Kapolresta Manado
AKBP Julianto P Sirait Jabat Kapolresta Manado yang Baru, Ini Rekam Jejaknya
AKBP Julianto P Sirait jabat Kapolresta Manado menggantikan Kombes Pol Elvianus Laoli berdasarkan Surat Telegram 17 Desember 2021.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
AKBP Julianto P Sirait jabat Kapolresta Manado menggantikan Kombes Pol Elvianus Laoli
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - AKBP Julianto P Sirait SH SIK kini menjabat Kapolresta Manado yang baru.
Suami Melanie ini menggantikan Kombes Pol Elvianus Laoli yang diangkat sebagai Kabidkum Polda DI Yogyakarta.
Mutasi tersebut merujuk Surat Telegram Nomor ST/2568/XII/KEP./2021 tanggal 17 Desember 2021 lalu.
Itu artinya pangkat Julianto Sirait segera naik dari AKBP menjadi Komisaris Besar Polisi dengan lambang tiga bunga.
AKPB Julianto Sirait atau lengkapnya Julianto Parlindungan Sirait adalah lulusan Akademi Kepolisian ( Akpol ) 1999.
Pria kelahiran 1 Juli 1978 ini sebelumnya menjabat Wakil Kepala Polresta Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ia berpengalaman dalam bidang reserse. Ia pernah menjabat sebagai Kanit IV Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri di Jakarta.
Di sini ia banyak mengungkap kasus perdagangan orang.
Dari Jakarta, ia ditugaskan sebagai Kapolres Tana Toraja selama Juli 2017 - November 2019.
Saat menjabat kapolres di bumi Tondok Lepongan Bulan Tana Matari, AKBP Julianto P Sirait dikenal sebagai polisi banyak membuat terobosan dan keras terhadap pelaku kejahatan.
Berikut rekam jejak AKBP Julianto Sirait yang dihimpun dari Tribun Network:
1. Program Lumbung Kemitraan
AKBP Julianto Sirait membuat terobosan dengan membentuk Lumbung Kemitraan Polisi - Masyarakat disingkat LKPM serentak di 13 polsek jajaran Polres Tana Toraja.
LKPM adalah wadah untuk melayani masyarakat dalam pemecahan masalah melalui Satuan Fungsi Binmas Polres Tana Toraja.
Substansi dari LKPM adalah restorasi justice. Maksudnya penanganan perselisihan di tengah masyarakat melalui penyelesaian tanpa harus melalui proses hukum positif.
LKPM ini melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat setempat ( hakim pendamai ) dan stakeholder lainnya yang berkaitan.
Penyelesaian permasalahan yang dilakukan melalui LPKPM tidak dipungut bayaran.
2. Bangun Command Centre Mewah
Satu di antara peninggalan AKBP Julianto P Sirait yang dikenang adalah membangun Command Centre di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tana Toraja, awal 2019.
Command Center ini terkoneksi CCTV yang di pasang di titik rawan kecelakaan dan kejahatan di wilayah Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.
Command Center ini juga terkoneksi dengan bagian SPKT dan piket-piket fungsi Polres Tana Toraja.
Hal ini lebih memudahkan dalam memantau kondisi kota Rantepao dan Makale selama 24 jam.
Command Center Polres Tana Toraja ini mendapat pujian Irwasda Polda Sulsel Kombes Pol Robert Haryanto saat itu.
Robert Haryanto menilai Command Center Polres Tana Toraja canggih dan mewah serta sangat representatif dibanding command center polres lain di Polda Sulsel.
3. Berantas Judi Sabung Ayam
AKPB Julianto P Sirait SH SIK termasuk sosok yang keras terhadap judi sabung ayam.
Ia tak jarang memimpin langsung penggeberekan judi berkedok sabung ayam yang kerap terjadi di Tana Toraja dan Toraja Utara.
4. Penjarakan Kepala Desa
Kasus korupsi melibatkan puluhan kepala desa (kepala lembang) adalah satu di antara kasus yang sempat ditangani Polres Tana Toraja saat dipimpin AKBP Julianto Sirait.
Kasus ini sulit dilupakan. Terlebih pelaku. Karena dari penyidikan polisi, sejumlah kepala desa di Tana Toraja dihukum penjara karena terbukti korupsi.
5. Bongkar Kasus Pembunuhan Berkedok Gantung Diri
Polres Tana Toraja saat dipimpin AKBP Julianto Sirait juga sukses mengungkap kasus pembunuhan berkedok gantung diri.
Kasus ini berawal ditemukannya mayat perempuan berinisial ST dalam posisi tergantung di pohon kakao pada Februari 2019 .
Kejadiannya di Dusun Karondeng, Lembang Ullin, Kecamatan Rembon, Kabupoaten Tana Toraja.
Awalnya muncul dugaan bahwa korban meninggal karena bunuh diri. Namun polisi tidak cepat percaya dengan asumsi tersebut.
Polisi kemudian meminta pemeriksaan melibatkan dokter. Lalu ditemukan bahwa korban meninggal tidak wajar.
Setelah melakukan serangkaian peyelidikan dan penyidikan, polisi berhasil membuktikan bahwa korban dibunuh.
Pelakunya tak lain adalah anak angkat korban sendiri. (*)