Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Digital Activity

Sulut Keluar dari Middle Income Trap melalui Inovation Driven Eterprises

Berikut perbincangan Tribun Manado dengan  Toronata Tambun dan Christ Ngantung dipandu oleh host Tribun Manado Aswin Lumintang.

Penulis: Andreas Ruauw | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado
Bincang-bincang Tribun Manado dengan Toronata Tambun dan Christ Ngantung yang dipandu oleh host Aswin Lumintang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Tribun Manado lakukan wawancara khusus dengan Toronata Tambun, Alumi Of Havard Business School dan Christ Ngantung, Pakar IT & Transformasi Digital. 

Wawancara khusus dengan program Tribun Bakudapa ini mengusung tema Sulut Keluar dari Middle Income Trap melalui Inovation Driven Eterprises oleh

Berikut perbincangan Tribun Manado dengan  Toronata Tambun dan Christ Ngantung yang dipandu oleh host Tribun Manado Aswin Lumintang.

Kira-kira apa yang harus dibuat untuk sulit supaya boleh setara dengan daerah lain bahkan masyarakatnya boleh lebih maju dari saat ini?

Sebenarnya orang Manado dari segi budaya nyata etos kerja mirip sama Jerman secara secara basic  sudah siap.

Bangun hubungan dengan Tuhan tapi tidak yang saya maksud ini tidak ada urusannya sama pergi ke gereja atau tidak.

Bangun hubungan dengan Tuhan kalau orang yang hubungannya baik, sama dibaikin sama Tuhan dia pasti dengar-dengaran.

Yang kedua ketika apa dia diperintahkan dia patuh, tidak ada dilema, dia pasti masuk ke dalam rencana besar Tuhan di dalam kehidupannya

Panggilan Tuhan terbesar setiap manusia supaya manusia itu berbahagia panggilan terbesar kerajaan sorga di Alkitab tidak pernah ditulis dengan future tense selalu dalam present tense.

Karenanya saya mau pinjam khotbah berbahagia, kata berbahagia lah ini itu adalah dipilih bahasa Yunani namanya makarios, makarios itu artinya bahagia yang ditaruh di hati.

Memang pemerintah punya rolnya sendiri gereja punya rolnya sendiri tapi itu urusan mereka, tugas dan tanggung jawabnya tetapi yang bisa kita buat iala kita kontrol diri kita sendiri dalam membuat perubahan.

Saya mengutip profesor Margaret Mead dia bilang perubahan tidak perlu dibuat banyak orang cukup satu dua tiga orang, sebuah negara bisa berubah menuju kearah lebih baik.

Bagaimana tradisi masyarakat Sulut dalam mengikuti perkembangan zaman ini?

Yang pertama tradition for innovation, kalau kita ngomong tradisi selalu keinget nya tradisi Natal itu udah melekat di pikiran kalau namanya tradisi orang Manado itu paling sering bicara soal Natal.

Tapi nggak bisa kita jadikan tradisi itu sebagai sebuah inovasi, namun kita bisa membangun tradisi rasa penasaran, seperti yang pernah di bilang Steve Jobs yaitu Be Coriouse, Be Foolish.

Sehingga kita bisa membangun masyarakat yang punya rasa penasaran yang tinggi, ingin mencari tahu dan mencari solusi.

Sama seperti belajar firman Tuhan, kalau kita ingin mengerti Firman artinya harus mencari tahu isinya, saya rasa tradisi yang perlu dibangun yaitu punya kemauan untuk terus mencari tahu dan satu lagi, jangan takut gagal.

Bagaimana kita bisa mencapai sebuah kesuksesan?

Jangan pernah ngukur sukses karena harta benda yang kita pakai, atau orang itu kaya.

Kesuksesan itu dikarenakan kalau kita makin banyak memberi meskipun dalam kita berkekurangan dan tidak perlu tunggu menjadi kaya untuk memberi, untuk berbagi.

Janganlah kita semakin banyak kita berfoya-foya dalam hidup, atau istilahnya lebih besar pasak daripada tiang.

Dan yang kedua, hargai proses, jangan melihat dia tinggal di Swedia, dia tinggal di Singapura, dia kerja di tambang minyak.

Intinya kita butuh prosesnya, karena Tuhan Allah Kita itu Tuhan yang berproses.

Vaksinasi covid 19 di Aspol Pinokalan Bitung, Ada Live Musik, Doorprize hingga Snack

Pasukan Paskhas Dikirim ke Papua Dengan Misi Khusus, Ini Kemampuan Mereka

Nadia Katuuk, Perempuan Asal Bitung, Siap Sambut Tahun Baru 2022 dengan Harapan Baru

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved