Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulut

Lakalantas di Sulut Tembus 2.683 Kasus, Ini Kata Pengamat Transportasi

Terkait hal ini, Pengamat Transportasi Sulut, Vicky Fernando Lesawengen ST MT mengatakan hal ini tentu sangat memprihatinkan. 

Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Rizali Posumah
Istimewa.
Pengamat Transportasi Sulut Vicky Fernando 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Sepanjang tahun 2021 kasus kecelakaan lalulintas sangat memprihatinkan. Ya, tercatat dari 2.683 kasus lakalantas, ada 346 warga Sulut meninggal dunia. 

Terkait hal ini, Pengamat Transportasi Sulut, Vicky Fernando Lesawengen ST MT mengatakan hal ini tentu sangat memprihatinkan. 

Menurutnya, Kecelakaan meningkat pada saat Kondisi Pandemi Covid -19 dimana seharusnya berkurang karena pemerintah melakukan pembatasan mobilitas masyarakat. 

"Tapi inilah realita yang terjadi karena meningkatnya kebutuhan masyarakat sehingga meningkat juga Aksesibilitas dan Mobilitas kendaraan atau pun barang yang bergerak dari satu tempat ketempat yang lain," jelas Vicky kepada Tribun Manado, Rabu (39/12/2021). 

Dosen Universitas Teknologi Sulut ini menjelaskan meningkatnya angka kecelakaan di Sulawesi Utara di picu oleh 3 faktor diantaranya kematangan emosional pengendara, kondisi infrastruktur jalan dan kondisi kendaraan.  

Di mana, kata Vicky, sering ditemui banyak pengendara roda dua maupun roda empat yang dari segi umur belum mencukupi membawa kendaraan bermotor dan mudah tersulut emosinya. 

"Ketika ada kendaraan yang menyalib di jalan kemudian muncul rasa emosional untuk ingin menyalib kembali tanpa berpikir panjang resiko yang akan terjadi."

"Adanya pengendara yang mengabaikan rambu-rambu lalu lintas dimana pengendara memacu kendaraan tanpa melihat batas kecepatan rencana jalan yang disyaratkan lewat rambu lalu lintas," paparnya.

Dirinya juga menyorot kondisi infrastruktur jalan baik dalam kota maupun luar kota yang terdapat beberapa ruas jalan yang berlubang.

"Di tambal seadanya, dan tergenang air, ini tentu sangat berbahaya bagi pengendara kendaraan bermotor terlebih roda dua yang membutuhkan faktor keseimbangan dalam berkendara," ujar dia. 

Selain itu, masalah kondisi kendaraan. Kurangnya kesadaran pengendara untuk mengecek kondisi kendaraan ketika akan melakukan perjalanan jarak dekat maupun jarak jauh.

"Contoh seperti tingkat ketebalan ban, tekanan ban, kanvas rem, kelistrikan dll."

"Ini kelihatan sepeleh tapi ketika diabaikan bisa menimbulkan masalah serius seperti lakalantas," ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya menyarankan cara untuk menekan lakalantas adalah dengan Pendidikan, Edukasi di ikuti dengan penegakan hukum serta kerjasama antar dinas terkait.

"Seperti dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan darat dan Polantas."

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved