Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Ayah Yahya Cholil Staquf Bukan Orang Sembarangan, Pendiri PKB dan Bergaul dengan Laskar Hisbulah

Gus Yahya merupakan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rhendi Umar
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Sabtu (4/12/2021). Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul PROFIL KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Calon Kuat Ketua Umum PBNU, https://sulbar.tribunnews.com/2021/12/21/profil-kh-yahya-cholil-staquf-atau-gus-yahya-calon-kuat-ketua-umum-pbnu?page=all. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya akhirnya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU 2021-2026.

KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya meraih 337 suara dan mengungguli KH Said Aqil Siradj hanya mendapatkan 210 suara dalam pemilihan yang digelar di GSG Unila, Jumat pagi (24/12/2021)

Saat dalam pemilihan untuk  Calon Ketua Umum PBNU, Gus Yahya dan KH Said Aqil Siradj mendapat 337 dari muktamirin.

Sedangkan KH Said Aqil Siradj mendapat 210 suara.

Sosok K.H.Bisri Mustofa, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ayah-yahya-cholil-staquf' title='Ayah Yahya Cholil Staquf'>Ayah Yahya Cholil Staquf</a>, Pendiri <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pkb' title='PKB'>PKB</a> dan Hidup dengan Laskar Hisbullah
Sosok K.H.Bisri Mustofa, Ayah Yahya Cholil Staquf, Pendiri PKB dan Hidup dengan Laskar Hisbullah (istimewa)

Sisanya KH As'ad Said Ali mendapat 17 suara. KH Marzuqi Mustamar mendapat 1 suara.

Ramadan mendapat 1 suara, Abstain 1 dan Tidak sah 1.

Ayah Guh Yahya

Gus Yahya merupakan putra dari KH. Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Cholil Bisra dikenal sebagai pengasuh pondok pesantren Roudlotut Tholibien, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

K.H. Muhammad Cholil Bisri merupakan seorang sosiolog dan politikus Indonesia.

Dia merupakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Ia ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa.

Masa kecil Cholil Bisri dihabiskan di pengungsian.

Bergaul dengan Laskar Hisbullah karena saat itu Ayahnya turut serta mengangkat senjata bersama santri-santri dengan mengajak anak istrinya.

Ia tamat Sekolah Rakyat 6 Kartioso, hanya 5 tahun.

Sebab ia langsung diterima di kelas dua, karena ia tidak mau satu kelas dengan adiknya (Mustofa), yang pada saat bersamaan masuk kelas satu.

Ketika itu terjadi peristiwa PKI di Madiun 1948. Ayahnya termasuk orang yang diburu oleh PKI saat itu.

Sehingga mereka harus mengungsi ke arah timur, tepatnya ke Pare, sekitar Kediri.

Pada masa pegungsian itu, ayahnya punya usaha kecil, membuat kertas daur ulang. Dari kertas bekas koran diolah menjadi bubur, dibentuk dan dijemur menjadi kertas.

Kemudian dipotong untuk dibuat kertas buku-buku catatan kecil (notes).

Lalu dijual. Cholil Bisri sendiri sering ikut menjualnya. Di sini jiwa wirausahanya mulai terbangun.

Setahun setelah itu, ketika keamanan sudah pulih, mereka kembali lagi ke Rembang. Tahun 1950 ia melanjutkan sekolah SR dan tamat tahun 1954.

Tahun 1956 ia diminta ayahnya pergi ke Krapyak, Yogyakarta, tinggal di Pesantren Ali Mas'shum. Selama satu tahun tinggal di Krapyak, ia merasakan betapa demokratisnya Kyai Ali Mas'shum.

Ia pun merasa cukup dimanjakan oleh Kyai Ali. Kemudian, ia kembali ke Rembang, bertepatan kedatangan Kyai Mahrus yang masih satu generasi dengan ayahnya.

Teman ngaji ayahnya ketika masih kecil. Kyai Ma’rus berbicara dengan ayahnya dan meminta agar ia ikut bersamanya ke Kediri. Akhirnya 1957 ia berangkat ke Kediri.

Tapi hanya satu tahun. Kemudian ia kembali lagi dibawa oleh Kyai Ali ke Krapyak.

Pada Pemilu 1982, ia diminta untuk menjadi anggota DPRD tingkat I. Tetapi ia tolak. Karena ia mempuyai pesantren yang harus diurus.

Waktu itu ia hanya mau di DPRD tingkat II, seumur hidup. Tawaran menjadi anggota DPRD Tingkat I itu diserahkan kepada adiknya, Mustofa.

Sosok K.H.Bisri Mustofa, <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/ayah-yahya-cholil-staquf' title='Ayah Yahya Cholil Staquf'>Ayah Yahya Cholil Staquf</a>, Pendiri <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/pkb' title='PKB'>PKB</a> dan Hidup dengan Laskar Hisbullah
Sosok K.H.Bisri Mustofa, Ayah Yahya Cholil Staquf, Pendiri PKB dan Hidup dengan Laskar Hisbullah (Kolase Tribunmanado/Istimewa)

Adiknya menerima tawaran itu setelah didorong dengan berbagai penjelasan.

Pada tahun 1992, ia mulai merasa jenuh di DPRD tingkat II. Sementara ia ditawarkan oleh ketua wilayah untuk masuk ke tingkat I. Tapi ia malah berpikir untuk masuk ke DPR RI.

Dan pada tahun itu ia menjadi anggota DPR RI dari PPP.

Akhir hayat

Cholil Bisri meninggal dunia dalam usia 62 tahun pada 23 Agustus 2004 pukul 20.40 di rumahnya di Leteh, Rembang, Jawa Tengah.

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Rembang, itu meninggalkan, seorang istri Hj Muhsinah, delapan anak, dan sejumlah cucu. Dimakamkan Selasa siang di Pemakaman Keluarga Bisri Mustofa di Kota Rembang. (*)

SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved