Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Penanganan Covid

Covid-19 Omicron Menyebar dengan Cepat Kini Sudah Tersebar ke 89 Negara

Info terbaru, varian Omicron telah menyebar di 89 negara, walau baru bulan lalu terdeteksi di Afrika Selatan.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
Freepik
Gejala Varian Covid 19 Omicron. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Belum selesai satu virus, sudah ada virus lainnya.

Ya menjelang perpisahan tahun 2021, mucul virus baru.

Namanya Omicron.

Kabarnya ini adalah varian baru dari Covid-19.

Info terbaru, varian Omicron telah menyebar di 89 negara, walau baru bulan lalu terdeteksi di Afrika Selatan.

Sehingga, kasus Covid-19 yang melibatkan varian tersebut berlipat ganda setiap 1,5 hingga 3 hari di antara komunitas.

"Bukan hanya kasus baru yang didapat dari luar negeri, tetapi juga lokal kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Pertumbuhan Omicron atas varian Delta akan menjadi dominan di negara-negara, di mana varian baru menyebar secara lokal," tambah WHO.

WHO mencatat Omicron menyebar dengan cepat.

Bahkan di negara-negara dengan tingkat vaksinasi Covid-19.

Di mana sebagian besar populasi telah pulih dari tingkat kekebalan Covid-19.

Masih belum jelas, perkembangan kasus omicron yang cepat akan menghindari kekebalan yang ada, seperti dilansir AP, Minggu (19/12/2021).

Gejala Varian Covid 19 Omicron.
Gejala Varian Covid 19 Omicron. (Freepik)

Karena secara inheren lebih menular daripada varian sebelumnya, atau kombinasi keduanya. 

Pertanyaan besar lainnya tentang Omicron masih belum terjawab.

Termasuk seberapa efektif masing-masing vaksin Covid-19 yang ada untuk melawannya.

Data konklusif juga belum ada tentang bagaimana Omicron dapat membuat orang jatuh sakit.

WHO pertama kali melabeli Omicron sebagai varian kekhawatiran pada 26 November 2021.(*)

Apa itu Varian Omicron?

Varian baru virus corona B.1.1 529 atau yang dinamakan Omicron ini pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021.

Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.

WHO menjelaskan, dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam di Afrika Selatan, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529.

Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021.

Iklan untuk Anda: Cara Baru Menangani Mata Rabun hingga Katarak - tanpa Operasi
Advertisement by

Jumlah kasus varian Omicron meningkat di hampir semua provinsi di Afrika Selatan.

Varian Omicron memiliki sejumlah besar mutasi dan beberapa di antaranya mengkhawatirkan.

Diagnostik PCR SARS-CoV-2 saat ini terus mendeteksi varian ini.

Terdapat sejumlah penelitian yang sedang berlangsung dan TAG-VE akan terus mengevaluasi varian ini.

TAG-VE atau Technical Advisory Group on SARS-CoV-2 Virus Evolution adalah kelompok Kerja Ahli Evolusi Virus (VEWG) informal yang dibentuk oleh WHO untuk secara khusus menilai evolusi, mutasi, dan varian SARS-CoV-2.

Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan VOC lainnya.

VOC atau Variant of Concern ini diartikan sebagai varian virus Corona yang menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin.

Berdasarkan bukti yang disajikan menunjukkan perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19, TAG-VE telah menyarankan WHO bahwa varian ini harus ditetapkan sebagai VOC, dan WHO telah menetapkan B.1.1.529 sebagai VOC, bernama Omicron.

WHO akan mengomunikasikan temuan baru dengan Negara Anggota dan kepada publik sesuai kebutuhan.

Gejala-gejala Virus Corona Varian Omicron.
Gejala-gejala Virus Corona Varian Omicron. (Photo by Envato Elements)

Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia

Kembali dikutip dari sehatnegeriku.kemkes.go.id, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan telah mengumumkan temuan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia pada Kamis (16/12/2021).

Kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

“Kementerian Kesehatan telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron pada tanggal 15 Desember, data-datanya sudah kita konfirmasikan ke GISAID dan telah dikonfirmasi kembali dari GISAID bahwa memang data ini data sequencing Omicron,” ucap Menkes dalam keterangan pers perkembangan pandemi COVID-19.

Menkes merinci para petugas kebersihan Wisma Atlet diambil sampel rutin pada 8 Desember 2021.

Hasil pemeriksaan keluar tanggal 10 Desember 2021 didapati 3 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

Kemudian ketiga sampel tersebut dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan Whole Genome Sequencing (WGS).

Hasil pemeriksaan sampel keluar tanggal 15 Desember dan didapati 1 dari 3 sampel terkonfirmasi positif varian Omicron.

“Ada 3 petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang positif PCR-nya, tapi yang terkonfirmasi positif Omicron adalah satu orang,” kata Menkes.

