundang mengikuti test wawancara dan mikro teaching padahal sudah tidak memenuhi ambang batas subtest B.Inggris. Sedangkan dalam aturan, peserta akan dianggap gugur jika tidak memenuhi ambang batas salah satu subtest SKB.

Maka untuk apa mengikuti tes wawancara dan microteaching jika sebelumnya sudah dipastikan gugur.

Kami sudah tidak mau lagi mempermasalahkan nilai ambang batas subtest SKB, jadwal pengumuman yang tidak sesuai ketentuan, dan lain sebagainya.

Yang kami minta adalah kebijaksanaan Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 mengoptimalkan pengisian formasi kosong.

Kami tidak akan membantah atau memprotes peserta yang sudah dinyatakan lulus, kami hanya meminta rasa hikmat kebijaksanaan dalam putusan Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021.

Sungguh permintaan kami ini tidak merugikan satu peserta pun.

Ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan oleh Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021.

Pertama, diantara kami yang berstatus TMS-1 ada yang lulusan universitas luar negeri ternama yang kompetensi dan kualitasnya tak perlu diragukan lagi, tetapi pada akhirnya gagal karena memperoleh skor di bawah ambang batas.

Kedua, diantara kami ada yang sudah berusia 35 tahun artinya ini merupakan kesempatan terakhirnya untuk menjadi PNS.

Ketiga, diantara kami ada juga sudah mengabdi 5 tahun bahkan lebih sebagai dosen tetap non PNS di PTN dan PTS, tentu dedikasinya tak perlu diragukan dan pengalamannya sangat dibutuhkan.

Keempat, umumnya kami sudah belajar intensif selama 6 bulan s/d 1 tahun untuk mempersiapkan diri mengikuti seleksi CPNS ini. Kelima, diantara kami ada yang sudah serdos dan memiliki publikasi pada jurnal internasional bereputasi, dan lulusan luar negeri, tetapi tetap gagal karena nilainya pada salah satu subtest SKB 1 point dari ambang batas. Tentunya dengan hasil yang kami dapatkan ini telah membuat kami, orang tua , istri/suami, keluarga, kerabat kecewa.

Kami sudah tidak tahu lagi apakah kami memang dipilih untuk melewati ujian yang cukup berat ini. Kami hanya bisa berdoa agar bapak/ibu Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 senantiasa dipermudah berbagai urusannya. Apapun putusan bapak/ibu Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 nantinya insyaAllah akan kami terima dengan lapang dada.

Atas ungkapan hati kami di atas, dengan ini kami memohon kepada Panselnas CPNS Kemenristekdikti 2021 untuk dapat mempertimbangkan alasan-alasan yang kami curahkan, serta dapat memberikan kesempatan kepada kami untuk mengabdi kepada negara melalui proses seleksi CPNS 2021 ini melalui optimalisasi formasi kosong.

Demikian Surat Terbuka ini atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Surat Terbuka untuk Nadiem Makarim, Peserta CPNS Kemendikbud Harap Proses Rekrutmen Berasas Keadilan, https://makassar.tribunnews.com/2021/12/31/surat-terbuka-untuk-nadiem-makarim-peserta-cpns-kemendikbud-harap-proses-rekrutmen-berasas-keadilan?page=all.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved