Kabar Israel
Israel Sudah Lakukan Uji Coba Vaksin Keempat, Ini Hasilnya
Uji klinis dampak pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat pada Senin (27/12/2021) sudah dilakukan sebuah rumah sakit di Israel pada Senin (27/12/2021
TRIBUNMANADO.CO.ID - Uji klinis dampak pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat pada Senin (27/12/2021) sudah dilakukan sebuah rumah sakit di Israel pada Senin (27/12/2021).
Jenis vaksin Covid-19 yang digunakan untuk uji coba booster kedua ini adalah vaksin Pfizer-BioNTech.
Uji coba dilakukan untuk mengukur apakah pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat diperlukan secara nasional atau tidak.
Uji coba yang dilakukan oleh Sheba Medical Center ini melibatkan 150 sukarelawan dari staf rumah sakit.
Staf rumah sakit yang dipilih menjadi sukarelawan adalah mereka yang sudah mendapatkan suntik vaksin Covid-19 dosis ketiga empat bulan sebelum sekarang dan memiliki tanda-tanda antibodi yang berkurang.
Direktur Unit Epidemiologi Penyakit Menular di Sheba, Gili Regev-Yochay, mengatakan uji coba ini di antaranya akan menilai potensi peningkatan antibodi dari suntikan keempat, adanya efek samping, dan apakah booster tambahan mengurangi risiko infeksi.
Lantas bagaimana hasil uji coba pemberian vaksin dosis keempat?
Merangkum dari Kantor Berita AFP, Senin, hasil uji coba pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat di Sheba Medical Center kemungkinan baru akan diketahui sekitar enam bulan lagi.
Gili Regev-Yochay, menyampaikan selama enam bulan itu, kondisi partisipan akan terus dipantau.
Juru bicara kementerian kesehatan Israel, Gal Rotem Golan mengatakan bahwa kementerian telah menyetujui uji coba untuk memeriksa kemanjuran dari suntikan vaksin Covid-19 keempat.
Peluncuran uji coba ini dilakukan saat Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Nachman Ash mempertimbangkan rekomendasi panel ahli Israel untuk mulai memberikan suntikan vaksin keempat kepada staf medis dan semua orang yang berusia di atas 60 tahun.
Perdana Menteri Naftali Bennett memuji rekomendasi tersebut, yang datang awal bulan ini, dengan alasan risiko Covid-19 varian Omicron yang sangat mudah menular.
Dia mengatakan bahwa Israel, yang merupakan salah satu negara pertama di dunia yang menawarkan tembakan ketiga kepada masyarakat umum, akan menjadi pelopor untuk suntikan keempat.
Tetapi peluncurannya sempat ditunda karena menunggu persetujuan dari kementerian kesehatan.
Ash dilaporkan ingin lebih banyak waktu untuk menilai rekomendasi tersebut, sambil menunggu data lebih lanjut tentang tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh Omicron.
Ran Balicer, ketua panel ahli nasional Israel tentang Covid-19, mendukung uji coba tersebut.
Alasannya adalah karena Israel termasuk negara pertama yang memiliki kelompok besar orang yang telah divaksinasi dosis ketiga dengan kekebalan yang telah berkurang secara substansial.
Ahli bedah transplantasi jantung di Israel, Jacob Levee, yang berpartisipasi dalam uji coba pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat, mengatakan bahwa dirinya tidak ingin membiarkan pasien transplantasi jantung yang dia rawat dengan potensi mendapatkan varian Omicron.
Dia pun mendukung uji coba pemberian vaksin dosis keempat.
Sebagai catatan, sekitar 4,2 juta dari perkiraan 9,3 juta warga Israel telah menerima tiga dosis vaksin virus corona saat ini. (kompas)