Seluruhnya kini telah menjalani karantina di Wisma Altet.

Ketiga dalam kondiri sehat, tanpa ada gejala, tanpa batuk, dan tanpa demam.

Dari hasil pemeriksaan PCR juga hasilnya telah negatif.

Selain temuan kasus konfirmasi varian Omicron, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya 5 kasus probable Omicron.

Kelimanya telah dikarantina dan sudah dilakukan pemeriksaan khusus yang sudah dikirimkan Balitbangkes.

Hasilnya akan diketahui 3 hari mendatang untuk melihat apakah sampel tersebut positif omicron atau bukan.

“Dengan pemeriksaan khusus SGTF, kita mendeteksi 5 kasus probable omicron 2 kasus warga Indonesia yang baru balik dari Inggris dan AS, 3 lainnya WNA dari Tiongkok yang ke Manado yg sekarang dikarantina di Manado,” ujar Menkes.

Penyebaran Varian Omicron Sangat Cepat

Menkes mengatakan, penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

Di Inggris misalnya dari 10 kasus/hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus/hari.

Jauh lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli di angka 50.000 kasus/hari.

Menkes Budi pun memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak perlu panik dan tetap tenang.

Yang terpenting segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia serta tidak perlu bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan 5M, dan memperkuat 3T.

“Kedatangan varian baru dari luar negeri yang kita identifikasi di karantina, menunjukkan bahwa sistem pertahanan kita atas kedatangan varian baru cukup baik, perlu kita perkuat. Jadi wajar kalau harus stay 10 hari di karantina. Tujuannya bukan untuk mempersulit orang yang datang, tapi melindungi seluruh masyarakat Indonesia” tutup Menkes

Omicron
Omicron (Kompas.com)

Gejala Varian Omicron

Dikutip dari Metro.co.uk, gejala varian Omicron disebutkan "sangat ringan" dan diyakini menunjukkan gejala yang sama seperti varian Covid-19 lainnya.

Berikut ini gejala Omicron yang dikutip dari sumber yang sama dan NDTV:

- Suhu tinggi di bagian dada atau punggung;

- Kelelahan luar biasa;

- Tidak ada penurunan signifikan tingkat saturasi oksigen;

- Tidak mengalami kehilangan rasa atau bau;

- Tenggorokan gatal;

- Sebagian besar pasien pulih tanpa rawat inap.

Walaupun gejalanya digambarkan sangat ringan, varian Omicron ini dapat menular dengan cepat.

Dikutip dari CNBC, Dr Angelique Coetzee selaku Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, menggambarkan gejala Omicron "sangat ringan".

Coetzee mengatakan, pada 18 November 2021 ia mulai melihat pasien yang datang dengan "gejala yang tidak biasa", yang sedikit berbeda dari varian Delta.

"Dimulai dengan seorang pasien lelaki berusia 33 tahun, dan dia berkata bahwa dia sangat lelah selama beberapa hari terakhir."

"Dia juga merasakan sakit dan nyeri di tubuhnya, ditambah sedikit sakit kepala," ujar Coetzee pada BBC, Minggu (28/11/2021).

Coetzee menambahkan, pasien itu tidak mengalami sakit tenggorokan, namun terasa gatal.

Tetapi, ia tidak mengalami gejala batuk dan kehilangan rasa atau bau, gejala yang dikaitkan dengan jenis virus sebelumnya.

Coetzee menguji pasien itu dan hasilnya positif.

Tak hanya itu, empat anggota keluarga si pasien juga dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

Di hari itu, ia juga melihat lebih banyak pasien bergejala sama, yang berbeda dari varian Delta.

Sekitar setengah dari pasien Coetzee diketahui tidak divaksinasi.

Hal tersebut mendorongnya memperingatkan komite penasihat vaksin Afrika Selatan, di mana ia juga menjadi anggotanya.

Pasien varian Omicron lain yang Coetzee lihat sejauh ini, juga mengalami apa yang ia gambarkan sebagai gejala "sangat ringan".

(Tribunnews.com/Nadya)

berita covid

Artikel ini hasil kompilasi dari berita yang telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Covid-19 Omicron Sudah Menyebar ke 89 Negara, Penyebaran Berlipat Ganda Setiap Hari, https://aceh.tribunnews.com/2021/12/19/covid-19-omicron-sudah-menyebar-ke-89-negara-penyebaran-berlipat-ganda-setiap-hari dan Artikel yang sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Itu Omicron? Varian Baru Virus Corona yang Sudah Terdeteksi di Indonesia, https://www.tribunnews.com/corona/2021/12/17/apa-itu-omicron-varian-baru-virus-corona-yang-sudah-terdeteksi-di-indonesia?page=all

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved