Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Jika Pelayanan Publik Lambat dan Berbelit, Presiden Jokowi: Tidak akan Ada Toleransi

Kabarnya Presiden Joko Widodo tak berikan toleransi bagi pelayanan publik yang lambat dan berbelit.

Editor: Glendi Manengal
Tangkap layar YouTube Channel Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabarnya Presiden Joko Widodo tak berikan toleransi bagi pelayanan publik yang lambat dan berbelit.

Hal tersebut dipaparkan Jokowi saat beri sambutan pada Rabu 29 Desember 2021.

Berikut ini penyampaian Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Gempa 5,1 SR Kamis 30 Desember 2021 Terjadi Pukul 03:32 WIB, Ini Info BMKG Titik Pusat Lokasinya

Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 04.30 Wita, Dokter Spesialis Forensik Tewas di Tempat, Honda BRV Tabrak Pohon

Baca juga: Info BMKG Gelombang Tinggi Kamis 30 Desember 2021, Ini Wilayah Perairan yang Berpotensi 6 Meter

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta segenap jajaran pemerintahan baik pusat maupun daerah untuk terus meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

Hal ini disampaikan Presiden saat memberikan sambutan pada Penganugerahan Predikat Kepatuhan Tinggi Standar Pelayanan Publik, Rabu (29/12/2021).

“Tuntutan masyarakat terus meningkat. Tidak akan ada toleransi bagi yang pelayanannya lambat, berbelit-belit. Tidak ada tempat bagi pelayanan yang tidak ramah dan tidak responsif,” ujar Presiden dikutip dari Sekretariat Kabinet.

Presiden menegaskan, situasi terus berubah oleh karena itu para penyelenggara pelayanan publik tidak boleh cepat berpuas diri dengan pelayanan yang telah diberikan.

Penyelenggara pelayanan publik pun tidak bisa lagi bekerja biasa-biasa saja, melainkan harus segera mengubah cara berpikir, merespons, dan bekerja.

“Orientasinya harus hasil, untuk mewujudkan pelayanan yang prima, memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat dengan cepat dan tepat,” katanya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menekankan agar instansi pemerintah membangun paradigma melayani, mengubah kebiasaan dilayani menjadi melayani.

“Pelayanan publik yang prima tidak terjadi begitu saja, memerlukan komitmen, memerlukan upaya bersama, sinergitas antarlembaga, memerlukan ikhtiar berkelanjutan, disiplin yang panjang, transformasi sistem, transformasi tata kelola, perubahan pola pikir, dan perubahan budaya kerja,” imbuhnya.

 Menutup pernyataannya, Presiden pun menegaskan bahwa pelayanan publik merupakan bukti nyata kehadiran negara di tengah masyarakat.

“Pelayanan yang baik akan meninggalkan kesan yang baik. Sebaliknya, pelayanan yang buruk akan memberikan persepsi yang buruk, yang jika kita biarkan dapat menurunkan kepercayaan dan kredibilitas penyelenggara negara,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi: Tidak Ada Toleransi Bagi Pelayanan Publik yang Lambat dan Berbelit.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved