Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksinasi

Jadi Joki Vaksin, Seorang Pria Sudah 17 Kali Disuntik Vaksin, Kini Muncul Efek Samping

Terkait hal tersebut ternyata ada orang yang sudah melakukan vaksin lebih dari dua kali bahkan belasan kali.

Editor: Glendi Manengal
TribunTimur/Nining Angraeni
Kolase Foto Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui di Indonesia sudah melakukan vaksinasi 2 kali.

Terkait hal tersebut ternyata ada orang yang sudah melakukan vaksin lebih dari dua kali bahkan belasan kali.

Diketahui seorang pria bernama Abdul Rahim sudah 17 kali divaksin.

Baca juga: Wanita Cantik Artis Bigo Live Ini Jadi Korban Penikaman dan Perampokan, Begini Kondisinya Kini

Baca juga: Alasan Ayah Bibi Ardiansyah Gunakan Nama Yayasan untuk Beli Rumah Baru Gala Sky

Baca juga: Gempa di Bengkulu Tadi Dini Hari Kamis 23 Desember 2021, Info BMKG Ini Lokasi Titik Pusatnya

Foto : ilustrasi vaksin. (Tribunnews.com)

Akhirnya muncul efek samping yang dialami Abdul Rahim (49), joki vaksin di Pinrang sudah 17 kali disuntik vaksin.

Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Deki Marizaldi menyebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan pada Abdul Rahim.

Dari hasil pemeriksaan, Abdul Rahim mengaku sudah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.

Jasa yang ditawarkan Abdul Rahim ini menggantikan orang-orang yang tidak mau vaksinasi Covid-19.

"Saudara Abdul Rahim mengaku bahwa 15 orang dia gantikan dengan 17 dosis vaksin dia terima, baik dosis pertama maupun dua," kata Deki, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Selasa (21/12/2021).

Adapun vaksin yang diterima Abdul Rahim dalam aksinya adalah vaksin dari pemerintah, yakni Sinovac dan AstraZeneca.

Deki menjelaskan, saat diperiksa, Abdul Rahim mengaku sempat mendapat efek samping usai disuntik vaksin 17 kali.

 Seperti merasakan badannya panas, sulit tidur, hingga mati rasa di bagian bekas suntikan.

"Dari hasil interogasi, dia sempat merasakan badan panas, beberapa kali tidak bisa tidur."

"Kemudian dari bekas suntikannya, dia mengaku adanya kebas atau mati rasa beberapa jam," jelas Deki.

Lanjut Deki, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan pada kedua orang saksi.

Diantaranya perempuan berinisial AS dan pria berinisial JF yang merupakan pelanggan Abdul Rahim.

"Kedua orang ini. Yang satu kita periksa atas nama ibu AS, untuk mengambil jasa vaksin buat suaminya,"

"Kemudian ada lagi atas nama JF, mengambil jasa vaksin untuk anaknya yang takut divaksin," jelas Deki.

Deki memastikan pihaknya akan menelusuri keterlibatan beberapa pihak dalam perkara ini.

Selain itu, pihaknya juga masih mendalami cara kerja Abdul Rahim dalam meluncurkan aksinya.

"Kita masih dalami terkait modusnya, cara kerjanya, mengapa bisa terjadi seperti ini," kata Deki

Fakta Seputar Joki Vaksin di Pinrang, Dibayar Rp800 Ribu hingga Diduga ODGJ

Berikut fakta-fakta seputar Abdul Rahim, joki vaksin Covid-19 di Kabupaten Pinrang,Sulawesi Selatan 

Dikutip dari TribunPinrang.com, Rahim mengaku mendapatkan pelanggan dari mulut ke mulut.

Dalam melancarkan aksinya, Rahim hanya membawa fotokopi KTP pelanggan ke lokasi vaksinasi.

Dia mengatakan, petugas vaksin tidak mengenalinya meski menggunakan identitas orang yang ia wakili untuk divaksin.

"Kadang pakai masker kadang juga tidak," ujarnya, Selasa (21/12/2021).

"Biasa dua kali sehari. Tapi pernah tiga kali sehari saya disuntik vaksin," lanjutnya.

Rahim menyebut ada 14 orang yang ia wakili untuk divaksin Covid-19 demi mendapatkan kartu vaksin.

Ia mendapat upah Rp 100 ribu sampai Rp 800 ribu setiap kali mewakili orang untuk divaksin.

Alasan Rahim ingin divaksin untuk memenuhi biaya kebutuhan sehari-hari.

"Untuk kebutuhan sehari-hari karena saya buruh bangunan. Kalau ada yang panggil saya pergi," ungkapnya.

Dinkes Duga Abdul Rahim Seorang ODGJ

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi menuturkan, Abdul Rahim diduga merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Namun, hal tersebut masih dilakukan penyelidikan.

"Menurut keluarganya, yang bersangkutan memang mengalami gangguan kejiwaan."

"Jadi perlu untuk diselidiki juga," katanya, dikutip dari TribunPinrang.com, Selasa.

Foto : ilustrasi vaksinasi. (Tribunnews.com)

Dilakukan Tes Darah dan Tes Urine

Sementara itu, Tim Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel juga turun melakukan tes darah dan urine Abdul Rahim.

Pengambilan sampel darah dan urine Abdul Rahim dilakukan di ruang Anev Satreskrim Polres Pinrang, Selasa.

Plt Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, dr Muhammadong mengatakan, pihaknya datang ke Pinrang untuk mengambil sampel darah dan urine Abdul Rahim.

"Kita kerja sama dengan Dinas Kesehatan Pinrang dan Polres Pinrang dalam melakukan pengecekan sampel darah dan urine Abdul Rahim," ujarnya di Polres Pinrang, Selasa, seperti diberitakan TribunPinrang.com.

Ia mengatakan, pengambilan sampel tersebut sebagai data kesehatan.

Untuk mengetahui reaksi dari 17 kali suntikan vaksin di tubuh Abdul Rahim.

"Dari data dasar urine dan darahnya itu nanti kita lihat. Apakah ada reaksi tubuh atau efek yang dihasilkan setelah 17 kali disuntik vaksin," terangnya.

Lalu, untuk hasil sampel tersebut akan diinformasikan secepatnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved